Stadion Dikorupsi, KONI Usul PON Dibuka di Jalak Harupat  

Reporter

Kamis, 2 Juli 2015 19:45 WIB

Stadion Gelora Bandung Lautan Api terancam tidak bisa digunakan di Gedebage, Bandung, Jawa Barat, 17 Mei 2015. TEMPO/Prima Mulia

TEMPO.CO, Bandung - Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman mengungkapkan, Stadion Jalak Harupat di Soreang, Kabupaten Bandung menjadi alternatif Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLSA) untuk acara pembukaan Pekan Olahraga Nasional XIX tahun 2016. "Apakah di Jalak Harupat atau di Bandung Lautan Api, kami sepakat nanti dibahas dalam satu agenda untuk penyelesaian segera kepastian dimana opening dan closing-nya," kata dia di Bandung, Kamis, 2 Juli 2015.

Tono mengatakan, Stadion Jalak Harupat dipilih sebagai alternatif karena pembukaan PON biasanya dilakukan di ibukota provinsi tuan rumah. "Apalagi cabang yang dipertandingkan itu sebagain besar di Bandung dan sekitaranya, ada sekitar 26 cabang olahraga, sehingga pantas kalau Bandung jadi tuan rumah, apalagi fasilitasnya juga sudah lengkap," kata dia.

Menurut Tono, GBLA tetap menjadi pilihan utama lepas dari persoalan teknis konstruksi stadion itu. “Kapasitasnya juga sampai 45 ribu orang, kalau di Jalak Harupat hanya sekitar 20 ribu orang, jadi kalau bisa dilakukan di Bandung Lautan Api sangat baik,” kata dia.

Tono mengatakan, kepastian penggunaan GBLA akan dibahas bersama gubernur Jawa Barat, salah satunya menjajaki kemungkinan membahasnya dengan kepolisian yang kini menangani kasus dugaan korupsi pembangunan stadion itu. “Teknisnya kami akan bahas internal degan gubernur, untuk nanti kami bersam bertemu dengan instansi terkait, Polri, kami jelaskan, karena ini harus diselesaikan cepat,” kata dia.

Kepala Bidang Saran Prasarana PB PON, Kepala Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat, Bambang Riyanto mengatakan, salah satu opsi yang diperiimbangkan dengan menggunakan GBLA hanya untuk seremoni pembukaan dan penutupan saja. “Bandung Lautan Api rencananya tidak dipakai pertandingan, hanya pembukaan dan penutupan,” kata dia di Bandung, Kamis, 2 Juli 2015.

Bambang mengatakan, ada 58 gelanggang yang dipersiapkan untuk pertandingan 61 cabang olahraga yang dipertandingkan di PON. “Terserbar di 15 daerah (di Jawa Barat),” kata dia.

Mayoritas menggunakan fasilitas olahraga yang ada, dan hanya lima venue yang sengaja membangun baru. “Asalnya mau membangun tujuh yang baru,t api dua di drop (batal), yakni pembanguna stadion aquatik dan tenis,” kata dia.

Venue aquatik dan tenis itu rencananya dbangun satu kompleks di Stadion GBLA, tapi batal karena tidak mungkin tuntas. “Bantuan keuangan provinsi ke suda masuk ke Kota Bandung, untuk stadion aquatik misalnya Rp 60 miliar,” kata Bambang. Dua cabang olahraga di lokasi yang batal dibangun itu akhirnya dipindah. Kolam renang milik ITB di Sabuga untuk Polo Air, serta tenis di Lapangan SIliwangi dan Jalan Maluku, Bandung.

Lima venue baru itu masing-masing lapangan futsal dengan anggaran Rp 56 miliar dan gedung olahraga untuk pencak silat Rp 19 miliar keduanya di Institut Teknologi Bandung, lalu fasilitas panjat tebing di Cikole Lembang Rp 3,2 miliar, serta gedung olahgara di Pelabuhan Ratu Sukabumi untuk pertandingan tinju yang sudah digarap sejak tahun lalu pada 2015mendapat tambahan dana Rp 14 miliar. Satu faslilitas lagi berada di kompleks Stadion Jalak Harupat untuk pertandingan angkat besi.

Bambang mengaku belum bisa memastikan prosentase progres persiapan 58 venue untuk pertandingan PON XIX 2015 nanti. “Saya belum bisa mengeluarkan angkanya, karena tersebar di 58 gelanggang,” kata dia.

Sejak April 2015, Gubernur Ahmad Heryawan sudah meminta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melakukan inspeksi terhadap konstruksi Gelora Bandung Lautan Api yang dikabarkan retak dan amblas. “Ini kaitannya dengan (penyelenggaraan) PON (Pekan Olahraga Nasional),” kata Ahmad Heryawan di Bandung, Kamis, 1 April 2015.

Soal amblas dan retaknya stadion Gelora Bandung Lautan Api di Gedebage Bandung itu mengemuka selepas kepolisian menetapkan salah satu pejabat pemerintah Kota Bandung menjadi tersangka dugaan korupsi pembangunan stadion itu. Pemerintah Jawa Barat sudah menjadwalkan pembukaan dan penutupan PON XIX di stadion itu.

AHMAD FIKRI

Berita terkait

Korupsi Stadion GBLA, Negara Disebut Merugi Rp 103 Miliar

6 September 2017

Korupsi Stadion GBLA, Negara Disebut Merugi Rp 103 Miliar

Berdasarkan dakwaan jaksa, proyek Stadion GBLA diduga merugikan keuangan negara sebesar Rp 103 miliar.

Baca Selengkapnya

Saat Ridwan Kamil Mimpi Stadion Gedebage Seperti Barcelona  

21 Juni 2016

Saat Ridwan Kamil Mimpi Stadion Gedebage Seperti Barcelona  

Bareskrim telah menyerahkan Stadion Gedebage ke Pemerintah Kota Bandung.

Baca Selengkapnya

Ridwan Kamil: Stadion GBLA Semegah Santiago Bernabeu  

3 Juni 2016

Ridwan Kamil: Stadion GBLA Semegah Santiago Bernabeu  

Persib Bandung sudah pantas memiliki museum di Stadion GBLA.

Baca Selengkapnya

Persib Minta Izin Ridwan Kamil Gunakan Stadion GBLA  

24 Mei 2016

Persib Minta Izin Ridwan Kamil Gunakan Stadion GBLA  

Manajer Persib mengirim surat kepada Ridwan Kamil untuk menggunakan Stadion GBLA.

Baca Selengkapnya

Aher dan Ridwan Kamil: Polisi Izinkan Perbaikan GBLA  

28 Januari 2016

Aher dan Ridwan Kamil: Polisi Izinkan Perbaikan GBLA  

Aher dan Ridwan Kamil meminta saran Bareskrim terkait dengan rencana perbaikan Gelora Bandung Lautan Api (GLBA) yang sempat jadi barang bukti kasus korupsi.

Baca Selengkapnya

Tersangkut Korupsi, Stadion Gedebage Aman Dipakai PON  

12 Oktober 2015

Tersangkut Korupsi, Stadion Gedebage Aman Dipakai PON  

Stadion Gedebage dinyatakan aman digunakan meski ambles.

Baca Selengkapnya

Korupsi Stadion GBLA, Ridwan Kamil Ogah Ikut Campur

21 Agustus 2015

Korupsi Stadion GBLA, Ridwan Kamil Ogah Ikut Campur

Ridwan Kamil menyerahkan hasil kajian stadion GBLA ke Pemerintah Jawa Barat.

Baca Selengkapnya

Terjerat Korupsi, Bareskrim Periksa Lagi Stadion Gedebage

20 Agustus 2015

Terjerat Korupsi, Bareskrim Periksa Lagi Stadion Gedebage

Pemeriksaan di Stadion Gedebage dilakukan sejak pagi hingga sore.

Baca Selengkapnya

Budi Waseso: Stadion Gedebage Tak Bisa Digunakan

31 Juli 2015

Budi Waseso: Stadion Gedebage Tak Bisa Digunakan

Budi Waseso belum mengetahui pasti nilai kerugian dari dugaan korupsi proyek Stadion Gedebage.

Baca Selengkapnya

Kasus Stadion Bandung, Ridwan Kamil Ikuti Saran Budi Waseso  

30 Juli 2015

Kasus Stadion Bandung, Ridwan Kamil Ikuti Saran Budi Waseso  

Ridwan Kamil akan mengikuti keputusan Kabareskrim Komjen Budi Waseso.

Baca Selengkapnya