Ini Sosok Sri Wahyuni, Peraih Medali Perak Olimpiade 2016

Reporter

Minggu, 7 Agustus 2016 08:36 WIB

Atlet angkat besi putri Indonesia Sri Wahyuni Agustiani. ANTARA/Saptono

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet angkat besi putri Sri Wahyuni berhasi mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia pada Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, Brasil. Ia meraih perak pada kelas 48 kg dalam lomba Sabtu atau Minggu WIB.

Sri mendapatkan medali perak berkat total angkatan 192 kilogram (Snatch 85 kg dan 107 kg Clean & Jerk). Medali meas direbut atlet Thailand berusia 21 tahun, Sopia Tanasan, yang mengangkat total 200 kg (Snatch 92 kilogram, Clean & Jerk 108 kilogram). Atlet Jepang, Hiromi Miyaki, merebut perunggu dengan total angkatan 188 kg.

Lalu, siapa Sri Rahyuni? Ia adalah salah satu lifter muda andalan Indonesia. Usianya baru 21 tahun. Ia lahir di Bandung pada 13 Agustus 1994 dan merupakan putri pertama pasangan Candiana dan Rosita.

Sebelum Olimpiade ia sudah dijagokan untuk bisa membuat kejutan di Brasil. Maklum prestasinya memang kinclong. Pada bulan Juni 2014, ia meraih dua emas dan satu perak dari Kejuaraan Dunia Junior Angkat Besi yang digelar di Kazan, Rusia.

Bulan September 2014, Sri Wahyuni meraih medali perak Asian Games dengan total angkatan 187 kg. Dua bulan kemudian, Sri Wahyuni Agustiani sukses menempati peringkat ketiga angkatan Clean & Jerk dalam Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Kazakhstan.

Sebelum itu, pada 2013, ia juga meraih medali emas SEA Games Myanmar dan medali emas di Islamic Solidarity Games III Indonesia.

Saat meraih perak Asian Games 2014, ia mengungkapkan bahwa pertama kali mengenal angkat besi ketika berusia 13 tahun dari Siti Aisyah, teman ayahnya yang juga atlet handal angkat besi. Mahasiswa jurusan hukum Universitas Bhayangkara, Bekasi, itu mengaku tertarik dengan olahraga angkat besi karena menguatkan. "Biar seperti cowok, saya juga harus kuat," katanya.

Sri Wahyuni ingin bisa terus bertanding, tapi dia sadar bahwa kekuatan manusia ada batasnya. Dia berencana berhenti mengangkat barbel pada usia 27 tahun.

Kala itu ia mengatakan ingin mewujudkan mimpi untuk menjadi atlet angkat besi terbaik di ajang Olimpiade. "PON sudah, SEA Games sudah, Kejuaraan Dunia sudah, satu lagi yang saya impikan yaitu medali emas di Olimpiade yang selama ini belum pernah saya ikuti," katanya. Kini, ambisinya itu sudah tercapai. Bravo, Sri Wahyuni!

ANTARA | NS

Berita terkait

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.

Baca Selengkapnya

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

8 Agustus 2021

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Untuk menyambut Liliyana Natsir, Raffi Ahmad sampai membuat lapangan bulu tangkis dadakan di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

24 Juli 2021

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

Indonesia secara keseluruhan telah meraih 32 medali selama mengikuti olimpiade.

Baca Selengkapnya

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

23 Juli 2021

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

Kontingen Indonesia menyertakan 10 wakil dalam defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli 202.

Baca Selengkapnya

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

10 Maret 2021

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

Nama Edson Arantes do Nascimento alias Pele akan menjadi nama baru untuk Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

13 Januari 2020

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

Satu-satunya atlet putri Iran peraih medali Olimpiade, Kimia Alizadeh menyatakan membelot dan pindah secara permanen ke sebuah negara di Eropa.

Baca Selengkapnya

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

28 Mei 2019

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

Balap Sepeda BMX dan trek memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena prestasi yang baik selama ini.

Baca Selengkapnya

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

23 Mei 2019

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

Eunice Kirwa, peraih perak marathon putri di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil diskors karena tersangkut doping.

Baca Selengkapnya

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

12 Maret 2019

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

Kelly Catlin, juara dunia balap sepeda putri asal Amerika Serikat meninggal akibat bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

3 Februari 2019

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

Petinju dunia asal Italia, Carmine Tommasone memiliki cara unik untuk melamar kekasihnya, Laura.

Baca Selengkapnya