Eko Yuli Irawan (tengah) berfoto bersama pelatih angkat besi, Dirdja Wihardja (kiri) dan Koordinator Cabang Terukur Satlak, Prima Hadi Wihardja (kanan) usai penyerahan medali emas dalam cabang angkat besi di Asian Games di Incheon, Korea Selatan, 21 September 2014. Tempo/Gadi Makitan
TEMPO.CO, Jakarta -- Kementerian Pemuda dan Olahraga bakal mengumumkan nama satu dari tujuh calon yang terpilih sebagai Ketua Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) hari ini, Senin, 12 Oktober 2015. Pengumuman bakal disampaikan melalui surat elektronik Menteri Olahraga Imam Nahrawi dari Beograd, Serbia.
“Saya dan Pak Menteri berkunjung ke Serbia untuk menjalin kerja sama kepemudaan sejak Ahad (kemarin). Pengumuman akan kami sampaikan dari sana,” kata Gatot S. Dewa Broto, juru bicara Kementerian Olahraga.
Pengumuman ini terkesan terburu-buru lantaran proses pemilihannya sudah lewat dari target sebelumnya. Kementerian menggelar uji kelayakan dan kepatutan calon ketua lembaga pencetak atlet internasional itu sejak Agustus. Rencana semula, Satlak Prima sudah memiliki ketua pada September.
Pengumuman dikebut agar persiapan Indonesia semakin mantap menuju multievent, yakni olimpiade di Rio De Janeiro pada 2016, SEA Games di Malaysia 2017, serta Asian Games 2018 yang bakal digelar di Indonesia sebagai tuan rumah. Pemerintah menargetkan dua menali emas di olimpiade, runner-up di SEA Games, serta peringkat 10 besar di Asian Games.
Ketujuh calon tersebut adalah Suwarno, Ketua Satlak Prima saat ini, Ahmad Sucipto, Lukman Niode, Richard Sam Bera, Anton Subowo, Mulyana, Ahmad Sucipto, serta Sadik Algadri. Seleksi terbuka ini digelar setelah pemerintah tak puas dengan kinerja Satlak Prima sebelumnya. Penyebabnya tak lepas dari hasil SEA Games Singapura 2015 yang menempatkan Indonesia pada posisi kelima peraih medali emas. Rangking itu meleset target runner-up dan turun setingkat dari peringkat SEA Games 2013.
Djoko Pekik, Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Kementerian Olahraga, menyatakan enam calon lain yang tidak terpilih kemungkinan tak akan terdepak dari Satlak Prima. Kementerian juga akan memilih empat wakil ketua di antara mereka, "Sisanya bisa saja masuk dalam struktur pada bidang yang diperlukan," kata Djoko.