TEMPO.CO, Kendari - Sejumlah wasit cabang olahraga karate yang bertugas dalam Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) tingkat Kota Kendari melapor ke Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat, Kamis, 6 Agustus 2015, lantaran honor mereka belum dibayarkan.
Salah seorang wasit karate, Haeruddin Abu, mengungkapkan, pelaksanaan O2SN tingkat Kota Kendari sudah selesai dua bulan lalu. Namun hingga saat ini honor belum mereka terima.
Hal ini dinilai janggal karena hanya terjadi pada O2SN tingkat SD dan SMP se-Kota Kendari. "Ini mengherankan sebab dikelola dalam satu dinas yakni Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Kendari. Sementara untuk tingkat SMA honor kami sudah dibayar sedangkan SD dan SMP hingga sekarang belum dibayarkan," kata Haeruddin.
Untuk itu, kata dia, pihaknya berharap DPRD Kota Kendari dapat memfasilitasi hal tersebut sehingga persoalan ini dapat diselesaikan dengan cepat.
Menyikapi hal ini, anggota DPR Komisi III DPRD Kota Kendari, La Ode Ashar, menuturkan, persoalan ini akan segera dipertanyakan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sebagai instansi teknis. "Wasit ini kan sudah menjalankan tugasnya jadi sudah sewajarnya diselesaikan sesuatu yang menjadi hak mereka. Untuk itu Dikbud harus menyikapi persoalan ini," katanya.
ROSNIAWANTY FIKRI
Berita terkait
Hadiri Penetapan Caleg Terpilih di Solo, Gibran Berharap Bisa Merangkul Semua Kekuatan Politik
2 hari lalu
Gibran berharap Pemerintah Kota Solo dapat menjalin kerja sama yang baik dengan seluruh anggota DPRD.
Baca SelengkapnyaPembatasan Kendaraan di UU DKJ, DPRD DKI: Sesuatu yang Harus Dikaji Lagi
5 hari lalu
Ketua Komisi B DPRD DKI Jakarta mendesak untuk melakukan kajian yang matang sebelum menerapkan kebijakan pembatasan kendaraan pribadi sesuai UU DKJ.
Baca SelengkapnyaMK Gelar Sidang Perdana Sengketa Pileg pada Senin 29 April 2024, Ini Tahapannya
8 hari lalu
Bawaslu minta jajarannya menyiapkan alat bukti dan kematangan mental menghadapi sidang sengketa Pileg di MK.
Baca SelengkapnyaMantan Napi Korupsi Melenggang Menjadi Anggota Dewan: Nurdin Halid dan Desy Yusandi
36 hari lalu
ICW temukan 56 mantan napi korupsi ikut dalam proses pencalonan anggota legislatif Pemilu 2024. Nurdin Halid dan Desy Yusandi lolos jadi anggota dewan
Baca SelengkapnyaKaesang Pangarep: Perolehan Kursi PSI di DPRD Meningkat Sekitar 200 Persen
44 hari lalu
Kaesang Pangarep mengatakan, meski PSI tidak lolos ke Senayan, perolehan kursinya di DPR meningkat sekitar 200 persen.
Baca SelengkapnyaWilliam Aditya Sarana Raih Suara Tertinggi Pemilu 2024 untuk Caleg DPRD DKI Jakarta, Ini Profilnya
47 hari lalu
Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana meraih suara terbanyak untuk caleg DPRD DKI dalam Pemilu 2024. Di mana dapilnya? Ini profilnya
Baca SelengkapnyaWayan Koster Umumkan Lima Kader PDIP Bali Amankan Tiket ke Senayan
52 hari lalu
Wayan Koster mengatakan PDIP masih menjadi partai terkuat di Pulau Dewata meskipun capres-cawapresnya belum berhasil menang.
Baca SelengkapnyaBanjir Bandang Rendam 715 Rumah di Kendari, Satu Orang Meninggal Dunia
57 hari lalu
Banjir bandang di Kota Kendari merendam 715 rumah sejauh ini. Satu orang meninggal dunia akibat air bah tersebut.
Baca SelengkapnyaKetua Komisi A DPRD DIY: Tidak Boleh Sweeping Rumah Makan Saat Ramadan
4 Maret 2024
Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto menegaskan tidak boleh ada sweeping rumah makan saat Ramadan. Begini penjelasannya.
Baca SelengkapnyaMeninggal Dunia Sebelum Kampanye, Caleg PAN Raih Suara Terbanyak di Jabar
4 Maret 2024
Meski telah meninggal dunia sebelum masa kampanye, caleg dari partai PAN, mendapatkan raihan suara terbanyak.
Baca Selengkapnya