FINAL WIMBLEDON: Garbine Muguruza Tantang Serena Williams
Editor
Hari prasetyo
Jumat, 10 Juli 2015 08:55 WIB
TEMPO.CO, London - Garbine Muguruza yang bakal memberi warna baru di panggung tenis putri dunia? Atau, Serena Williams yang semakin mengukuhkan posisinya sebagai ratu tenis dunia yang tak akan tergantikan?
Dua kemungkinan itulah yang bakal terjadi pada pertandingan babak final tunggal putri Turnamen Grand Slam Wimbledon di lapangan rumput Centre Court, All England Lawn Tennis and Croquet, Wimbledon, London, Inggris, Sabtu 11 Juli 2015.
Jumat malam 10 Juli 2015, Serena, 33 tahun, memperpanjang kemenangan melawan musuh bebuyutannya, Maria Sharapova, 28, yang menempati unggulan keempat, pada semifinal.
Dengan skor 6-2, 6-4, petenis putri nomor satu dunia dari Amerika Serikat ini meraih kemenangan ke-17 beruntun dalam 20 kali pertemuannya dengan Sharapova dari Rusia dalam 11 tahun terakhir.
Serena –yang menyingkirkan kakaknya, Venus Williams, pada babak keempat- berpeluang memenangi Wimbledon dan trofi Grand Slam miliknya yang ke-21.
Petenis putri nomor satu dunia tertua sepanjang sejarah ini juga berpeluang meraih “Golden Slam” –kini, dipelesetkan menjadi “Serena Slam”- dengan memenangi 4 seri Grand Slam yang berlangsung dalam satu tahun ini. Bila Sabtu ini menang, ia tinggal memenangi Amerika Serikat Terbuka di New York, September mendatang.
Kalau itu terjadi, Serena akan menjadi pemain putri pertama sejak Steffi Graf dari Jerman pada 1988 yang mampu melakukannya dalam 1 tahun atau 1 musim kompetisi.
Serena memang sudah pernah memenangi 4 seri Grand Slam sebelumnya. Tapi, ia memenangi Australia Terbuka, Prancis Terbuka, Wimbledon, dan Amerika Serikat dalam rentang waktu 2 tahun pada 2002-2003.
Hanya saja, Serena sudah lama tak mau bicara soal “Serena Slam” termasuk di Wimbledon sekarang. “Saya tidak mau terbebani karena itu dan tak mau memikirkannya. Ketika Anda bicara soal itu setiap waktu, Anda tidak bisa menolong karena terus memikirkannya. Oke saya ingin otakku terbebas dari hal itu,” kata Serena.
Yang jelas, Serena sangat senang bisa mencapai final ke-25 di Grand Slam. “Saya begitu gembira. Saya sedikit grogi karena itu adalah semifinal dan itu sebuah waktu yang lama sejak saya di sini,” kata Serena yang terakhir menang di Wimbledon 2012.
Tapi, Muguruza, 21, berpeluang mematahkan dominasi Serena setelah mengalahkan Agnieszka Radwanska 6-2, 3-6, 6-3 pada penampilannya yang pertama di semifinal Wimbledon, Jumat malam lalu.
Petenis Spanyol berdarah Venezuela inilah yang menjegal Serena sebelum final pada Grand Slam Prancis Terbuka tahun lalu di lapangan tanah liat Roland Garros, Paris.
Muguruza tentu saja berharap menjadi petenis putri Spanyol pertama sejak Conchita Martinez pada 1994 yang mampu menjuarai Wimbledon. Ditempatkan sebagai unggulan ke-20, ia menumbangkan unggulan ke-13 dari Polandia, Radwanska, melalui pertarungan rubber-set.
“Saya tidak punya kata-kata untuk menjelaskannya,” kata Muguruza setelah menyingkirkan Radwanska untuk mencetak sejarah baru buat dirinya dan Spanyol.
Ketika mengalahkan Timea Bacsinszky pada perempat final, Muguruza adalah petenis putri Spanyol pertama dalam 18 tahun terakhir yang mencapai semifinal Wimbledon.
Kini, Muguruza bersiap melanjutkan rekornya yaitu memenangi seri Grand Slam pertama kali sepanjang kariernya yang masih muda itu dan membangkitkan tenis Spanyol setelah Rafael Nadal terpuruk.
“Saya bekerja sepanjang hidupku untuk meraih momen ini. Saya pikir sedang bermain sangat bagus sehingga hanya perlu tetap tenang dan tetap membuat penampilan yang sulit ditebak,” kata Muguruza.
BBC | GUARDIAN | WIMBLEDON 2015 | HARI PRASETYO