Ada Atlet PON Doping, Ini yang Diminta Menpora dari LADI

Reporter

Jumat, 17 Februari 2017 19:30 WIB

Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat menyampaikan keterangan terkait pencabutan pembekuan PSSI di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta Selatan, 11 Mei 2016. TEMPO/Dhemas Reviyanto

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta Lembaga Anti Doping Indonesia (LADI) gencar melakukan sosialisasi, menyusul kasus penggunaan doping oleh sejumlah atlet PON dan Peparnas 2016.

"Kedepan setiap atlet dan pelatih harus di warning dari awal untuk tidak mengkonsumsi obat apapun termasuk jamu sebelum bertanding. Makanya pendidikan anti-doping harus dilakukan sejak dini," kata Menpora di sela pertemuan dengan LADI di Kantor Kemenpora, Jakarta, Jumat.

Sebanyak 14 atlet PON-Peparnas 2016 ditemukan positif menggunakan doping dan saat ini mereka tengah menjalani pemeriksaan lebih lanjut. Bahkan, beberapa di antaranya meminta untuk membuka sampel B guna mengecek kembali kebenarannya.

Menindaklanjuti peristiwa tersebut, Menpora berharap Indonesia segera mempunyai laboratorium anti-doping sehingga tidak perlu lagi menggunakan jasa negara lain seperti Thailand dan India. Apalagi, Indonesia menjadi tuan rumah Asian Games 2018.

"Mohon nanti dimaksimalkan dengan dikoordinasikan dari sekarang melalui Corcom, lewat OCA atau pihak lain. Kita harus memanfaatkan peluang. Kita harus punya lab. Kami akan mendukung baik sarana maupun prasarananya," kata Menpora yang akrab dipanggil Cak Imam itu.

Saat ini, kata Menpora, pihaknya mendukung penuh proses pemeriksaan terhadap atlet yang positif doping pada PON-Peparnas 2016.

Ia berharap kejadian ini tidak terulang lagi karena sanksinya cukup berat.

Sementara itu, Ketua LADI Zaini Kadhafi Saragih pada pertemuan tersebut menjelaskan detail permasalahan yang menimpa 14 atlet tersebut, yang di antaranya diketahui meminum jamu tradisional.

"Berdasarkan hasil temuan di lab dan wawancara atlet Peparnas, yang bersangkutan sepertinya minum jamu dan bukan disengaja untuk doping. Tapi di dalamnya jamu ternyata masuk kategori doping," katanya.

Dalam pertemuan tersebut, LADI juga mengakui jika sosialisasi doping masih sangat kurang, sehingga mereka berkomitmen untuk lebih memaksimalkannya.

"Sosialisasi dan edukasi harus banyak dilakukan. Apalagi daftar obat setiap tahunnya berubah. Setiap tahun WADA (badan anti doping dunia) mengeluarkan list baru dan kita harus terus melakukan sosialisasi," kata Zaini menerangkan.

ANTARA

Berita terkait

Polisi Sita 30 Ribu Butir Obat Ilegal dari Toko Kosmetik dan Sembako di Tangerang

19 Januari 2024

Polisi Sita 30 Ribu Butir Obat Ilegal dari Toko Kosmetik dan Sembako di Tangerang

Sebanyak 14 orang tersangka telah ditangkap bersama barang bukti obat ilegal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kakak Ipar Anggota Paspampres yang Bunuh Imam Masykur Beri Kesaksian Soal Penganiayaan di dalam Mobil

7 November 2023

Kakak Ipar Anggota Paspampres yang Bunuh Imam Masykur Beri Kesaksian Soal Penganiayaan di dalam Mobil

Kakak ipar anggota Paspampres memberi kesaksian soal penganiayaan terhadap Imam Masykur hingga tewas di dalam mobil.

Baca Selengkapnya

Anggota Paspampres Pembunuh Imam Masykur Rutin Razia Toko-toko Obat Ilegal Lalu Penjualnya Diculik-Diperas

7 November 2023

Anggota Paspampres Pembunuh Imam Masykur Rutin Razia Toko-toko Obat Ilegal Lalu Penjualnya Diculik-Diperas

Anggota Paspampres itu mengaku-ngaku sebagai polisi, lalu memeras penjualnya bila ketahuan menjual obat ilegal. Diculik lalu diminta uang tebusan.

Baca Selengkapnya

Sebelum Membunuh Imam Masykur, Anggota Paspampres Sudah Belasan Kali Menculik Penjual Obat Ilegal

6 November 2023

Sebelum Membunuh Imam Masykur, Anggota Paspampres Sudah Belasan Kali Menculik Penjual Obat Ilegal

Anggota Paspampres menyasar toko obat ilegal, lalu menculik dan memeras dengan meminta uang tebusan. TIdak sampai tewas seperti Imam Masykur.

Baca Selengkapnya

Berkas Perkara Pembunuhan Imam Masykur Lengkap, Tiga Anggota TNI Disidang Pekan Depan

23 Oktober 2023

Berkas Perkara Pembunuhan Imam Masykur Lengkap, Tiga Anggota TNI Disidang Pekan Depan

Pembunuhan Imam Masykur melibatkan anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) Prajurit Kepala Riswandi Manik.

Baca Selengkapnya

TNI Jamin Tiga Prajurit yang Bunuh Imam Masykur akan Dipecat, Sekarang Sudah Tak Digaji

6 Oktober 2023

TNI Jamin Tiga Prajurit yang Bunuh Imam Masykur akan Dipecat, Sekarang Sudah Tak Digaji

Kababinkum TNI Laksamana Muda Kresno Buntoro menjamin tiga prajurit TNI AD yang membunuh Imam Masykur akan dipecat

Baca Selengkapnya

Polisi Masih Dalami Kasus Jual-Beli Obat Ilegal di Balik Pembunuhan Imam Masykur

29 September 2023

Polisi Masih Dalami Kasus Jual-Beli Obat Ilegal di Balik Pembunuhan Imam Masykur

Polisi masih menyelidiki dugaan penjualan obat keras ilegal di balik penculikan, pemerasan, dan pembunuhan Imam Masykur oleh tiga anggota TNI.

Baca Selengkapnya

Anggota TNI Penganiaya Imam Masykur 14 Kali Lakukan Penculikan, Targetnya Pedagang Obat Ilegal

26 September 2023

Anggota TNI Penganiaya Imam Masykur 14 Kali Lakukan Penculikan, Targetnya Pedagang Obat Ilegal

Tiga anggota TNI penculik Imam Masykur menyasar pedagang obat ilegal asal Aceh

Baca Selengkapnya

Imam Masykur Diduga Jual Obat Ilegal, Fauziah Hanya Tahu Anaknya Bekerja di Toko

26 September 2023

Imam Masykur Diduga Jual Obat Ilegal, Fauziah Hanya Tahu Anaknya Bekerja di Toko

Dugaan penjualan obat ilegal ini ditengarai menjadi penyebab Imam Masykur diculik dan disiksa anggota Paspampres Riswandi Manilk

Baca Selengkapnya

Wawancara Eksklusif Tempo dengan Ibu Imam Masykur: Hilang Nyawa Ganti Nyawa!

25 September 2023

Wawancara Eksklusif Tempo dengan Ibu Imam Masykur: Hilang Nyawa Ganti Nyawa!

Masih terngiang di telinga Fauziah saat Imam Masykur berpamitan ke Jakarta 1,5 tahun lalu: minta didoakan mudah rezeki dan panjang umur.

Baca Selengkapnya