Seusai PON 2016, Rumput di Stadion GBLA Rusak Parah  

Reporter

Senin, 3 Oktober 2016 16:56 WIB

Ketua KONI Tono Suratman (kedua kanan) menyerahkan bendera PON kepada Gubernur Papua Lukas Enembe (tengah) disaksikan Gubernur Jabar Ahmad Heryawan (kanan) pada penutupan PON XIX di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jabar, 29 September 2016. ANTARA FOTO

TEMPO.CO, Bandung - Pesta Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX Jawa Barat telah usai. Namun demikian, klub sepak bola Persib Bandung masih belum bisa menggunakan stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLA), Gedebage, sebagai homebase untuk melakoni sisa laga dalam kompetisi Torabika Soccer Championship 2016 yang sebelumnya telah direstui Wali Kota Bandung Ridwan Kamil.

Menurut Ridwan Kamil, saat ditemui di Pendapa Kota Bandung, Jalan Dalemkaum, Kota Bandung, Senin, 3 Oktober 2016, rumput lapangan sepak bola Stadion GBLA saat ini rusak dan kering pascaseremoni pembukaan dan penutupan PON XIX 2016 oleh Panitia Besar (PB) PON beberapa waktu lalu. "Penutupan hampir sebulan itu pasti akan membuat rumput itu kering, tapi tidak mati," kata Ridwan Kamil, Senin siang.

Ridwan Kamil menjelaskan, rusaknya rumput-rumput di Stadion GBLA tersebut bukan karena diinjak-injak. Menurut dia, rumput tersebut kering dikarenakan ditindih panggung super megah hampir satu bulan lamanya.

Meski demikian, Ridwan Kamil memastikan, PB PON telah menyatakan siap bertanggung jawab untuk memulihkan kembali rumput stadion GBLA. Namun, hal tersebut membutuhkan waktu yang cukup lama.

"PB PON menyampaikan sudah berkonsultasi dengan tim ahli untuk me-recovery. Walaupun kering tapi akarnya (rumput) tetap kokoh," ujarnya.

Ketika ditanya soal anggaran pemulihan, Ridwan Kamil mengaku tidak tahu-menahu. Pria yang akrab disapa Emil ini hanya meminta rumput Stadion GBLA kembali sehat seperti semula. "Yang saya tahu memang ada anggaran dari PB PON, tapi saya lupa berapa angkanya yang disiapkan untuk mengembalikan kondisi lapangan," ucapnya.

Orang nomor satu di Kota Bandung ini berharap rusaknya rumput Stadion GBLA tidak menjadi polemik di masyarakat terutama Bobotoh. "Tidak usah dipolemikan lagi, PB PON sudah minta izin, sudah minta maaf, sudah menyiapkan anggaran, jadi tinggal dikerjakan saja. Kalau masih dipertanyakan, kita hanya menghabiskan energi untuk membahas yang tidak perlu," katanya.

PUTRA PRIMA PERDANA

Berita terkait

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

7 hari lalu

Keunikan Stadion Siliwangi, Lokasi Konser Sheila on 7 di Bandung, Pernah jadi Markas Tim Sepak Bola Militer Belanda

Di Bandung, Sheila on 7 akan mangung di Stadion Siliwangi. Awalnya stadion itu bernama lapangan SPARTA, markas tim sepak bola militer Hindia Belanda.

Baca Selengkapnya

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

17 hari lalu

Polisi Tangkap Pembunuh Wanita di Apartemen Jardin Bandung yang Kabur ke Jakarta

Seorang wanita ditemukan tewas di Apartemen Jardin, Kota Bandung, diduga dibunuh pelanggannya

Baca Selengkapnya

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

22 hari lalu

Rekomendasi 5 Tempat Wisata Air di Bandung untuk Menghabiskan Waktu Libur Lebaran

Salah satu aktivitas rekreasi yang bisa dilakukan bersama dengan keluarga ketika masa libur lebaranadalah berenang.

Baca Selengkapnya

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

27 hari lalu

Penumpang Terminal Leuwipanjang Bandung Naik 20 Persen Selama Arus Mudik Lebaran

Kepala Terminal Leuwipanjang Kota Bdung Asep Hidayat mengatakan, kenaikan jumlah penumpang di arus mudik Lebaran terpantau sejak H-7.

Baca Selengkapnya

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

53 hari lalu

Monyet Ekor Panjang Berkeliaran di Bandung, Pakar ITB: Akibat Habitat Rusak dan Perburuan

Pakar ITB menengarai kemunculan monyet ekor panjang di Bandung akibat kerusakan habitat asli. Populasi mamalia itu juga tergerus karena perburuan.

Baca Selengkapnya

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

4 Maret 2024

Serba-serbi Monyet Ekor Panjang, Mengapa Bertindak Agresif ke Manusia?

Macaca Fascicularis atau di Indonesia lebih dikenal monyet ekor panjang kerap bertindak agresif pada manusia, apa sebabnya?

Baca Selengkapnya

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

3 Maret 2024

Kawanan Monyet Ekor Panjang Masuk Pemukiman Warga Kota Bandung, Pertanda Apa?

Monyet turun gunung, termasuk monyet ekor panjang ini disebut-sebut menjadi pertanda akan terjadi suatu peristiwa, apa itu?

Baca Selengkapnya

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

29 Februari 2024

4 Dugaan Sebab Monyet Berkeliaran di Kota Bandung Beberapa Hari Ini

Sekelompok monyet ekor panjang berkeliaran di atap-atap rumah warga di Kota Bandung beberapa hari belakangan. Tanda bencana alam?

Baca Selengkapnya

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

17 Februari 2024

Ketua KPPS di Kota Bandung Meninggal Usai Pemilu, Diduga Kelelahan

Selama pemilu, ada 345 orang petugas, termasuk KPPS yang terlibat proses pemilu mendapat pelayanan kesehatan selama pemilu berlangsung.

Baca Selengkapnya

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

15 Februari 2024

Kelelahan, 183 Petugas KPPS di Kota Bandung Dirawat

Seluruh petugas KPPS yang kelelahan tersebut ada yang mendapatkan perawatan di Puskesmas dan Rumah Sakit Kota Bandung.

Baca Selengkapnya