Raih Medali Perak Olimpiade, Sri Wahyuni Terima Bonus Rumah  

Reporter

Selasa, 30 Agustus 2016 17:13 WIB

Ekspresi atlet angkat besi asal Indonesia, Sri Agustiani saat beraksi dalam Olimpiade Rio di Rio de Janeiro, Brasil, 6 Agustus 2016. Wanita berusia 24 tahun ini turun di kelas 48 kg putri dengan mencatat total angkatan 192 kg. REUTERS

TEMPO.CO, Jakarta - Atlet angkat besi peraih medali perak di Olimpiade 2016, Sri Wahyuni Agustini, kebanjiran bonus. Setelah uang tunai Rp 2 miliar dari pemerintah dan beasiswa S-2 dari kampus Universitas Bhayangkara Jakarta Raya, ia juga mendapat satu unit rumah.

Rumah di Kabupaten Bekasi ini merupakan hadiah dari Persatuan Angkat Besi dan Binaraga Seluruh Indonesia (PABBSI). "Kami bangga dengan prestasinya, yang mampu mengharumkan nama Indonesia di kejuaraan internasional," kata Ketua Pengurus Cabang PABBSI Kabupaten Bekasi Dirwan Dachri setelah memberikan sertifikat rumah di Kantor Pertanahan pada Selasa, 30 Agustus 2016.

Yuni—sapaan akrab perempuan 22 tahun ini—adalah penyumbang satu dari tiga medali yang diraih kontingen Indonesia dalam kejuaraan selama 17 hari di Brasil beberapa waktu lalu itu. Ia meraih medali perak setelah berhasil mencatatkan angkatan total 192 kilogram, dengan angkatan snatch 82 kilogram dan clean & jerk 107 kilogram di kelas 48 kilogram.

Dirwan mengatakan bonus tersebut merupakan penghargaan atas kerja keras Yuni dalam kejuaraan tersebut. Dengan bonus itu, diharapkan bisa memecut semangatnya untuk menorehkan prestasi dalam kejuaran-kejuaraan Internasional berikutnya, seperti Asian Game dalam waktu dekat ini. "Kami juga ingin lahir Yuni-Yuni baru dari Bekasi," ujar Kepala Kantor Pertahanan Kabupaten Bekasi ini.

Dirwan mengatakan Sri Wahyuni merupakan atlet binaan PABBSI Kabupaten Bekasi sejak 2013. Selama ini, Yuni dilatih oleh Supeni di tempat latihan di Jalan Kemakmuran, Kecamatan Bekasi Selatan, Kota Bekasi. "Dia adalah atlet yang bertipikal pekerja keras dan disiplin," kata Dirwan.

Menurut dia, sebelum Olimpiade, Yuni sudah beberapa kali menyumbangkan medali di sejumlah kejuaraan internasional lain. Selain Yuni, sebetulnya ia juga mengirimkan satu atlet lagi, yaitu Deni. Namun, Deni gagal meraih medali di kelas 77 kilogram. "Banyak atlet angkat besi kelas dunia yang lahir dari Bekasi," kata Dirwan.

Kehadiran Yuni bersama dengan pelatihnya, Supeni, di Kantor Pertanahan Kabupaten Bekasi mengundang perhatian ratusan pengunjung kantor tersebut. Warga cukup kaget dengan kehadiran peraih medali perak di Olimpiade, tak sedikit mereka meminta foto bersama atau selfie. "Tidak menyangka mendapatkan 'kado' ini," kata Yuni.

ADI WARSONO

Berita terkait

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.

Baca Selengkapnya

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

8 Agustus 2021

Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Untuk menyambut Liliyana Natsir, Raffi Ahmad sampai membuat lapangan bulu tangkis dadakan di dalam rumahnya.

Baca Selengkapnya

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

24 Juli 2021

Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

Indonesia secara keseluruhan telah meraih 32 medali selama mengikuti olimpiade.

Baca Selengkapnya

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

23 Juli 2021

Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

Kontingen Indonesia menyertakan 10 wakil dalam defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli 202.

Baca Selengkapnya

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

10 Maret 2021

Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

Nama Edson Arantes do Nascimento alias Pele akan menjadi nama baru untuk Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil.

Baca Selengkapnya

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

13 Januari 2020

Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

Satu-satunya atlet putri Iran peraih medali Olimpiade, Kimia Alizadeh menyatakan membelot dan pindah secara permanen ke sebuah negara di Eropa.

Baca Selengkapnya

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

28 Mei 2019

Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

Balap Sepeda BMX dan trek memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena prestasi yang baik selama ini.

Baca Selengkapnya

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

23 Mei 2019

Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

Eunice Kirwa, peraih perak marathon putri di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil diskors karena tersangkut doping.

Baca Selengkapnya

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

12 Maret 2019

Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

Kelly Catlin, juara dunia balap sepeda putri asal Amerika Serikat meninggal akibat bunuh diri.

Baca Selengkapnya

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

3 Februari 2019

Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

Petinju dunia asal Italia, Carmine Tommasone memiliki cara unik untuk melamar kekasihnya, Laura.

Baca Selengkapnya