Bapak Angkat Besi Cina Ternyata Kelahiran Indonesia  

Reporter

Editor

Rini Kustiani

Sabtu, 27 April 2013 07:57 WIB

Atlet angkat besi kelas 69 KG asal Jawa Barat, Denny berlatih dalam pelatnas SEA GAMES XVII Myanmar di PB PABBSI, Jakarta, Senin (4/2). Sebagai persiapan SEA GAMES PB PABBSI mengadakan pelatnas yang terbagi dalam 5 Sentra (kaltim, Jakarta, Bekasi, Lampung, dan Bali). TEMPO/Seto Wardhana

TEMPO.CO, Jakarta - Bapak angkat besi Cina, Huang Qianghui, 83 tahun, sengaja didatangkan ke Indonesia. Kepala Seksi Cabang Olahraga Terukur Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima), Hadi Wihardja, mengatakan, kedatangan Huang untuk mendongkrak prestasi lifter Tanah Air.

Dia diharapkan membuat lifter Indonesia bisa meraih medali emas di ajang Olimpiade 2016 mendatang. Pada Olimpiade 2012 di London, lifter Indonesia Triyatno berhasil meraih perak di kelas 69 kilogram. Sedangkan Eko Yuli Irawan meraih perunggu di kelas 62 kilogram. "Sebelum Olimpiade 2012, Triyatno, Eko, bersama Hasbi dan I Ketut Ariyana berlatih di bawah bimbingan Mister Huang di Cina," kata Hadi, kemarin.

Kepada wartawan, Huang mengaku punya teknik melatih spesial. "Saya sudah unggulan," kata Huang dalam bahasa Indonesia. Ya, sekalipun puluhan tahun tinggal di Cina dan menyandang status warga negara Cina, Huang adalah pria kelahiran Indonesia.

Huang sempat membuat bingung resepsionis Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, tempat ia menginap. "Mereka bingung karena paspor saya Cina, tapi saya fasih berbahasa Indonesia," ujarnya sambil terkekeh. "Tapi, ya, begini. Bahasa Indonesia saya bahasa Indonesia pasar."

Huang masih tinggal di Indonesia sampai berusia 22 tahun. Pada 1952, ia pergi ke negeri Cina untuk kuliah di Harbin Institute of Technology. Pada tahun yang sama, ia juga memulai kariernya di dunia angkat besi.

Filosofi Huang dalam melatih adalah setiap lifter memiliki kekhususan masing-masing sehingga perlu penanganan berbeda dalam latihan. "Seperti musik," kata dia. "Semua pakai do-re-mi-fa-sol-la-si-do. Tapi, kalau dimainkan, India punya nada yang berbeda, Jepang lain, Amerika lain lagi."

GADI MAKITAN

Topik Terhangat:
Edsus Sosialita | Ustad Jefry | Caleg | Ujian Nasional | Bom Boston


Baca juga:

Jasad Alien Kerdil di Cile Ternyata Manusia

Bos Yahoo Mengundurkan Diri

Dengar, Suara Asli Alexander Graham Bell

Xbox 720 akan Dirilis 21 Mei

Berita terkait

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.

Baca Selengkapnya

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.

Baca Selengkapnya

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.

Baca Selengkapnya

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

4 Juni 2019

Muddai Madang Calonkan Diri Sebagai Ketua Umum KONI Pusat

Pengusaha asal Palembang yang berpengalaman dalam organisasi olahraga di Indonesia, Muddai Madang mencalonkan diri sebagai Ketua Umum KONI Pusat.

Baca Selengkapnya

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

30 Mei 2017

Tak Dampingi ISG, Satlak Prima Adukan Alex Noerdin ke Kemenpora

Komandan kontingen Indonesia di Islamic Solidarity Games
(ISG) 2017 Alex Noerdin diadukan ke Kemenpora

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

26 Mei 2017

ISG 2017: Sumbang 3 Emas 4 Perak, Bonus Angkat Besi Rp 500 Juta

Tim angkat besi Indonesia diguyur bonus total Rp 500 juta oleh PB PABBSI, berkat prestasi menghasilkan 3 emas dan 4 perak di ISG 2017 Baku, Azerbaijan

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

24 Mei 2017

ISG 2017: Hanya Peringkat 8, Indonesia Dinilai Kurang Persiapan

Indonesia gagal memenuhi target peringkat 5 besar dalam Islamic Solidarity Games IV 2017 di Baku, Azerbaijan. Indonesia akhirnya menempati peringkat 8

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

18 Mei 2017

ISG 2017, Indonesia Masih Tempati Posisi Lima Besar

Indonesia masih berada di posisi lima besar perolehan medali Islamic Solidarity Games 2017.

Baca Selengkapnya

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

18 Mei 2017

ISG 2017, Lifter Asal Aceh Sumbang Medali Perak buat Indonesia

Lifter Indonesia asal Aceh, Nurul Akmal, membuat kejutan setelah mampu meraih perak angkat besi kelas +90 kg pada kejuaraan Islamic Solidarity Games.

Baca Selengkapnya

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

15 Mei 2017

ISG 2017: Dapat Tambahan 2 Emas, Indonesia di Posisi 4 Besar  

Indonesia mendapatkan tambahan dua emas dari cabang olahraga angkat besi dan renang dalam ajang Islamic Solidarity Games (ISG) IV 2017 di Baku, Azerbaijan.

Baca Selengkapnya