Petinju Floyd "Money" Mayweather berhadapan dengan lawannya Manny "Pac-Man" Pacquiao saat menghadiri konferensi pers di Los Angeles, California, 11 Maret 2015. REUTERS/Lucy Nicholson
TEMPO.CO, Jakarta - Petinju Filipina Manny Pacquiao terus menyiapkan diri menghadapi 'pertandingan abad ini' melawan Floyd Mayweather. "Saya yakin mampu menang mudah," katanya kepada wartawan di Los Angeles pada, Rabu, 11 Maret 2015.
Dia ingin jutaan warga Filipina menyaksikan siaran langsung pertandingan yang akan digelar 2 Mei di MGM Grand Garden Arena, Las Vegas, Amerika Serikat.
Pac-Man -- julukan bagi Pacquino -- berharap dapat memberikan yang terbaik bagi negerinya. Saya menginginkan orang-orang tahu bahwa Tuhan dapat mengubah seseorang dari bukan siapa-siapa menjadi sesuatu, ujarnya, dan saya berterima kasih kepada Tuhan.
Di Filipina, pria yang lahir di Kibawei, 17 Desember 1978 ini dianggap pahlawan. Pacquiao adalah petinju dari benua Asia pertama yang berhasil meraih gelar juara tinju profesional di enam kelas berbeda, atau petinju kedua di dunia setelah Oscar de la Hoya.
Dia juga petinju pertama yang berhasil merebut tujuh gelar di tujuh kelas yang berbeda. Yaitu lima gelar juara dunia dari lima kelas berbeda dan dua gelar dari Ring Magazine untuk kelas bulu dan welter junior.
Hal yang menarik adalah walaupun dia ini bertinju dengan gaya kidal serta memiliki pukulan kiri mematikan tapi dalam kesehariannya dia sebenarnya bukan orang kidal. Manny Pacquaio adalah seorang right-handed dalam kesehariannya
Pada pemilihan nasional Mei 2010, Pacquiao terpilih menjadi anggota kongres Filipina. Kemudian dia terpilih menjadi senator Filipina dari Provinsi Sarangani, yang merupakan tempat kelahirannya. Sebagai senator, Pacquiao berhasil mendorong pembangunan gedung rumah sakit yang menjadi rumah sakit pertama yang ada di provinsi tersebut.
Meski menjadi anggota legislatif, karier tinju Pacquiao tidak berhenti. Untuk pertandingannya dengan Mayweather, Pac-Man akan mendapat bayaran 80 juta dolar AS.
Sementara Mayweather, yang berusia 38 tahun, kabarnya bisa mendapatkan bayaran hingga 120 juta dolar AS. Mayweather saat ini merupakan pemegang sabuk juara dunia tinju kelas welter versi WBA dan WBC, sedangkan Pacquiao adalah juara kelas welter versi WBO.
Mayweather kini memiliki rekor bertarung 47 kali menang tanpa sekali pun kalah (26 KO). Sementara itu, Pacquiao punya catatan 57 kali menang, lima kali kalah, dan dua seri (38 KO).
Presiden WBC, Mauricio Sulaiman menjelaskan pihaknya berencana membuat sabuk juara khusus. Sabuk juara itu nantinya akan menjadi milik siapa pun yang jadi pemenang. "Untuk pengakuan spesial ini, saya menginginkan zamrud atau platinum. Tapi, semuanya akan diputuskan dalam beberapa pekan ke depan," katanya seperti dikutip Washington Post.
Penyelenggara mempromosikan sebagai 'pertandingan abad ini'. Mereka akan menyiarkan secara global melalui jaringan televisi. Sulaiman yakin keduanya bakal mempertaruhkan reputasinya untuk membuktikan siapa yang terbaik. "Mereka juga bersaing untuk dianggap sebagai salah satu dari sepuluh petinju terbaik dalam sejarah tinju," katanya.