Atlet Olimpiade Pembunuh Kekasih Bebas Bersyarat Hari Ini

Reporter

Selasa, 20 Oktober 2015 07:05 WIB

Raut wajah Oscar Pistorius saat meninggalkan pengadilan Pretoria, Afrika Selatan (6/3). Dr Denise menyimpulkan Oscar adalah publik figur yang secara angkuh merasa tidak bersalah dan berharap diampuni, terlihat dari rahangnya yang tegang dan mata yang tegas saat berhadapan dengan media yang memburunya di luar pengadilan. REUTERS/Mike Hutchings

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet paralimpiade Afrika Selatan, Oscar Pistorius, akan dibebaskan bersyarat hari ini, Selasa, 20 Oktober 2015, atau tepat satu tahun setelah divonis lima tahun penjara karena membunuh kekasihnya, Reeva Steenkamp.

Namun, Pistorius, pemegang medali emas lari 400 Olimpiade London 2012, harus menjalani tahanan rumah selama sisa tahannya dan masih harus menunggu banding kejaksaan yang menuntutnya bersalah karena melakukan pembunuhan.

BERITA MENARIK
Kalla Mau Evaluasi KPK, Terlalu Banyak Tangkap Orang?
PDIP Siaga, PAN Diajak Bicara: Ada Reshuffle Kabinet?


Pistorius--kini 28 tahun--dinyatakan bersalah dengan dakwaan lebih ringan ketika melepaskan empat tembakan ke pintu kamar mandi yang terkunci. Tembakannya mengenai Steenkamp. Pistorius akan ditahan di rumah pamannya, Arnold, di kawasan elite Pretoria.

Keluarga Steenkamp mengaku tidak puas atas hukuman yang dikenakan kepada Pistorius. Tania Koen, pengacara keluarga Steenkamp yang menentang pembebasan bersyarat atlet itu, berkata kepada stasiun SABC pekan lalu: "Tak ada yang berubah dalam kehidupan mereka. Reeva tak bisa kembali."

Jaksa penuntut mendakwa dengan pasal pembunuhan karena Pistorius semestinya mengetahui siapa orang di balik pintu kamar mandi yang terbunuh itu. Sidang banding akan mulai 3 November 2015.

Jika terbukti dalam pasal pembunuhan, Pistorius minimal dihukum 15 tahun penjara. Panel berisi lima hakim akan mendengarkan banding jaksa ini. Mereka bisa saja menolak banding ini, dan memerintahkan pengadilan ulang atau malah memvonis Pistorius sengaja membunuh kekasihnya itu, demikian para ahli hukum seperti dikutip Reuters.

ANTARANEWS.COM

BACA JUGA
TRAGEDI MINA: Mengerikan, Korban Tewas Menjadi 2.110
Biksu Wanita Hidup Foya-foya dari Uang Biaranya Sendiri

Berita terkait

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

8 menit lalu

Mahasiswa Irlandia Berkemah di Trinity College Dublin untuk Protes Pro-Palestina

Mahasiswa Irlandia mendirikan perkemahan di Trinity College Dublin untuk memprotes serangan Israel di Gaza.

Baca Selengkapnya

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

12 jam lalu

AS: Israel Belum Sampaikan Rencana Komprehensif Soal Invasi Rafah

Israel belum menyampaikan kepada pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden ihwal "rencana komprehensif" untuk melakukan invasi terhadap Rafah.

Baca Selengkapnya

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

15 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

17 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

18 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

19 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

20 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

21 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

21 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

22 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya