Lomba Lari 'Dari Candi ke Candi' Diikuti 2.500 Peserta  

Reporter

Editor

Suseno TNR

Minggu, 29 November 2015 21:34 WIB

Peserta lari maraton bertajuk candi ke candi melintas di halaman Candi Prambanan, Yogyakarta, 29 November 2015. Teh Javana sebagai penyelenggara acara utama ini konsisten mengkampanyekan `Mana Indonesiamu`, yaitu dengan mengajak masyarakat bangga atas potensi dan budaya Indonesia. TEMPO/Pius Erlangga

TEMPO.CO, Sleman - Perhelatan lomba lari dari candi ke candi di komplek Candi Prambanan diikuti sekitar 2.500 peserta, Minggu, 29 November 2015. Olahraga di llokasi cagar budaya ini menjadi daya tarik tersendiri bagi para wisatawan. Otomatis acara seperti ini mendatangkan keuntungan di berbagai sektor pariwisata.

"Dalam event seperti ini, tidak hanya olahraga yang didapat, tetapi peserta bisa mengunjungi tempat peninggalan sejarah," kata Staf Ahli Bidang Multikultural Kementerian Pariwisata, Hari Untoro Dradjat, Minggu, 29 November 2015.

Acara yang digelar oleh Teh Javana dan digawangi oleh Tempo Impresario ini sangat menarik. Peserta yang sudah berada di pelataran parkir Candi Brahma sejak pukul 05.00 WIB sangat antusias. Sebab, komplek candi yang sangat luas itu sangat asri. Berbagai gelaran seni dan kuliner juga digelar di lokasi itu.

Komplek Candi Prambanan dan Candi Sewu luasnya sekitar 70 hektar dan candi di desa-desa sekitarnya. Pohon-pohon yang rindang meneduhi jalan yang digunakan sebagai lintasan lari. Baik yang jaraknya lima kilometer (5K) atau sepuluh kilometer (10K).

Lomba lari dengan mengunjungi candi ini baru oertama kali digelar. Hari Untoro berharap pergelaran olah raga dibalut dengan kunjungan candi ini menjadi agenda rutin. Sebab, para peserta bisa berolahraga sambil berkunjung ke cagar budaya serta dikampanyekan untuk pelestarian peninggalan budaya ini.

Di lokasi, meskipun pesertanya banyak, gerai makanan dan minuman juga disediakan, namun kebersihan selalu dijaga. Para peserta tidak membuang sampah sembarang karena sudah disediakan tempat sampah. Para petugas kebersihan pun sigap jika ada sampah yang tidak di tempatnya untuk dikumpulkan.

Kementerian Pariwisata sangat mendukung acara seperti ini. Sebab, bisa mendongkrak kunjungan wisata. Dengan para peserta hadir di lokasi maka dampak positifnya sudah terlihat. Baik dari penginapan atau hotel, kuliner maupun cinderamata diburu peserta. Apalagi banyak peserta dari luar daerah.

Hari yang juga ikut lari, awalnya ingin yang jaraknya 10 kilometer. Namu nakhirnya ia memilih jarak yang lebih dekat yaitu 5 kilometer saja. "Saya agak sakit perut. Tetapi saat melihat peserta pada selfi dengan latar candi, saya jadi semangat," kata dia.

Ia menambahkan, para peserta lari ini sangat beragam latar belakang mereka. Ada pegawai, swasta, guru, bahkan pelari nasional. Ada yang sudah berprestasi di dunia atletik, tetapi ada juga yang ingin bergembira ikut lari, sehat dan berwisata.

Dari sisi peninggalan purbakala, tidak hanya candi, teyapi juga ada kebudayaan yang beragam. Saat ini ada sebanyak 224 candi yang dipugar, teyapi baru empat di antaranya yang baru selesai.

Gabriel Sugrahetty Dyan Kusumaningsih, Direktur Tempo Impresario menyatakan terimakasih kepada berbagai pihak yang mendukung acara menarik ini. Ia juga berharap lomba lari yang dibalut dengan kebudayaan seperti ini menjadi agenda rutin. Lomba lari sepanjang 10 kilometer dan 5 kilometer ini mengambil rute melewati 5 candi yaitu Candi Sewu, Candi Lumbung, Candi Bubrah, Candi Plaosan, dan Candi Prambanan.

"Kami mewakili Tempo berterima kasih kepada semua pihak, berharap acara seperti ini menjadi agenda rutin," kata dia.

Effy Widjono Putro, 53 tahun, mantan atlet daerah Daerah Istimewa Yogyakarta menuturkan, lomba lari seperti ini sangat menarik. Dari sisi olahraga sangat menyehatkan. Dari sisi wisata juga sangat menarik. Namun, untik lintasan lari ada yang kurang memadai karena ada beberapa jalan yang rusak. "Saat ini banyak yang lupa untuk berkunjung ke candi. Kalau lomba lari dikemas dengan kunjungan ke candi-candi seperti ini, peserta mendapat banyak keuntungan," kata dia.

MUH. SYAIFULLAH

Berita terkait

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

3 hari lalu

Aktivis Laporkan Pj Wali Kota Yogyakarta ke Gubernur DIY hingga Ombudsman, Ini Alasannya

Koalisi Pegiat HAM dan Anti Korupsi melaporkan Pj Wali Kota Yogyakarta Singgih Rahardjo ke Gubernur DIY, Mendagri, KPK dan Ombudsman

Baca Selengkapnya

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

10 hari lalu

Hari Kartini, Yogyakarta Diramaikan dengan Mbok Mlayu dan Pameran Lukisan Karya Perempuan

Para perempuan di Yogyakarta memperingati Hari Kartini dengan lomba lari dan jalan kaki, serta membuat pameran lukisan.

Baca Selengkapnya

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

14 hari lalu

Tak Hanya Malioboro, Tiga Kampung Wisata di Yogyakarta Ini juga Dilirik Wisatawan saat Libur Lebaran

Tiga kampung wisata di Kota Yogyakarta ini paling banyak didatangi karena namanya sudah populer dan mendapat sederet penghargaan.

Baca Selengkapnya

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

25 hari lalu

Mengintip Wahana Baru di Taman Pintar Yogyakarta saat Libur Lebaran

Dua alat peraga baru di Taman Pintar Yogyakarta di antaranya multimedia berupa Videobooth 360 derajat dan Peraga Manual Pump.

Baca Selengkapnya

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

29 hari lalu

Viral Karcis Parkir Resmi Ditempeli Tambahan Biaya Titip Helm, Dishub Kota Yogyakarta Bakal Bertindak

Dalam foto yang beredar, terdapat tambahan karcis tidak resmi untuk penitipan helm yang membuat tarif parkir di Yogyakarta membengkak.

Baca Selengkapnya

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

49 hari lalu

BMKG Yogyakarta Keluarkan Peringatan Cuaca Ekstrem, Wisatawan Perlu Waspada saat ke Pantai

Seorang wisatawan asing asal Hungaria juga dilaporkan sempat terseret ombak tinggi saat sedang melancong di Pantai Ngandong, Gunungkidul, Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

55 hari lalu

Yogyakarta Tutup TPA Piyungan, Bagaimana Pengelolaan Sampah Destinasi Wisata Itu di Masa Depan?

Penutupan TPA Piyungan diharapkan bakal menjadi tonggak perubahan dalam pengelolaan sampah di Yogyakarta.

Baca Selengkapnya

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

57 hari lalu

Sokong Wisata Berkualitas, Yogyakarta Bentuk Ekosistem Kota Kreatif

Yogyakarta memiliki unsur 5K yaitu Kota, Korporasi, Komunitas, Kampung dan Kampus, yang jadi modal mewujudkan Yogyakarta sebagai Kota Kreatif.

Baca Selengkapnya

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

1 Maret 2024

Bersama Baznas, Berkolaborasi Menghimpun Potensi Zakat

Baznas hingga saat ini telah melakukan kolaborasi penuh dengan Lembaga Amil Zakat

Baca Selengkapnya

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

27 Februari 2024

Mengenal Tradisi Selasa Wagen, Hari Saat Pedagang Malioboro Beristirahat dan Bersih Bersih

Selasa Wagen di kawasan Malioboro berlangsung setiap 35 hari sekali merujuk hari pasaran kalender Jawa.

Baca Selengkapnya