Ekspresi Pebulutangkis ganda putra Indonesia, Mohammad Ahsan dan Hendra Setiawan usai mencetak angka saat bertanding melawan Pebulutangkis ganda putra China, Liu Xiaolong dan Qiu Zihan pada babak final Kejuaraan Dunia Total BWF World Championship 2015 di Jakarta, 16 Agustus 2015. TEMPO/Dhemas Reviyanto
TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda putra Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjawab keraguan para pencinta bulu tangkis Indonesia akan penampilan mereka dalam menghadapi Lee Yong-dae/Yoo Yeon-seong pada laga melawan Korea dalam semifinal Piala Thomas 2016. Pertandingan itu berlangsung di Kunshan Sports Center, Cina, Jumat, 20 Mei 2016.
Kekalahan oleh wakil Hong Kong, Or Chin Chung/Tang Chun Man, di perempat final kemarin membuat banyak pihak mempertanyakan kondisi Hendra/Ahsan. Namun pasangan peringkat dua dunia ini membuktikan bahwa hanya mereka-lah yang mampu menaklukkan Lee/Yoo yang tak pernah kalah sepanjang Piala Thomas 2016. Kemenangan Hendra/Ahsan atas Lee/Yoo dalam dua game langsung, 21-15, 21-12, membuat kedudukan Indonesia dan Korea menjadi imbang 1-1.
“Kami bersyukur bisa memenangi pertandingan hari ini dan menyumbang poin untuk tim Piala Thomas Indonesia,” ujar Ahsan setelah pertandingan.
“Memang ada strategi khusus dalam menghadapi Lee/Yoo, salah satunya dengan banyak dropshot-dropshot ke arah mereka. Kami tak mau mengingat kekalahan kemarin saat melawan wakil Hong Kong. Kami hanya berfokus pada pertandingan hari ini dan bagaimana cara menang,” Hendra menjelaskan.
Hendra/Ahsan bermain begitu tenang dari game pertama. Tak mau terbawa irama permainan Lee/Yoo yang cepat dan diwarnai smes-smes keras, Hendra/Ahsan terlihat lebih mengatur tempo. Lee/Yoo tampaknya kurang suka dengan pola permainan tersebut. Mereka terus tertinggal dari Hendra/Ahsan hingga 10-15.
Pada awal game kedua, Lee/Yoo mencoba mengungguli Hendra/Ahsan pada kedudukan 5-3. Namun Hendra/Ahsan kali ini betul-betul cerdik. Mereka tak mau mengikuti permainan cepat yang memang menjadi andalan Lee/Yoo. Sebagai pemain kelas dunia, Hendra/Ahsan membuktikan kualitas mereka dan membuat Lee/Yoo tak berkutik. Berulang kali dropshot halus dari Ahsan-lah yang mampu membobol pertahanan Lee/Yoo yang terkenal rapat. Lee/Yoo mengira Ahsan bisa melakukan smes keras yang menjadi andalannya.
“Pertandingan malam tadi melawan Cina cukup menguras tenaga kami, recovery kami kurang bagus,” kata Yoo. “Kami mengakui bahwa Hendra/Ahsan kali ini bermain lebih baik dari kami,” Lee menambahkan.