Kisah dari Arena All England, 'Enakan Nonton di Indonesia'  

Reporter

Minggu, 8 Maret 2015 17:56 WIB

Pasangan ganda Gideon Markus dan Kevin Sanjaya di All England 2015. Badmintonindonesia.org

TEMPO.CO, Jakarta - Menyaksikan pertandingan turnamen bulu tangkis All England 2015 secara langsung di Barclaycard Arena, Birmingham, Inggris, bisa jadi pengalaman tidak akan terlupakan, mengingat istimewanya kompetisi ini. All England adalah turnamen bulu tangkis tertua dan telah berlangsung selama lebih dari 110 tahun sejak 1899.

Di Indonesia, turnamen All England sangat populer dan dikenal masyarakat karena pemain Indonesia pernah mencetak dan merajai turnamen ini. Mereka antara lain Rudy Hartono yang merajai tunggal putra pada 1960-1970, Liem Swie King di nomor tunggal putra tahun 1970-1980, dan Susi Susanti di nomor tunggal putri pada 1990-an.

Saat meliput pertandingan, Sabtu malam lalu, Tempo sempat menemukan puluhan penonton asal Indonesia. Mereka pun bicara soal perbedaan menonton bulu tangkis di Inggris dan di Tanah Air.

“Untuk atmosfernya, saya lebih suka nonton bulu tangkis di Indonesia, penontonnya lebih heboh. Di sini terlalu tertib," ujar Febby Richard, pengunjung yang merupakan mahasiswa S2 di Inggris dengan beasiswa Spirit ini.

Pendapat Febby ini juga disetujui Fikri Zaki, mantan wartawan yang juga mahasiswa S2 di London. “Kalau di Istora, suasananya angker bagi pemain lawan Indonesia. Kalau di sini, biar penonton Inggris lebih banyak (saat pertandingan Tontowi/Lilyana vs Chris/Gabrielle), kita masih bisa teriak balik," ujar Fikri.

Lalu, bagaimana soal tempat pertandingan? Aditya Persik, penonton asal Indonesia lain, menilai Barclaycard Arena di Birmingham lebih baik ketimbang Istora Senayan, Jakarta. "Fasilitas di sini jauh lebih bersih dan modern, kemudian lightning-nya juga lebih bagus," tuturnya.

Namun ketiganya sepakat, secara keseluruhan, lebih enak nonton bulu tangkis di Indonesia. “Kalau nonton di Indonesia, lebih bebas, bisa duduk di mana saja, bahkan bisa duduk di tangga. Sedangkan di sini terlalu diatur," kata Febby.

Sedangkan Fikri lebih menekankan pada masalah makanan. “Pertandingan, kan, dimulai sore. Ternyata, pukul delapan, tempat jual makanannya sudah tutup. Kalau di Istora, alternatif tempat makan begitu banyak. Begitu keluar stadion, banyak tempat jual makanan," ujarnya.

VISHNU JUWONO (BIRMINGHAM)


Berita terkait

Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

18 hari lalu

Juara All England dan BAC 2024, Ini Nominal Hadiah yang Diterima Jonatan Christie

Jonatan Christie menunjukkan performa yang konsisten dengan menjuarai All England dan BAC 2024.

Baca Selengkapnya

Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

44 hari lalu

Jawab Sindiran Ernest Prakasa Soal Foto dengan Juara All England, Dito Ariotedjo Sengaja Bikin Akun X

Dito Ariotedjo membuat akun X untuk menjawab sindiran Ernest Prakasa lantaran memilih tetap berada di tengah saat berfoto bersama juara All England.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie dan Anthony Ginting Bikin All Indonesian Final di All England 2024, Pertama Setelah 30 tahun

45 hari lalu

Jonatan Christie dan Anthony Ginting Bikin All Indonesian Final di All England 2024, Pertama Setelah 30 tahun

Jonatan Christie dan Anthony Ginting jadikan all Indonesian final di All England 2024. Ini pertama terjadi setelah 30 tahun terakhir.

Baca Selengkapnya

Setelah All England 2024, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie Masuk 5 Besar Dunia

45 hari lalu

Setelah All England 2024, Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie Masuk 5 Besar Dunia

Anthony Sinisuka Ginting dan Jonatan Christie kembali melesat ke daftar lima besar tunggal putra dunia pada Selasa, 19 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Jonatan Christie dan Fajar/Rian Cetak Sejarah Baru, Ini Daftar Pemenang All England dari Indonesia

45 hari lalu

Jonatan Christie dan Fajar/Rian Cetak Sejarah Baru, Ini Daftar Pemenang All England dari Indonesia

Indonesia berkali-kali cetak kemenangan di turnamen badminton All England, terakhir Jonatan Christie di tunggal putra dan Fajar/Rian ganda putra.

Baca Selengkapnya

Berharap Prestasi di All England Jadi Kebangkitan, PBSI Bidik Piala Thomas-Uber dan Olimpiade 2024

46 hari lalu

Berharap Prestasi di All England Jadi Kebangkitan, PBSI Bidik Piala Thomas-Uber dan Olimpiade 2024

PBSI akan fokus untuk menyiapkan pematangan dan kondisi fisik serta mental para atlet sebagai mendongkrak prestasi pada turnamen Olimpiade 2024.

Baca Selengkapnya

Menpora Apresiasi Bulu Tangkis Indonesia Raih 2 Gelar di All England 2024, Berharap Emas Olimpiade 2024

46 hari lalu

Menpora Apresiasi Bulu Tangkis Indonesia Raih 2 Gelar di All England 2024, Berharap Emas Olimpiade 2024

Menpora Dito Ariotedjo berharap kontingen bulu tangkis bisa memberikan penampilan maksimal untuk perebutan tiket menuju Olimpiade 2024 Paris.

Baca Selengkapnya

Indonesia Juara Umum di All England 2024 dengan 2 Gelar Diraih, PBSI Beri Catatan dan Apresiasi

46 hari lalu

Indonesia Juara Umum di All England 2024 dengan 2 Gelar Diraih, PBSI Beri Catatan dan Apresiasi

Tunggal putra Jonatan Christie dan ganda putra Fajar / Rian meraih gelar juara di All England 2024, sedangkan Anthony Sinisuka Ginting jadi runner-up.

Baca Selengkapnya

Kunci Carolina Marin Juara All England 2024, Buah Perjuangan Kembali dari Cedera Panjang

46 hari lalu

Kunci Carolina Marin Juara All England 2024, Buah Perjuangan Kembali dari Cedera Panjang

Carolina Marin berada di puncak podium All England 2024. Gelar kedua di Utilita Arena Birmingham.

Baca Selengkapnya

PBSI Fokus Pengembangan Prestasi Berbasis Data Usai Sukses di All England 2024 dan Orleans Masters

46 hari lalu

PBSI Fokus Pengembangan Prestasi Berbasis Data Usai Sukses di All England 2024 dan Orleans Masters

Sekjen PBSI Muhammad Fadil Imran mengatakan akan berfokus untuk memperbaiki ilmu keolahragaan atau sport science untuk mendongkrak prestasi.

Baca Selengkapnya