Manny Pacquiao, merayakan kemenangannya atas Timothy Bradley pada pertandingan juara WBO welterweight di Las Vegas, 10 April 2016. Pacqiuao menang dengan angka 116-110 atas Bradley. AP/Isaac Brekken
TEMPO.CO, Jakarta - Petinju legendaris Filipina, Manny Pacquiao, menjadi sasaran penculikan kelompok separatis Filipina Abu Sayyaf. Hal ini diungkapkan Presiden Filipina Benigno Aquino III kepada kantor berita Associated Press.
Kelompok ini diduga telah memenggal kepala seorang warga Kanada, John Ridsdel, Senin waktu setempat, 25 April 2016. Dugaan ini muncul setelah kepala seorang pria ras Kaukasia ditemukan di Jolo, sebuah pulau terpencil di selatan Filipina.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau kemudian mengonfirmasi bahwa kepala itu memang adalah kepala Ridsel. Tapi, sebagaimana diungkapkan Presiden Aquino, ternyata kelompok ini punya rencana lebih besar.
"Mereka bahkan diduga telah menyusun rencana menculik Manny Pacquiao atau salah satu anaknya, juga saudara saya Kris, atau salah satu anaknya, dengan rencana memanfaatkan mereka sebagai obyek tawar-menawar untuk melepaskan anggotanya," kata Presiden Aquino.
Pacquiao adalah olahragawan terpopuler Filipina. Dia memenangi gelar juara dunia di delapan kelas berbeda. Figur tersohor itu telah memutuskan pensiun setelah pertandingan melawan Timothy Bradley Jr, di MGM Grand Las Vegas, 9 April waktu setempat lalu. Dia juga merupakan anggota senat Filipina.