TEMPO.CO, Jakarta - Awaluddin Nur gagal membawa pulang medali emas dari cabang pencak silat nomor 45-50 kilogram putra setelah kalah 0-5 oleh pesilat Vietnam, Diep Ngoc Vu Minh, pada final SEA Games 2015 di Hall 2 Singapura Expo, Minggu, 14 Juni 2015.
"Saya terpancing gerakannya akibat kurang sabar untuk melakukan serangan. Beberapa kali kena guntingan karena pancingannya," kata Awaluddin setelah bertanding.
Awaluddin, yang lebih pendek daripada lawannya, mendominasi pertandingan dan memimpin perolehan angka hingga pertengahan ronde kedua. Beberapa teknik jatuhan yang dia lakukan membuat lawannya mencium matras beberapa kali.
Namun penampilan tenang dan terukurnya berubah perlahan karena terpancing pergerakan Diep Ngoc Vu Minh, yang memanfaatkan tungkai panjangnya untuk melakukan teknik guntingan.
"Saya sudah berupaya menghindari guntingannya. Namun dia begitu cepat dan jangkauannya bagus. Saya akui teknik guntingannya sangat baik," ucap Awaluddin.
Dalam pertandingan final partai pertama itu, Awaluddin yang berada di sudut merah beberapa kali sempat dirugikan oleh penilaian wasit tiga yang salah dalam menjumlahkan poin, terutama pada detik-detik kritis.
Namun para pendukung tim Indonesia yang berada di tribun tengah berteriak mengingatkan juri. Sedangkan Awaluddin mengaku fokus bertanding dan tidak mempedulikan poin.
"Saya fokus pada permainan, tidak tahu poin berapa. Dalam posisi mengejar, harus terus menyerang," ujar pesilat kelahiran 11 Oktober 1988 itu.
Dia dua kali melakukan jatuhan tapi harus kehilangan poin karena terkena dua guntingan atlet Vietnam.
Pertarungan ketat di kelas ringan itu berlangsung cukup ketat. Pesilat asal perguruan Tapak Suci Sulawesi Selatan itu pun dagunya berdarah.
"Luka enggak berpengaruh pada pertandingan ini, hanya kenapa kok bisa terpancing," tuturnya.
Tim pencak silat Indonesia hingga Minggu ini pukul 11.10 waktu Singapura baru mengumpulkan 2 medali emas, 2 medali perak, dan 5 medali perunggu.
ANTARA
Berita terkait
Kenali Gejala Hipospadia pada Anak Seperti yang Dialami Aprilia Manganang
10 Maret 2021
Mantan atlet timnas bola voli Aprilia Manganang dinyatakan mengalami hipospadia sejak lahir. Seperti apa penyebab dan gejalanya?
Baca SelengkapnyaAprilia Manganang dan Kontroversi Gender di SEA Games 2015 dan Liga Livoli
10 Maret 2021
Karena jenis kelamin, Aprilia Manganang berkali-kali dipersoalkan lawannya baik di kejuaraan SEA Games maupun kejuaraan nasional.
Baca SelengkapnyaSEA Games 2019: Senam Sumbang Emas Lagi Lewat Agus Prayoko
4 Desember 2019
Atlet senam artistik putra Agus Prayoko mempersembahkan emas bagi Indonesia di nomor vault atau meja lompat SEA Games 2019.
Baca SelengkapnyaSEA Games 2017: Renang Sumbang 1 Emas, 3 Perak, dan 1 Perunggu
21 Agustus 2017
Indonesia menambah medali emas SEA Games 2017 dari cabang renang sekaligus memecahkan rekor.
Baca SelengkapnyaSea Games 2017, Dua Negara Ini Jadi Perhatian Tim Voli Indonesia
8 Mei 2017
Tim nasional bola voli Indonesia akan mengantisipasi
persaingan ketat dari tim Thailand dan tim Vietnam dalam SEA
Games 2017
PBVSI Siapkan Atlet untuk Turun di Sea Games Malaysia
8 Mei 2017
18 atlet putra dan 18 atlet putri akan mengikuti pemusatan
pelatihan nasional jelang SEA Games 2017
Indonesia Dukung Sea Games Kuala Lumpur 2017 lewat Baton Run
30 April 2017
Kemenpora mentargetkan Indonesia mendapat peringkat tiga atau empat.
Baca SelengkapnyaIndonesia Belum Putuskan Atlet Atletik yang Berlaga di Sea Games
24 April 2017
Maria Londa, lanjut Tigor, diproyeksikan akan turun pada
nomor lompat jauh putri
Susi Susanti & Yayuk Basuki Ditawari Pimpin Kontingen SEA Games
13 April 2017
Menpora meminta Yayuk Basuki dan Susy Susanti untuk menjadi Ketua Kontingen SEa Games.
Baca SelengkapnyaTiga Nama Mengkrucut Jadi Calon Komandan Kontingen Sea Games
11 April 2017
Ada dari kementerian, pimpinan militer dan seorang
pengusaha," kata Plt Sekjen KOI