TEMPO.CO, Jakarta - Kepala pelatih timnas bola basket putra Wahyu Widayat Jati mengatakan dirinya masih membutuhkan pemain naturalisasi Anthony Hangrove Jr sebagai bagian dari seleksi tim yang akan dibawa ke SEA Games 2017 di Malaysia.
Namun, hal ini masih menjadi dilema karena Hangrove sudah dilepas oleh klubnya W88.News Aspac Jakarta dan praktis tidak bermain lagi di liga sejak Seri VI Liga Bola Basket Indonesia (IBL) 2017.
"Saya tidak ingin membiarkan pemain naturalisasi lain, Jamarr Andre Johnson sendirian diseleksi. Kalau tidak ada Hangrove, Jamarr seperti tidak ada saingan di tim. Saya mau kedua pemain naturalisasi berkompetisi di timnas," ujar Wahyu, biasa disapa Cacing, Senin.
Cacing dalam beberapa kesempatan memang berulang kali mengatakan bahwa jika mau menjadi bagian dari seleksi timnas, pemain harus berlaga di kompetisi dan memiliki statistik permainan.
Ini juga yang menjadi alasan dirinya tidak memanggil pemain naturalisasi Ebrahim Enguio-Lopez. Ebrahim atau "Biboy" dicoret dari daftar pemain seleksi timnas karena tidak bermain di klub manapun pasca-terganjal aturan IBL 2017 tentang kuantitas pemain asing dalam satu tim.
Akan tetapi, menurut Cacing, kondisi Biboy dengan Hangrove berbeda. Jika Biboy sama sekali tidak bermain, Hangrove sempat bahu membahu bersama Aspac sampai Seri V Bandung di akhir Februari 2016.
Pemain bertinggi badan dua meter itu mencatatkan rata-rata 8,44 poin per-laga selama berlaga di IBL 2017.
"Namun, saya tidak bisa mengambil keputusan apapun mengenai Hangrove sendirian. Saya harus berembuk dengan jajaran pelatih dan manajer," kata dia.
Hal yang sama juga diucapkan oleh asisten pelatih tim nasional bola basket putra Antonius Ferry Rinaldo. Menurut Inal, panggilannya, posisi Hangrove diseleksi timnas masih "mengambang".
"Sampai saat ini terkait posisi Hangrove belum diputuskan karena semuanya tergantung rapat antara kepala pelatih dengan manajer," ujar Inal.
Jika Hangrove pada akhirnya tidak bisa masuk seleksi timnas, maka persiapan menuju SEA Games 2017 bisa saja terganggu karena dengan begitu Indonesia hanya punya sedikit pilihan di posisi "big man".
Dari 15 nama yang saat ini masih disaring, jika menepikan Hangrove, Indonesia cuma punya empat nama center maupun power forward yaitu Firman Dwi Nugroho (CLS Knights Surabaya), Christian Ronado Sitepu (Satria Muda Pertamina), Ponsianus Nyoman Indrawan (Pelita Jaya EMP Jakarta) dan Jamarr Andre Johnson (CLS).
Satu nama lagi yang juga masuk seleksi, Adhi Pratama Prasetyo Putra (center Pelita Jaya) belum bisa bergabung karena masih berkutat dengan cedera panjang.
Padahal, dari 12 nama yang akan dibawa ke SEA Games Malaysia nantinya, Cacing ingin ada lima sampai enam "big man" karena lawan-lawan yang akan dihadapi di Negeri Jiran diprediksi banyak berpostur tinggi besar. Oleh karena itu dia mengaku masih membuka kesempatan untuk pemain baru.
"Saya bisa saja memanggil pemain baru untuk big man. Sebagai pertimbangan, selain statistik, saya ingin pemain yang sesuai dengan karakteristik tim," tutur dia.
Timnas bola basket putra sendiri direncanakan kembali menggelar pemusatan latihan (TC) pada Mei 2017 demi meraih target berada di peringkat dua besar di Kejuaraan Asosiasi Bola Basket Asia Tenggara (SEABA) 2017 yang digelar pada 12-18 Mei 2017 di Filipina.
ANTARA