Schooling Vs Phelps, Ketika Si Bocah Kalahkan Sang Raja

Reporter

Sabtu, 13 Agustus 2016 13:50 WIB

Perenang Singapura,Joseph Schooling, merebut emas Olimpiade nomor 100 meter gaya kupu, Jumat, 12 Agustus 2016. (REUTERS/Stefan Wermuth)

TEMPO.CO, Jakarta - Josep Schooling menjadi atlet Singapura pertama yang meraih medali emas OIimpiade setelah merajai nomor 100m gaya kupu-kupu putra pada Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, Sabtu pagi WIB. Ia menjadi juara dengan memecahkan rekor baru Olimpiade dengan 50,39 detik dan mengalahkan raja renang dunia Michael Phelps dari Amerika Serikat.

Schooling, 21 tahun, merendah bahwa kemenangannya ini hanya untuk negerinya. "Ini bukan untuk saya. Ini untuk negara saya. Beberapa orang percaya Singapura memiliki banyak bakat. Saya percaya itu. Tidak masalah dari mana Anda berasal. Saya harap ini membuka pintu baru olah raga di negeri kita dan semoga saya telah menciptakan preseden untuk kaum muda negeri kita," kata Schooling kepada media Singapura seperti dikutip laman Straits Times.

"Ini jalan yang terjal, saya telah melakukan hal yang tak seorang pun di negeri kita telah melakukannya sebelum ini. Saya menerima banyak dukungan dan itu fenomenal, hebat. Saya sungguh tak bisa menjabarkan apa itu artinya."

"Saya tak akan bohong, orang pertama yang menembus dinding selalu berdarah-darah. Saya harus menerimanya. Saya berterimakasih dan saya telah diberkati untuk memiliki kemampuan dalam menuntaskan ini."

"Momen ini bukan tentang saya, ini sungguh untuk negara saya, ini semua soal pelatih saya, keluarga saya, teman-teman saya yang sudah percaya sejak saya berusia enam tahun bahwa saya mampu melakukan ini."

Schooling berlomba melawan atlet Olimpiade terbesar sepanjang masa, Michael Phelps dari Amerika Serikat, dan dia mengalahkan si terbesar yang sudah tiga kali juara Olimpiade nomor 100m gaya kupu-kupu dan juga pemegang rekor dunia nomor itu.

Sejumlah media massa Amerika Serikat memuji kualitas renang Schooling, sehingga menggambarkan perlombaaan antara dia dan Phelps itu dengan istilah "The King and the Kid" atau "Raja dan anak" yang menggambarkan Schooling berusaha menyamai raja renang dari Amerika itu.

Kepada media Singapura, Schooling berkata, "Saya sangat emosional saat ini, saya tak tahu apa yang harus dipercaya, apakah saya benar-benar telah melakukannya atau apakah saya masih mempersiapkan lomba."

"Saya mesti membiarkan momen ini tenggelam. Saat ini yang bisa saya katakan adalah saya sungguh terhormat dan merasa istimewa punya kesempatan berlomba pada Olimpiade bersama nama-nama besar seperti Michael (Phelps), Chad (le Clos), Laszlo (Cseh), orang-orang yang telah mengubah wajah olah raga ini," kata Schooling.

Phelps sendiri mengakui kehebatan Schooling. "Lebih cepat dari yang saya menangi empat tahun lalu, tetapi Jo memang tangguh. Jelas dia melewati tahun yang hebat setahun lalu dan melewati masa yang sungguh hebat pada dua tahun lewat, oleh karena itu angkat topi untuk dia."

Ketika ditanyai apa yang telah dikatakan Phelps kepada dia setelah lomba, Schooling berkata kepada media massa Singapura, "Bagus, itu lomba yang hebat, kata dia. Saya bilang padanya untuk ikut lomba lagi empat tahun mendatang dan dia menjawab 'enggak mungkin'. Semoga dia berubah pikiran. Saya suka berlomba dengan dia.

ANTARA

Berita terkait

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.

Baca Selengkapnya

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

8 Agustus 2021

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Untuk menyambut Liliyana Natsir, Raffi Ahmad sampai membuat lapangan bulu tangkis dadakan di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

24 Juli 2021

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

Indonesia secara keseluruhan telah meraih 32 medali selama mengikuti olimpiade.

Baca Selengkapnya

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

23 Juli 2021

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

Kontingen Indonesia menyertakan 10 wakil dalam defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli 202.

Baca Selengkapnya

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

10 Maret 2021

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

Nama Edson Arantes do Nascimento alias Pele akan menjadi nama baru untuk Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

13 Januari 2020

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

Satu-satunya atlet putri Iran peraih medali Olimpiade, Kimia Alizadeh menyatakan membelot dan pindah secara permanen ke sebuah negara di Eropa.

Baca Selengkapnya

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

28 Mei 2019

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

Balap Sepeda BMX dan trek memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena prestasi yang baik selama ini.

Baca Selengkapnya

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

23 Mei 2019

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

Eunice Kirwa, peraih perak marathon putri di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil diskors karena tersangkut doping.

Baca Selengkapnya

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

12 Maret 2019

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

Kelly Catlin, juara dunia balap sepeda putri asal Amerika Serikat meninggal akibat bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

3 Februari 2019

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

Petinju dunia asal Italia, Carmine Tommasone memiliki cara unik untuk melamar kekasihnya, Laura.

Baca Selengkapnya