Djokovic Minta Maaf Atas Komentar yang Menyerang Gender

Reporter

Rabu, 23 Maret 2016 12:18 WIB

Petenis Novak Djokovic berpose dengan trofinya sebagai juara Turnamen Tenis Australia Terbuka di Melbourne, Australia, 1 Februari 2016. REUTERS/Thomas Peter

TEMPO.CO, Jakarta - Novak Djokovic meminta maaf atas komentarnya yang oleh banyak orang dinilai seksis dan menyerang petenis putri. Setelah meraih gelar juara di Indian Wells, Amerika Serikat, Minggu, 20 Maret 2016, petenis nomor satu dunia itu menyatakan hadiah untuk pemain putra dan putri seharusnya dibedakan karena tenis putra lebih menarik penonton di stadion dan televisi.

Komentar Djokovic mendapat reaksi dari banyak tokoh tenis putri, seperti Serena Williams dan legenda kelahiran Cekoslovakia, Martina Navratilova. Dua hari kemudian, Djokovic pun meminta maaf dan meralat komentarnya.

Komentar Djokovic seolah membenarkan ucapan direktur turnamen di Indian Wells, Raymond Moore, bahwa popularitas tenis melonjak sejak munculnya Roger Federer dan Rafael Nadal, dan para petenis putri harus berterima kasih kepada kedua megabintang tersebut.

Ucapan Moore mendapat reaksi keras dari banyak pihak sehingga ia pun memutuskan menanggalkan jabatannya. Menurut Djokovic, opininya muncul karena ia diminta mengomentari pendapat Moore. Djokovic pun mengklarifikasi ucapannya lewat akun Facebook miliknya.

"Seperti yang sudah kalian tahu, saya diminta memberikan pendapat atas sebuah komentar kontroversial. Euforia dan adrenalin setelah menjadi juara Minggu lalu telah membuat saya semangat memberikan komentar yang mungkin sebenarnya tidak sesuai maksud saya, dan karena itu saya ingin mengklarifikasinya," jelas petenis Serbia itu.

"Tenis telah banyak membantu hidup saya sehingga bisa seperti sekarang. Saya merasa perlu berbicara tentang keadilan dalam distribusi hadiah, maksudnya untuk putra dan putri. Kami semua berjuang untuk apa yang pantas kami dapatkan, bukan untuk membedakan gender tapi untuk apa yang pantas didapatkan pemain atas usahanya," kata Djokovic lagi.

Selain mendapat sorotan dari para petenis putri, ada pula pemain putra yang bereaksi, yakni pemain nomor dua dunia, Andy Murray. Petenis Britania Raya itu mengaku mendukung 100 persen persamaan jumlah hadiah untuk putra dan putri.

Menurut Murray, tenis putra terlihat lebih menarik karena selalu memunculkan rivalitas antarpara pemain papan atas yang seperti tak pernah ada putusnya. Beberapa rivalitas di tenis putra yang menonjol sejak dulu, misalnya, John McEnroe vs Ivan Lendl, Stefan Edberg vs Boris Becker, Pete Sampras vs Andre Agassi, Roger Federer vs Rafael Nadal, dan Nadal vs Djokovic.

PIPIT

Berita terkait

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

27 menit lalu

AS Akui Salah, Serangan Drone di Suriah Bukan Bunuh Pemimpin Al Qaeda Tapi Petani

Amerika Serikat mengakui salah telah membunuh warga sipil saat menargetkan pemimpin Al Qaeda di Suriah dalam serangan drone.

Baca Selengkapnya

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

1 jam lalu

Berbeda dari Columbia, UC Berkeley Izinkan Mahasiswa Pro-Palestina Unjuk Rasa Damai

Protes mahasiswa pro-Palestina di Universitas California, Berkeley (UC Berkeley) berlangsung tanpa penangkapan oleh polisi.

Baca Selengkapnya

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

10 jam lalu

Mahasiswa Pro-Palestina dan Pro-Israel Bentrok di Kampus di AS, Ini Profil UCLA

Profil kampus UCLA tempat bentrok demo mahasiswa pendukung alias Pro-Palestina dengan pendukung Israel

Baca Selengkapnya

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

15 jam lalu

Sejarah dan Arti Elemen-elemen dalam Bendera Korea Selatan

Bendera Korea Selatan memuat arti tanah (latar putih), rakyat (lingkaran merah dan biru), dan pemerintah (empat rangkaian garis atau trigram hitam).

Baca Selengkapnya

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

16 jam lalu

Brown Jadi Universitas AS Pertama yang Pertimbangkan Divestasi dari Israel

Pengunjuk rasa pro-Palestina dan anti-Israel membersihkan perkemahan di kampus setelah mencapai kesepakatan dengan administrasi universitas Brown.

Baca Selengkapnya

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

19 jam lalu

Partai Demokrat AS Kirim Surat ke Joe Biden, Minta Cegah Serangan Israel di Rafah

Puluhan anggota Partai Demokrat AS menyurati pemerintahan Presiden Joe Biden untuk mendesak mereka mencegah rencana serangan Israel di Rafah.

Baca Selengkapnya

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

19 jam lalu

5 Fakta Osama bin Laden, Pendiri Al-Qaeda yang Ditembak Mati AS pada 2 Mei 2011

Hari ini, 2 Mei 2011, Osama bin Laden ditembak mati oleh pasukan Amerika. Berikut fakta-fakta Osama bin Laden.

Baca Selengkapnya

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

23 jam lalu

Pastor di AS Kecanduan Gim Candy Crush hingga Curi Dana Gereja Rp 650 Juta

Seorang pastor di Amerika Serikat menghabiskan dana gereja karena kecanduan game online Candy Crush.

Baca Selengkapnya

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

1 hari lalu

Menlu AS Cek Bantuan ke Gaza Diiringi Suara Tembakan Tank

Menlu AS Antony Blinken mengunjungi pintu masuk bantuan ke Gaza didampingi para pejabat Israel.

Baca Selengkapnya

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

1 hari lalu

10 Rute Road Trip Terbaik di Amerika Serikat dengan Pemandangan Alam Menakjubkan

Menikmati keindahan alam di Amerika Serikat dengan road trip merupakan pengalaman yang harus dicoba setidaknya sekali seumur hidup

Baca Selengkapnya