Massa dari Gerakan Rakyat Sulsel Menggugat Menpora, berunjuk rasa di Kolong jembatan Layang Makassar, 9 Juni 2015. Mereka menuntut Menpora Imam Nahrawi, mencabut SK Pembekuan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) . TEMPO/Hariandi Hafid
TEMPO.CO, Jakarta - Badan Anggaran Dewan Perwakilan Rakyat serta Kementerian Keuangan memangkas hampir seluruh usul dana tambahan dari Kementerian Pemuda dan Olahraga dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2016. Sebanyak 13 program senilai Rp 2,6 triliun dicukur hingga Rp 500 miliar. Kondisi ini diperkirakan mengacaukan program andalan instansi yang dipimpin Imam Nahrawi itu, khususnya Asian Games 2018, Olimpiade Olahraga Rekreasi (Tafisa), Pekan Olahraga Nasional (PON), serta pemberian dana pensiun atlet.
Berikut ini 13 anggaran tambahan yang diajukan Kementerian Olahraga. 1. Renovasi kompleks Gelora Bung Karno senilai Rp 765,5 miliar. 2. Penyelenggaraan PON dan Perpanas 2016 Rp 250 miliar. 3. Olimpiade Olahraga Rekreasi (Tafisa) 2016 Rp 125 miliar. 4. Kekurangan dana penyelenggaraan Asian Games 2018 Rp 505 miliar. 5. Dukungan sarana penyelenggaraan Jambore Pramuka dan Raimuna Rp 60 miliar. 6. Pengadaan sarana lima cabang olahraga populis di 10 ribu desa Rp 255 miliar. 7. Fasilitas 2.000 kecamatan layak olahraga Rp 100 miliar. 8. Fasilitas partisipasi masyarakat dalam berolahraga di 2.550 kecamatan Rp 255 miliar. 9. Pembangunan taman bugar olahraga masyarakat di 20 kota dan 13 kampus Rp 198 miliar. 10. Pemberian dana atlet dan pelatih berprestasi dalam perhelatan multievent internasional dan Olimpiade Rp 150 miliar. 11. Pelatihan keterampilan hidup bagi insan olahraga Rp 7 miliar. 12. Kerja sama pengembangan sport development index dan database Rp 10 miliar. 13. Pengembangan prasarana kepemudaan Rp 69 miliar.