Medali Perak Olimpiade Jadi Hadiah Ulang Tahun Sri Wahyuni  

Reporter

Minggu, 7 Agustus 2016 14:39 WIB

Ekspresi kegembiraan atlet angkat besi asal Indonesia, Sri Wahyuni Agustiani saat berhasil meraih catatan total angkatan 192 kg saat beraksi dalam Olimpiade Rio di Rio de Janeiro, Brasil, 6 Agustus 2016. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Agustus 2016 ini menjadi bulan berkah dan berkesan bagi Sri Wahyuni Agustiani, atlet angkat besi putri Indonesia yang berhasil meraih medali perak Olimpiade di Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu, 6 Agustus 2016.

Bukan hanya karena ia berhasil mempersembahkan medali pertama bagi Indonesia di ajang pesta olahraga sejagat itu, tapi karena sebentar lagi ia berulang tahun yang ke-22 sehingga prestasi itu juga sebagai hadiah yang sangat berharga.

"Saya senang bisa meraih perak jelang ulang tahun saya," kata atlet kelahiran Bandung, 13 Agustus 1994 itu.

Selain itu, kata Wahyuni, ada orang-orang yang dihormatinya yang juga berulang tahun pada Agustus ini. Ia pun menyebut nama Mayor Jenderal TNI Marinir Purnawirawan Joko Pramono, yang ikut membinanya sejak kecil dan dianggapnya sebagai ayah sendiri, serta pelatihnya di pelatnas Olimpiade, Dirja Wiharja.

"Pak Dirja bulan ini ulang tahun, kalau Pak Joko baru saja berulang tahun. Medali yang saya dapat ini juga kado ulang tahun buat mereka," kata Sri Wahyuni, yang meraih medali perak di kelas 48 kilogram putri itu.

Rio de Janeiro 2016 merupakan Olimpiade pertama yang diikutinya, tapi sebelum tampil di ajang paling bergengsi tersebut ia sudah mencatat sejumlah prestasi, di antaranya medali perak Asian Games 2014, emas SEA Games 2013, serta juara di sejumlah turnamen tingkat internasional.

Mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara, Bekasi, itu juga menyatakan siap untuk terus berkiprah dalam olahraga angkat besi agar dapat meraih prestasi yang lebih baik lagi setelah mendapat medali perak Olimpiade ini.

Tampil di Olimpiade memang hal yang diimpikan Sri Wahyuni, sehingga sejak lolos kualifikasi ia terus berusaha keras dalam pelatnas untuk meningkatkan kemampuan angkatannya.

Hal itu juga diakui manajer tim angkat besi Olimpiade Indonesia di Olimpiade, Alamsyah Wijaya. "Saya sudah memperkirakan ia bakal dapat meraih medali, dilihat perjuangan dan peningkatan prestasinya selama di pelatnas," kata Alamsyah,

Kemajuan pesatnya terutama saat menjalani pelatnas di Afrika Selatan, sebulan menjelang Olimpiade 2016.

Hasil kerja kerasnya dalam latihan terlihat saat tampil arena Olimpiade di Riocentro, Rio de Janeiro itu, di depan ratusan penonton.

Ia cukup tenang dalam persaingan ketat di kelas 48 kilogram itu. Sayangnya pada angkatan terakhir ia gagal mengangkat barbel 115 kilogram, sehingga medali emas pun harus diserahkan kepada lifter Thailand, Tanasan Sopita.

ANTARA

Berita terkait

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.

Baca Selengkapnya

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

8 Agustus 2021

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Untuk menyambut Liliyana Natsir, Raffi Ahmad sampai membuat lapangan bulu tangkis dadakan di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

24 Juli 2021

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

Indonesia secara keseluruhan telah meraih 32 medali selama mengikuti olimpiade.

Baca Selengkapnya

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

23 Juli 2021

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

Kontingen Indonesia menyertakan 10 wakil dalam defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli 202.

Baca Selengkapnya

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

10 Maret 2021

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

Nama Edson Arantes do Nascimento alias Pele akan menjadi nama baru untuk Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

13 Januari 2020

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

Satu-satunya atlet putri Iran peraih medali Olimpiade, Kimia Alizadeh menyatakan membelot dan pindah secara permanen ke sebuah negara di Eropa.

Baca Selengkapnya

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

28 Mei 2019

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

Balap Sepeda BMX dan trek memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena prestasi yang baik selama ini.

Baca Selengkapnya

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

23 Mei 2019

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

Eunice Kirwa, peraih perak marathon putri di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil diskors karena tersangkut doping.

Baca Selengkapnya

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

12 Maret 2019

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

Kelly Catlin, juara dunia balap sepeda putri asal Amerika Serikat meninggal akibat bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

3 Februari 2019

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

Petinju dunia asal Italia, Carmine Tommasone memiliki cara unik untuk melamar kekasihnya, Laura.

Baca Selengkapnya