Satria Muda Andalkan Pemain Asing di Liga Basket ASEAN
Selasa, 28 September 2010 18:52 WIB
TEMPO Interaktif, Jakarta - Satria Muda Britama Indonesia tampil di ASEAN Basketball League (ABL) musim 2010/2011 ini dengan mengandalkan lima pemain asing dan point guard terbaik nasional Mario Wuysang. Strategi ini menjadi pilihan pelatih Satria Muda, Octaviarro Romelly Tamtelahitu, agar target minimal bisa kembali menjadi runner up bisa terwujud.
“Materi pemain yang ada akan dilihat selama latihan ini, barulah nanti bisa menerapkan sistem permainan yang bisa mengoptimalkan permainan individunya,” kata Ocky, sapaan akrab Octaviarro, di Jakarta, Selasa (28/9).
Satria Muda terpaksa mengambil langkah memakai lima pemain asing --tahun lalu hanya diperkuat dua pemain asing-- karena sebagian besar pemain andalannya fokus di Liga Basket Nasional (NBL). Satu-satunya pemain nasional yang memperkuat tim Satria Muda tahun lalu dan sekarang kembali bermain, hanyalah Wuysang.
Wuysang nantinya dipercaya bisa bekerjasama dengan dua pemain Amerika Serikat, Marcus Marrison dan Jamal Holden, serta tiga pemain Filipina, Francis Adriyano, Celedon Camaso, dan Ronald Capati. Selain itu, dalam tim masih ada dua pemain senior nasional, Doni Ristanto dan Erick Yusti, serta empat pemain muda, yakni Fattah Arifin, Ryan Febrian, Mochamad Firmansyah, dan Raylly Pratama.
Fictor Rorring, Kepala Pelatih Satria Muda, menilai pemain yang dipilih Ocky secara kualitas individu bagus termasuk pemain Filipina yang tahun lalu memperkuat Brunei Barracudas, Adriyano dan Camaso. “Dua pemain Amerika itu skill individunya bagus dengan permainanya cepat, tiga pemain Filipina yang dipilih juga punya skill individu bagus. Tinggal bagaimana nanti kekompakan mereka,” katanya.
Wuysang mengaku sudah mulai bisa menyesuaikan diri dengan pemain asing, terutama dua pemain bekas Barracudas. Pemain pindahan dari Garuda Fleksi Bandung ini yakin permainan dan kekompakan tim akan meningkat setelah berlatih bersama dan bertanding. “Kemampuan individu pemain asing itu tidak diragukan lagi, tinggal bagaimana bisa kompak dan banyak melakukan improvisasi saat bertanding nanti,” katanya.
Eric Tohir, Manajer Satria Muda, menambahkan alasannya memasang empat pemain muda pada tim ABL ini sebagai bentuk mempersiapkan regenerasi pemain. Dengan bermain di kompetisi tingkat Asia Tenggara pengalaman mereka akan bertambah.
RINA WIDIASTUTI