Penembakan Massal Marak, Bintang NBA Kampanye Antikekerasan  

Reporter

Kamis, 14 Juli 2016 13:17 WIB

Pebasket Cleveland Cavaliers, LeBron James menempati posisi keenam sebagai atlet terkaya menurut majalah Forbes dengan penghasilan 64,8 juta dollar AS. REUTERS/ David Richard-USA TODAY Sports

TEMPO.CO, Jakarta - Empat bintang kompetisi bola basket NBA memanfaatkan momen pembukaan malam penghargaan ESPY di Microsoft Theater, Los Angeles, Amerika Serikat, Rabu, 13 Juli 2016, waktu setempat, untuk melakukan kampanye antikekerasan serta ajakan perubahan sosial.

Bintang Cleveland Cavaliers LeBron James bersama Carmelo Anthony (New York Knicks), Chris Paul (Los Angeles Clippers), dan Dwayne Wade (Chicago Bulls) mengambil alih panggung dan mengajak rekan-rekan mereka di dunia olahraga untuk terus meningkatkan aktivitas sosial.

"Beberapa generasi lalu, para legenda seperti Jesse Owens, Jackie Robinson, Muhammad Ali, John Carlos, dan Tommie Smith, Kareem Abdul-Jabbar, Jim Brown, Billie Jean King, Arthur Ashe, dan masih banyak lagi yang lainnya, mencontohkan isu apa yang harus diperhatikan para atlet. Maka kami memilih untuk mengikuti jejak mereka," kata Paul.

Kampanye tersebut menjadi reaksi dari peristiwa penembakan massal di Dallas, Orlando; dan Baton Rouge, Louisiana, baru-baru ini.

"Sistem yang ada rapuh, masalah-masalah yang terjadi, kekerasan, dan perpecahan rasial semuanya bukan hal baru, tapi desakan terhadap perubahan jelas berada di titik yang tertinggi," kata Anthony.

Anthony sendiri sebelumnya menuliskan sebuah artikel di surat kabar The Guardian menyusul kejadian penembakan yang menewaskan dua warga kulit hitam serta lima petugas kepolisian Dallas, mengajak atlet untuk berperan aktif memberi perhatian terhadap masalah sosial yang terjadi.

"Stereotipe rasial harus dihentikan. Mental menembak-untuk-membunuh harus dihentikan. Mengabaikan nilai tubuh kulit hitam dan cokelat harus dihentikan. Namun pembalasan juga harus berhenti. Kekerasan bersenjata api di berbagai tempat seperti Chicago, Dallas, belum lagi Orlando, semuanya harus berhenti. Cukup. Sudah cukup," kata Wade yang baru-baru ini sepakat memilih hijrah ke Bulls dari Miami Heat setelah ia memasuki status tanpa ikatan.

James, yang malam itu menyabet lima penghargaan ESPY, kebagian menutup kampanye tersebut dengan mengajak seluruh atlet, "Malam ini kita semua memberi penghormatan kepada Muhammad Ali, sang GOAT (terbaik sepanjang masa)."

Namun untuk menghormati warisannya, mari memanfaatkan momen ini untuk mengajak seluruh atlet profesional turun tangan mendidik diri kita sendiri, memahami lebih jauh akan masalah yang terjadi, buka suara, memanfaatkan pengaruh kita, dan menolak semua kekerasan, serta yang paling penting kembali mendekati lingkungan sekitar kita, meluangkan waktu dan tenaga untuk membangun kembali mereka, menguatkan serta membantu perubahan. Kita semua harus berbuat lebih baik lagi," kata James, demikian dilansir ESPN.

ANTARA

Berita terkait

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

1 jam lalu

Menlu India Tak Terima Komentar Joe Biden tentang Xenofobia

Menteri Luar Negeri India menolak komentar Presiden AS Joe Biden bahwa xenofobia menjadi faktor yang menghambat pertumbuhan ekonomi negaranya.

Baca Selengkapnya

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

3 jam lalu

Kronologi Pemberangusan Demo Mahasiswa Amerika Pro-Palestina

Kepolisian Los Angeles mengkonfirmasi bahwa lebih dari 200 orang ditangkap di LA dalam gejolak demo mahasiswa bela Palestina. Bagaimana kronologinya?

Baca Selengkapnya

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

4 jam lalu

Hamas: Netanyahu Berusaha Gagalkan Kesepakatan Gencatan Senjata di Gaza

Pejabat senior Hamas mengatakan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu berupaya menggagalkan kesepakatan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

5 jam lalu

Israel Berencana Usir Warga Palestina dari Rafah ke Pantai Gaza

Israel berencana mengusir warga Palestina keluar dari Kota Rafah di selatan Gaza ke sebidang tanah kecil di sepanjang pantai Gaza

Baca Selengkapnya

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

6 jam lalu

Detektif Swasta Israel Ditangkap di London, Dicari AS atas Dugaan Peretasan

Seorang detektif swasta Israel yang dicari oleh Amerika Serikat, ditangkap di London atas tuduhan spionase dunia maya

Baca Selengkapnya

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

7 jam lalu

Belgia Kecam Intimidasi Israel dan AS terhadap ICC

Kementerian Luar Negeri Belgia mengatakan pihaknya "mengutuk segala ancaman dan tindakan intimidasi" terhadap Pengadilan Kriminal Internasional (ICC)

Baca Selengkapnya

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

7 jam lalu

Hamas dan CIA Bahas Gencatan Senjata Gaza di Kairo

Para pejabat Hamas dan CIA dijadwalkan bertemu dengan mediator Mesir di Kairo untuk merundingkan gencatan senjata di Gaza.

Baca Selengkapnya

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

8 jam lalu

Kanada Tuntut Tiga Tersangka Pembunuhan Pemimpin Sikh, Diduga Terkait India

Polisi Kanada pada Jumat menangkap dan mendakwa tiga pria India atas pembunuhan pemimpin separatis Sikh Hardeep Singh Nijjar tahun lalu.

Baca Selengkapnya

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

12 jam lalu

Top 3 Dunia: Turki Hentikan Ekspor Impor ke Israel

Berita Top 3 Dunia pada Jumat 3 Mei 2024 diawali oleh Turki menghentikan semua ekspor impor dari dan ke Israel.

Baca Selengkapnya

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

13 jam lalu

Ikuti Gerakan di AS, Mahasiswa Pro-Palestina Berkemah di Kampus-Kampus Australia

Gelombang protes pro-Palestina di kampus-kampus Amerika Serikat telah menyebar ke berbagai universitas di Australia.

Baca Selengkapnya