Jelang Naik Ring, Daud Pelajari Gaya Tinju Oscar De La Hoya
Editor
Rina Widisatuti
Minggu, 31 Januari 2016 22:34 WIB
TEMPO.CO, Kuta - Juara tinju kelas ringan (62,1 kilogram) WBO Asia Pasifik, Daud 'Cino' Yordan, melakukan uji tanding menghadapi tiga petinju lokal, Hero Tito, Larry Siwu, dan Sahlan Koral selama berlatih di Bali. Itu dilakukannya untuk mematangkan persiapan menjelang pertarungannya menghadapi petinju asal Jepang, Yoshitaka Kato, dalam pertarungan mempertahankan gelar untuk kali kedua, di Balai Sarbini, Jumat, 5 Januari 2016.
“Saya merasa sangat terbantu sekali karena sparring partner saya petinju kelas besar, berkualitas, dan memiliki power yang bagus,” kata Daud saat ditemui Tempo, di Kuta, Jumat, 29 Januari 2016.
Untuk memperkaya pola pertarungannya, Daud menonton video pertarungan petinju asal Amerika Serikat Oscar De La Hoya. "Saya harus punya referensi tambahan lagi selain dua petinju idola saya, Julio Caesar Chavez dan Miguel Angel Cotto. Style dan teknik Oscar sangat bagus untuk melengkapi dua petinju referensi saya," ujarnya.
Apa yang didapat dari menyaksikan video itu kemudian dia praktekkan saat melakukan uji tanding. "Itu (menonton video) sangat jitu. Apalagi saya merasa sangat terbantu dengan petinju-petinju sparring patner saya selama di Bali yang memiliki gaya bertanding lebih komplit dari lawan saya nanti (Yoshikata Kato)," tutur petinju kelahiran Sukadana Kalimantan Barat, 10 Juni 1987.
Daud menjelaskan, tinggi tubuh lawan menjadi salah satu tolak ukur untuk menentukan pola bertarung. Evaluasi uji tanding, ia menambahkan, membantunya dalam mematangkan persiapan menjelang pertarungan nanti.
Menurut Daud, Yoshitaka Kato mempunyai intensitas pukulannya tidak terlalu banyak, tapi konstan. Untuk bisa mengalahkan petinju seperti itu, selain menerapkan strategi sesuai arahan pelatihnya Craig Christian, tetap harus mempelajari serangan lawan secara teliti.
“Menurut Craig, pukulan lurus dan dominasi penyerangan akan membuat Yoshitaka Kato sulit untuk konsisten. Tapi semua tergantung situasi mana yang lebih enak dan efisien,” tuturnya.
BRAM SETIAWAN