Tontowi Ahmad (kiri) dan Liliyana Natsir menggigit medali emas yang didapat usai mengalahkan pasangan Malaysia Peng Soon Chan dan Liu Ying Goh dua set langsung dalam partai final ganda campuran bulu tangkis Olimpiade Rio 2016 di RIo de Janeiro, Brazil, Rabu (17/8). Pasangan tersebut menyumbangkan emas pertama bagi Indonesia di Olimpiade Rio 2016. ANTARA FOTO/REUTERS/Mike Blake
TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia patut merasa bangga. Pasangan ganda campuran bulu tangkis, Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir, membawa oleh-oleh medali emas tepat pada hari ulang tahun kemerdekaan RI ke-71 dari Olimpiade Rio 2016 di Brasil, Rabu, 17 Agustus 2016.
Indonesia menjadi jawara setelah unggul melawan Malaysia, yang menjadi juara kedua. Sedangkan peringkat ketiga diduduki Cina.
Owi/Butet—sapaan akrab Tontowi/Liliyana, terlihat menggigit medali emas yang baru saja dikalungkan kepada mereka. Keduanya berpose menggigit medali emas ini sambil berfoto bersama pemain Malaysia dan Cina, yang masing-masing mendapat perak dan perunggu.
Owi/Butet juga sempat berfoto bersama ofisial Indonesia dan sejumlah warga Indonesia yang menonton pertandingan ini.
Lagu Indonesia Raya bergema di Riocentro Pavillon 4, Rio de Janeiro, seusai pertandingan. Owi/Butet ikut menyanyikan lagu karangan Wage Rudolf Supratman tersebut sembari hormat pada bendera Merah Putih yang dikerek di tengah lapangan bulu tangkis.
Owi/Butet lolos ke final setelah mengalahkan unggulan teratas dari Cina, Zhang Nan/Zhao Yunlei, di semifinal dengan skor 21-16 21-15. Sedangkan pasangan Malaysia, Chan Peng Soon/Goh Ying, berhasil menembus final setelah menaklukkan pasangan Cina lain berperingkat enam dunia, Xu Chen/Ma Jin, dengan skor 21-12 21-19.
Pada pertandingan final, Owi/Butet mengalahkan pasangan Chan/Goh dengan skor 21-14, 21-12. Keduanya berhasil mempersembahkan emas pertama Olimpiade Rio kepada Indonesia.