Venus Williams Akhiri 15 Tahun Boikot di Indian Wells  

Reporter

Rabu, 2 Maret 2016 14:53 WIB

Petenis Amerika Serikat Venus Williams. REUTERS/Issei Kato

TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi keluarga Williams mengakhiri boikot dalam turnamen tenis putri di Indian Wells. Pemain nomor satu dunia, Serena Williams, sudah melakukannya pada 2015. Kini giliran sang kakak, Venus, yang mengakhiri 15 tahun masa "ngambek" ogah tampil di kawasan gurun di Negara Bagian California itu.

Awal boikot Williams bersaudara bermula pada 2001. Kala itu, kedua pemain tersebut disoraki penonton karena dianggap tidak serius saat bertanding setelah tiba-tiba Venus "mengalah" pada semifinal dengan alasan cedera lutut.

Ayah kedua pemain itu, Richard Williams, pun langsung bersuara keras. Menurut dia, kedua putrinya telah menjadi sasaran rasialisme.

Namun, pada turnamen tahun ini, penonton di Indian Wells Tennis Garden sudah bisa kembali menyaksikan aksi Williams bersaudara. Seri WTA Premier, yang kelasnya hanya kalah dari Grand Slam, itu akan berputar pada 10-20 Maret 2016.

Dalam wawancara di The Players Tribune, Venus mengaku tetap tak bisa begitu saja melupakan rasa sakit hati akibat perlakuan penonton 15 tahun silam. Menurut dia, lututnya saat itu memang benar-benar sakit, padahal ia sangat ingin menghadapi adiknya.

"Saya masih ingat tuduhan kepada saya, adik, dan ayah saya. Saya masih ingat sikap penonton ketika melihat saya berjalan menuju tempat duduk untuk melihat Serena bermain di final dan saya tak mengerti dengan sikap ribuan orang itu terhadap dua orang berusia 19 dan 20 tahun yang sedang berusaha melakukan yang terbaik," ujarnya.

Venus memutuskan kembali setelah melihat hangatnya sambutan penonton terhadap Serena pada 2015. Penonton bahkan memberi Serena penghormatan sambil berdiri sebelum pertandingan babak pertama di lapangan utama.

PIPIT

Berita terkait

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

14 menit lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

4 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

7 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

8 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

9 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

18 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

23 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

1 hari lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya