Pembalap F2 tim Pertamina Arden Sean Gelael sedang beraksi di babak kualifikasi balap F2 di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Jumat, 14 April 2017. Dok. Jagonya Ayam.
TEMPO.CO, Jakarta - Sean Gelael hanya finis di posisi ke-17 balapan seri pertama Formula 2 di Sirkuit Sakhir, Bahrain, Sabtu. Rekan setimnya di Pertamina Arden, Norman Nato, justru tampil apik dan mampu finis sebagai runner-up.
Sean membukukan catatan waktu 59 menit 37,556 dalam lomba perdana itu. Hasil ini dinilai cukup bagus mengingat dia dua kali mendapatkan penalti yaitu harus kembali melalui pitlane hingga pinalti lima detik.
Nato sendiri mampu finis kedua di belakang Artem Markelov dari Russian Time. Torehan prestasi pembalap Prancis ini menjadi kejutan karena Arden selama ini dianggap tim papan bawah.
Pada balapan dengan suhu mencapai 37 derajat Celsius ini, Nato mampu membukukan catatan waktu 58 menit 26,868 detik atau lebih lambat 13,780 detik dari sang juara balapan satu level dibawah Formula 1 itu.
Menurut enginner Pertamina Arden, Gaetan Jego, kunci dari hasil maksimal yang diraih oleh Norman Nato tak lepas dari strategi pitstop yang dilakukan. Apalagi pada balapan feature selama 32 lap ini semua pebalap harus melakukan pergantian ban.
"Sejak kualifikasi kami fokus pada pemilihan dan pergantian ban. Kondisi ini kami aplikasikan pada balapan tadi. Intinya strategi pitstop dan manajemen ban menjadi kunci," kata Gaetan Jego seusai mengawal dua pebalapnya.
Terkait torehan Sean, ayahnya, Ricardo Gelael, menilai tak lepas dari kesialan yang dialami. "Kalau udah sial gak berhenti-henti. Tapi Sean sudah cukup bagus. Kendaraannya juga tidak ada masalah. Anda semua bisa liat sendiri kompetitifnya balapan tadi," kata Ricardo.
Mantan pebalap nasional ini berharap pada balapan sprint, Minggu besok (16 April), Sean jauh lebih baik lagi mengingat tidak akan start lagi dari pitlane namun berada diposisi paling belakang. Sedangkan Norman Nato akan start dari posisi tujuh.