Ketua kontingen olahraga Indonesia di Olimpiade, Raja Sapta Oktohari (kanan) bersama Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir menunjukan baju bertuliskan Joko Widodo saat tiba di Istana Merdeka, Jakarta, 24 Agustus 2016. Tempo/Aditia Noviansyah
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga akan menyerahkan bonus bagi atlet-atlet peraih medali Olimpiade dan Paralimpiade Rio 2016 paling lambat akhir Oktober 2016.
"Oktober itu tidak akan meleset. Kami saat ini sedang konsentrasi dalam Pekan Olahraga Nasional dan Peparnas 2016," kata Deputi IV Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kemenpora Gatot S. Dewa Broto selepas menerima kunjungan mahasiswa IKIP PGRI Bali di Jakarta, Rabu, 28 September 2016.
Kemenpora, lanjut Gatot, semula telah menyiapkan anggaran sebesar Rp36 miliar untuk bonus Olimpiade maupun Paralimpiade Rio 2016.
"Anggaran itu dengan asumsi kita meraih medali emas dalam Paralimpiade. Tapi, ternyata kita meraih medali perunggu sehingga anggarannya turun," ujarnya.
Selain pemberian bonus, Kemenpora juga akan menindaklanjuti rencana pembangunan Pusat Olimpiade di Cibubur, Jakarta Timur setelah penyelenggaraan PON dan Peparnas di Jawa Barat.
"Kami terus berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat terkait penyesuaian izin bangunan di Cibubur," kata Kepala Bidang Komunikasi Publik Kemenpora itu.
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, menurut Gatot, masih menunggu keputusan pihak auditor terkait pengubahan bangunan di Cibubur.
"Semula, ruang di Cibubur itu tidak diperuntukkan sebagai Pusat Olimpiade. Kami sedang menunggu apakah Kementerian PU mengizinkan atau tidak untuk penyesuaian karena ide Pusat Olimpiade itu juga masih baru," ujarnya.
Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga
28 Januari 2022
Menpora Amali Sambut Baik UPI Dirikan Fakultas Kedokteran Olahraga
Menpora Zainudin Amali juga memberikan pesan khusus kepada Rektor UPI agar membuat jurusan manajemen olahraga yang lulusannya bisa menjadi pengelola cabang olahraga