Praveen/Debby Melaju ke Semifinal All England  

Reporter

Sabtu, 7 Maret 2015 08:56 WIB

Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan dan Debby Susanto di ajang All England Open Badminton 2015, Birmingham, Inggris. Badmintonindonesia.org/Nafielah Mahmudah

TEMPO.CO, Birmingham - Pasangan ganda campuran Indonesia, Praveen Jordan/Debby Susanto melaju ke babak semifinal All England. Meskipun tidak diunggulkan, mereka berhasil menyingkirkan pasangan Denmark Mads Pieler Kolding/Kamila Rytter Juhl setelah bermain ketat 20-22, 21-19, 21-14, Jumat malam waktu setempat, 6 Maret 2015.

Di hadapan sekitar 9 ribu penonton di arena Barclayard, Praveen/Debby gigih memberikan perlawanan sehingga pertarungan berlangsung ketat. Duel yang dimulai sekitar pukul 18.30 waktu Birmingham baru berakhir sejam kemudian. Kemenangan ini menjadi pembalasan setelah tahun lalu, di ajang yang sama, mereka dikalahkan pasangan Denmark itu di babak kualifikasi.

Pada game pertama Praveen/Debby langsung mencoba memberikan tekanan pada Mads/Kamilia dengan smash-smash tajam. Walhasil, mereka langsung bisa unggul 3-1. Namun, pasangan Denmark yang kini menduduki peringkat ke-11 dunia itu memberikan perlawanannya dengan penempatan bola-bola tajamnya sehingga kedudukan menjadi sama 6-6.

Pertarungan sengit pun berlanjut. Praveen/Debby kembali unggul 9 -7. Namun, mereka yang tampak gugup banyak melakukan kesalahan sendiri. Beberapa kali pukulan smash mereka melebar keluar lapangan sehingga kedudukan pun berbalik, 12-13 untuk pasangan Denmark.

Mendekati poin kritis, kedua pasangan itu saling kejar-mengejar angka. Praveen/Debby yang sempat tertinggal 16-18 mampu menyamakan kedudukan menjadi 18-18. Setelah itu, terjadi dua kali angka kembar, 19-19, 20-20. Sayang, Debby membuat kesalahan sehingga bola melambung keluar. Berada di atas angin, Kamila menutup game pertama dengan pukulan tajam dan papan skor pun berubah 22-20.

Berbeda dengan game pertama, Praveen/Debby lebih dulu tertinggal 3-7 di awal game kedua. Mads/Kamilia langsung memberikan tekanan dengan penempatan bola-bola tajam. Namun, keadaan itu tidak berlangsung lama. Pasangan Indonesia yang kini menduduki rangking 13 dunia itu bangkit dan memberikan perlawanan dengan smash-smash tajam. Berbalik tertekan, Kamila banyak membuat kesalahan sendiri, sehingga kedudukan imbang 8-8.

Namun, Mads/Kamila yang memiliki pertahanan bagus tidak mudah diserang. Mereka berhasil membalikkan keadaan dan kembali unggul 11-9 lalu 12-10. Tak mau begitu saja menyerah, Praveen/Debby berusaha keras memberikan tekanan balik. Walhasil, mereka bisa unggul 15-13, 17-15, kemudian 19-16. Namun, drama terjadi saat Mads/Kamila sempat berhasil mendekati di angka kritis 20-19 sebelum akhirnya Debby mampu menutup set kedua dengan pukulan tajam sehingga memaksa rubber game.

Di game penentuan, Praveen/Debby berulang kali melakukan kesalahan sendiri sehingga menguntungkan Mads/Kamila dengan mudah unggul 4-2. Tetapi, seperti dua game sebelumnya, ganda campuran Indonesia itu pun bangkit dan mampu menyamakan kedudukan di angka 6-6. Sejak itu, Praveen/Debby tak membiarkan Mads/Kamila mengembangkan permainanya dengan terus memberikan tekanan sehingga perolehan poin pun melesat 17-11.

Mendekati angka kritis, Praveen/Debby semakin fokus pada pukulan-pukulan tajam dan penempatan bola yang akurat sehingga menyulitkan pasangan Denmark saat mengembalikan bola. Duel ketat di game penentuan itu pun ditutup dengan penempatan bola tajam Praveen pada kedudukan 21-14.

Saat ditemui Tempo, Debby mengatakan tidak ingin larut dalam euforia senang yang berlebihan. Ia memilih fokus mempersiapkan diri menghadapi pertandingan di babak semifinal. "Kami tidak mau terlalu lepas karena besok kami akan menghadapi lawan yang lebih berat. Moga-moga kami dapat bermain lebih baik lagi," ujar dia usai pertandingan, Jumat malam, 6 Maret 2015 waktu setempat.

Di semifinal, Praveen/Debby akan menghadapi dengan pemain unggulan pertama Zhang Nan/Zhao Yunlei dari Cina yang sebelumnya menaklukkan Ko Sung Hyun/Kim Ha Na dari Korea Selatan, 21-19-25-23.

Praveen menuturkan tidak banyak persiapan yang dilakukan untuk bisa mengalahkan pasangan terbaik Cina itu. Menurut dia, yang terpenting adalah fokus pada pertandingan. "Kami harus menjaga diri sendiri yakni menjaga fokus, jaga kondisi termasuk makan. Dari segi taktik, kami sering bertemu sehingga kami sali tahu kelebihan dan kekurangan masing-masing, siapa yang lebih siap akan unggul," ujar dia.

Berdasarkan data statistik, kedua pasangan terakhir bertemu pada turnamen India terbuka pada April 2014 dan Denmark Terbuka pada Oktober 2014. Dari dua laga itu, Praveen/Debby selalu kalah.

Vishnu Juwono (Birmingham) | RINA W

Berita terkait

Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

17 hari lalu

Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

Jonatan Christie menunjukkan performa yang konsisten dengan menjuarai All England dan BAC 2024.

Baca Selengkapnya

Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

43 hari lalu

Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

Dito Ariotedjo membuat akun X untuk menjawab sindiran Ernest Prakasa lantaran memilih tetap berada di tengah saat berfoto bersama juara All England.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie dan Anthony Ginting Bikin All Indonesian Final di All England 2024, Pertama Setelah 30 tahun

44 hari lalu

Jonatan Christie dan Anthony Ginting Bikin All Indonesian Final di All England 2024, Pertama Setelah 30 tahun

Jonatan Christie dan Anthony Ginting jadikan all Indonesian final di All England 2024. Ini pertama terjadi setelah 30 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Setelah All England 2024, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie Masuk 5 Besar Dunia

44 hari lalu

Setelah All England 2024, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie Masuk 5 Besar Dunia

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie kembali melesat ke daftar lima besar tunggal putra dunia pada Selasa, 19 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie dan Fajar/Rian Cetak Sejarah Baru, Ini Daftar Pemenang All England dari Indonesia

44 hari lalu

Jonatan Christie dan Fajar/Rian Cetak Sejarah Baru, Ini Daftar Pemenang All England dari Indonesia

Indonesia berkali-kali cetak kemenangan di turnamen badminton All England, terakhir Jonatan Christie di tunggal putra dan Fajar/Rian ganda putra.

Baca Selengkapnya

Berharap Prestasi di All England Jadi Kebangkitan, PBSI Bidik Piala Thomas-Uber dan Olimpiade 2024

44 hari lalu

Berharap Prestasi di All England Jadi Kebangkitan, PBSI Bidik Piala Thomas-Uber dan Olimpiade 2024

PBSI akan fokus untuk menyiapkan pematangan dan kondisi fisik serta mental para atlet sebagai mendongkrak prestasi pada turnamen Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Menpora Apresiasi Bulu Tangkis Indonesia Raih 2 Gelar di All England 2024, Berharap Emas Olimpiade 2024

44 hari lalu

Menpora Apresiasi Bulu Tangkis Indonesia Raih 2 Gelar di All England 2024, Berharap Emas Olimpiade 2024

Menpora Dito Ariotedjo berharap kontingen bulu tangkis bisa memberikan penampilan maksimal untuk perebutan tiket menuju Olimpiade 2024 Paris.

Baca Selengkapnya

Indonesia Juara Umum di All England 2024 dengan 2 Gelar Diraih, PBSI Beri Catatan dan Apresiasi

44 hari lalu

Indonesia Juara Umum di All England 2024 dengan 2 Gelar Diraih, PBSI Beri Catatan dan Apresiasi

Tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Fajar / Rian meraih gelar juara di All England 2024, sedangkan Anthony Sinisuka Ginting jadi runner-up.

Baca Selengkapnya

Kunci Carolina Marin Juara All England 2024, Buah Perjuangan Kembali dari Cedera Panjang

44 hari lalu

Kunci Carolina Marin Juara All England 2024, Buah Perjuangan Kembali dari Cedera Panjang

Carolina Marin berada di puncak podium All England 2024. Gelar kedua di Utilita Arena Birmingham.

Baca Selengkapnya

PBSI Fokus Pengembangan Prestasi Berbasis Data Usai Sukses di All England 2024 dan Orleans Masters

45 hari lalu

PBSI Fokus Pengembangan Prestasi Berbasis Data Usai Sukses di All England 2024 dan Orleans Masters

Sekjen PBSI Muhammad Fadil Imran mengatakan akan berfokus untuk memperbaiki ilmu keolahragaan atau sport science untuk mendongkrak prestasi.

Baca Selengkapnya