Sekretariat PRSI Dirusak, Aktivitas Tetap Berjalan
Reporter
Editor
Jumat, 1 April 2011 19:42 WIB
PB PRSI
TEMPO Interaktif, Jakarta - Rusaknya ruang sekretariat Pengurus Besar Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PB PRSI) tidak menghentikan aktivitas induk cabang olahraga air itu untuk bekerja. "Kami tetap beraktivitas di sana, karena yang rusak hanya ruang rapat," kata Sekretariat Jenderal PB PRSI Tonny P. Sastramihardja saat dihubungi Jumat (1/4).
Ruang Sekretariat PB PRSI rusak setelah diserang massa tidak dikenal pada Kamis (31/3) sore. Bukan hanya ruang sekretariat PB PRSI yang mengalami kerusakan pada bagian depan yang biasa digunakan sebagai ruang rapat. Ruangan lain yang biasa digunakan untuk agen tur dan travel, serta tempat bisnis perlengkapan dan peralatan renang juga mengalami kerusakan. Kaca-kaca yang menjadi dinding ruangan-ruangan itu hancur.
Akibat penyerangan itu, Tonny menyatakan pihaknya sempat kehilangan dua telepon genggam. "Mungkin karena panik sehingga ditinggalkan dan akhirnya diambil," katanya. Menurut Tonny, kerugian yang cukup besar dialami oleh pengusaha travel dan penjaja perlengkapan renang yang beroperasi di sebelah ruang sekretariat PB PRSI. "Saya tidak tahu besar nilai kerugiannya," katanya.
Dengan adanya kejadian ini, Tonny enggan berspekulasi. "Saya serahkan semuanya kepada pihak kepolisian, sudah dilaporkan ke Polsek Tanah Abang," katanya. Yang jelas, menurutnya, aksi perusakan kemungkinan besar dilakukan oleh para suporter klub sepak bola usai menyaksikan pertandingan Liga Super Indonesia antara Persija Jakarta melawan Persipura Jayapura.
Tonny berpendapat demikian setelah mengetahui bahwa aksi perusakan itu dilakukan oleh orang-orang yang menggunakan baju-baju "Jakmania". Namun, lagi-lagi dia menegaskan bahwa untuk masalah pencarian pelaku perusakan, pihaknya sudah benar-benar menyerahkan kepada pihak kepolisian.
Lebih lanjut Tonny menyatakan akan mencoba berkoordinasi dengan pihak pengelola Gelora Bung Karno terkait perbaikan Sekretariat PB PRSI ini. "Kami akan berusaha untuk mencari jalan keluar terkait masalah ini," katanya.