Imbas Kasus Doping, Nike Hentikan Kerja Sama dengan Sharapova

Reporter

Selasa, 8 Maret 2016 12:15 WIB

Ekspresi petenis Maria Sharapova dalam konferensi pers setelah dinyatakan gagal tes doping dalam persiapan Australian Terbuka di LA Hotel Downtown, 7 Maret 2016. Sharapova tidak lolos tes doping pada turnamen yang berlangsung Januari lalu. Jayne Kamin-Oncea-USA TODAY Sports

TEMPO.CO, Jakarta - Perusahaan perlengkapan olahraga asal Amerika Serikat, Nike, menghentikan kerja samanya dengan Maria Sharapova untuk sementara waktu, seperti yang diumumkan Senin, 7 Maret 2016. Sharapova membuat pecinta tenis dunia kecewa karena dia terbukti melakukan doping ketika bertanding di Australia Terbuka, Januari 2016. Saat itu ia dikalahkan rival abadinya, Serena Williams, di semifinal.

Pada hari yang sama dengan pengumuman yang dikeluarkan Nike, Sharapova terlebih dulu memberi pernyataan soal doping. Federasi Tenis Internasional (ITF) menyatakan petenis Rusia itu positif menggunakan zat terlarang meldonium. Zat ini mulai dimasukkan sebagai zat terlarang oleh badan antidoping dunia (WADA) pada 1 Januari 2016.

Sharapova mengaku sudah sepuluh tahun mengkonsumsi zat tersebut, jauh sejak belum ada larangan dari ITF. Meldonium, obat yang berasal dari Latvia, biasa digunakan di Rusia dan kebanyakan negara Eropa Timur dan disinyalir bisa membantu mengatasi masalah jantung, tapi tidak mendapat pengakuan medis di AS, negara tempat Sharapova tinggal sejak 1994.

"Kami sangat sedih dan kaget mendengar berita soal Maria Sharapova. Kami memutuskan untuk menghentikan sementara kerja sama dengan Maria saat penyelidikan masih berlangsung. Kami akan terus memantau situasi ini," begitu pernyataan yang dikeluarkan pihak Nike, seperti dilansir Fortune.

Sharapova adalah salah satu ikon Nike. Produsen peralatan olahraga itu selalu menyediakan sepatu dan pakaian dengan desain khusus.

Sharapova melakukan tes doping pada 26 Januari 2016, dan kemudian diperiksa oleh WADA dan tidak lulus. Hukuman buat pemain berusia 28 tahun itu akan mulai berlaku 12 Maret.

"Saya tak ingin mengakhiri karier seperti ini dan berharap masih diberi kesempatan untuk bermain di cabang ini lagi," ujar Sharapova.

Reaksi pun bermunculan di media sosial, baik dari sesama petenis atau mantan petenis, serta dari masyarakat umum.

PIPIT

Berita terkait

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

31 menit lalu

Band Metal As I Lay Dying Siap Gebrak Panggung Hammersonic 2024

Band rock asal California, As I Lay Dying akan turut mengguncang panggung Hammersonic 2024 pada Ahad, 5 Mei 2024. Berikut profil band metal itu.

Baca Selengkapnya

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

3 jam lalu

Demo Dukung Palestina di Kampus AS Diberangus Polisi, PM Bangladesh: Sesuai Demokrasi?

Perdana Menteri Bangladesh Sheikh Hasina mengkritik pemerintah Amerika Serikat atas penggerebekan terhadap protes mahasiswa pro-Palestina

Baca Selengkapnya

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

7 jam lalu

Biden Soal Bentrok Mahasiswa Pro-Palestina: Boleh Protes, Asal Jangan Bikin Kekacauan

Presiden AS Joe Biden mengkritik gelombang unjuk rasa pro-Palestina yang berlangsung di berbagai kampus di seluruh negeri.

Baca Selengkapnya

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

10 jam lalu

Demonstran Pro-Palestina dan Polisi Bentrok di Kampus AS, Ratusan Mahasiswa Ditangkap

Unjuk rasa pro-Palestina di kampus Amerika Serikat berujung rusuh antara polisi dan demonstran.

Baca Selengkapnya

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

11 jam lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

12 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

21 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

1 hari lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

1 hari lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

1 hari lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya