Panah Cahaya dari Bojonegoro

Reporter

Editor

Sabtu, 21 Agustus 2010 18:25 WIB

Ika Yuliana Rochmawati. TEMPO/Arnold Simanjuntak
TEMPO Interaktif, Jakarta -
Digimon, cerita animasi Jepang, bukan sekadar film biasa bagi Ika Yuliana Rochamawati. Film yang berkisah tentang petualangan tujuh anak yang terdampar di dunia digital itu menjadi sumber inspirasi Ika untuk menekuni olahraga panahan.

Tujuh anak itu berhasil menggabungkan tujuh kekuatan digimon menjadi panah cahaya angewomon sehingga berhasil menyelamatkan dunia digital dari kehancuran. Itulah yang membuat Ika tertarik belajar memanah.

"Saat ibu menawarkan latihan memanah, langsung terlintas cerita digimon. Saya ingin seperti dalam cerita itu," kata Ika, begitu ia biasa disapa. Gadis kelahiran Bojonegoro, 2 Juli 1989, ini mulai berlatih memanah pada saat duduk di kelas VI sekolah dasar atas saran ibunya, Nanik Suhartatik, yang juga guru olahraganya di sekolah.

Putri sulung Nanik dan Sugeng ini mengawali latihannya dari tahap dasar, yaitu menarik-narik karet bekas ban dalam secara terus-menerus. Saat itu, ia tidak hanya sendiri, ada anak-anak seusianya, termasuk Novia Nuraini, yang sekarang menjadi partnernya di pelatnas Asian Games 2010. Pelatihnya berasal dari pengurus cabang panahan Bojonegoro, Endah Sulistyorini.

Sekitar tiga bulan latihan dasar panahan, Ika kemudian diperbolehkan menggunakan busur biasa tanpa aksesori. Dengan busur itu, gadis berkulit sawo matang ini mempelajari satu per satu teknik memanah. Kala itu, tembakannya masih asal-asalan.

Hanya dalam sembilan bulan berlatih, Ika dinyatakan layak memegang busur nasional. Setelah menggunakan busur nasional, penguasaan tekniknya semakin meningkat. Sehingga, ia berhasil merebut peringkat ketiga pada Kejuaraan Antarpelajar SMP Bojonegoro 2001. Prestasi ini membuatnya percaya diri maju ke Kejuaraan Nasional Terbuka Antarpelajar.

Setelah tiga tahun bergelut dengan busur nasional, Ika ganti busur jenis recurve sehingga bisa berlaga pada nomor nasional dan recurve dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah 2004 di Kediri. Hasilnya, ia bisa membawa pulang dua medali emas, dua perak, dan satu perunggu. Prestasi Ika di Kediri itu mengubah orientasinya. "Tidak lagi sekadar main-main, tetapi ingin terus menjadi juara," katanya.

Agar bisa mempunyai banyak waktu latihan memanah, sesuai dengan saran pelatih, Ika pindah sekolah dari SMA Negeri 2 Bojonegoro ke SMA Ragunan. Pilihannya ternyata tidak salah. Ia pun berhasil membuktikan kemampuannya dengan beberapa prestasi membanggakan di tingkat nasional hingga internasional.

Sempat gagal di Kejuaraan Nasional Junior 2005, Ika kemudian berhasil menggondol dua emas, satu perak, dan satu perunggu di Kejuaraan Nasional 2006 pada kategori senior. Kemudian ia dikirim ke Asian Championship I sehingga mendapat jatah tiket ke Olimpiade Beijing 2008.

Saat ini Ika tengah menjalani program latihan bersama di Jakarta untuk mempersiapkan laga perdananya di Asian Games 2010 di Guangzhou, 12-27 November mendatang. Ia bersama rekannya, Rina Dewi Puspitasari dan Novia Nuraini, mengikuti uji coba dalam Kejuaraan Dunia Panahan di Ogden, Amerika Serikat, awal bulan ini. Tapi hasilnya kurang memuaskan, Ika hanya bisa menduduki peringkat ke-43 dari 69 peserta di babak kualifikasi.

Selanjutnya, Ika mengikuti Kejuaraan Dunia Panahan di Shanghai, Cina, 31 Agustus-4 September nanti. Setelah dari Shanghai, ia akan dikirim ke Korea Selatan untuk menjalani latihan sebelum ke Guangzhou. "Saya akan berusaha serius, hasilnya nanti," katanya. Peraih emas SEA Games Laos 2009 ini tidak berani memasang target medali di Guangzhou.

Untuk mempertajam tarikan busurnya, Ika rutin menarik-narik karet setiap kali menjelang istirahat malam. Selain itu, ia berlatih pernapasan agar pada saat pertandingan sesungguhnya bisa lebih tenang dan latihan mental melalui image training. "Kalau tidak tenang, konsentrasi buyar," katanya.

Di sela kesibukan berlatih, Ika tetap menyempatkan diri membaca novel atau komik tentang animasi atau petualangan. "Kalau sudah baca, saya tidak tahu tempat," katanya.

Ia mengaku telah mengoleksi ratusan komik, yang terbaru antara lain Chapter Sakura, Yot Suba, dan Haimiko. Untuk novel terbarunya, yaitu Twilight, Anne of the Green Gables (tujuh seri). "Setiap ada waktu jalan, saya pasti cari buku," katanya. RINA WIDIASTUTI

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Fadel Muhammad Dorong Prestasi Olahraga Daerah

31 Oktober 2021

Fadel Muhammad Dorong Prestasi Olahraga Daerah

Pembinaan olahraga disertai dengan pengembangan nilai-nilai kebangsaan dan Pancasila.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Kejurnas Catur Ke-46 Berhadiah Rp 150 Juta, Diikuti 731 Peserta

17 Juli 2017

Kejurnas Catur Ke-46 Berhadiah Rp 150 Juta, Diikuti 731 Peserta

Sebanyak 731 pecatur dari 31 provinsi, akan mengikuti Kejuaraan Nasional Catur ke-46 pada 16-22 Juli di Puncak, Bogor.

Baca Selengkapnya

INASGOC Berharap 20 Cabang Diujicobakan Hingga Akhir 2017

21 Juni 2017

INASGOC Berharap 20 Cabang Diujicobakan Hingga Akhir 2017

Panitia Penyelenggara Asian Games atau "INASGOC" tahun 2018
mengharapkan 15 hingga 20 cabang olahraga menggelar kejuaraan
uji coba

Baca Selengkapnya

Pelari Ambon Matheos Berhitu Bersiap Ikuti Lomba Lari Lintas Alam

16 Juni 2017

Pelari Ambon Matheos Berhitu Bersiap Ikuti Lomba Lari Lintas Alam

Matheos Berhitu sedang mempersiapkan diri untuk mengikuti
kejuaraan lari lintas alam Gurun Maroko

Baca Selengkapnya

Surabaya Gelar Lomba Lari di Bekas Lokalisasi Dolly

16 Juni 2017

Surabaya Gelar Lomba Lari di Bekas Lokalisasi Dolly

Kota Surabaya menggelar lomba lari menyusuri jalur sepanjang
lima kilometer di kawasan eks lokalisasi Dolly.

Baca Selengkapnya

Gelar Kejurnas dan Munas, PB Percasi Ingin Perbanyak Grand Master

11 Juni 2017

Gelar Kejurnas dan Munas, PB Percasi Ingin Perbanyak Grand Master

Kejunas Catur ke-46 dan Munas XXVII akan digelar PB Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PB Percasi) pada 16-22 Juli 2017 di Puncak, Bogor.

Baca Selengkapnya