Pembalap Honda, Marc Marquez melambaikan tangannya setelah berhasil finish diurutan petam pada GP Jerman 2016 di Sirkuit Sachsenring, 17 Juli 2016. AP/Jens Meyer
TEMPO.CO, Jakarta - Rencana Dorna untuk menambah seri MotoGP 2018 menjadi 20 balapan, tidak ditanggapi antusias oleh Valentino Rossi, Marc Marquez, dan Maverick Vinales. Ketiga pembalap top MotoGP itu sepakat bahwa 20 seri terlalu banyak.
"Menurut saya, 18 seri balap sudah tepat. Menambahkan jumlah balapan dari 18 atau bahkan 20 tidak akan mengubah dunia. Saya lebih senang jika jumlah balapan tetap 18 seri saja," ujar Rossi.
Marquez pun mengatakan hal yang tidak jauh berbeda. Menurut juara bertahan MotoGP itu, 18 balapan per tahun dirasakan sudah banyak dan menguras energi.
"Saya setuju dengan Rossi bahwa 18 balapan sudah banyak. Kalau memang balapan akan dijadikan 20 seri, menurut saya itu sudah maksimal. Soal MotoGP Thailand, saya tidak punya keberatan apapun. Saya akan jalani saja apapun itu bentuk sirkuitnya," ujar Marquez.
Sementara itu Vinales lebih menitikberatkan perhatiannya pada soal kebugaran pembalap MotoGP. Balapan sebanyak 18 seri menurut Vinales sudah sangat melelahkan, apalagi jika 20 seri.
"Sudah pasti akan menyulitkan pembalap. Dengan 18 balapan saja, kita sudah mati-matian menjaga kebugaran. Tidak mungkin mempertahankan kondisi tetap 100 persen prima sepanjang tahun untuk 18 seri balapan, apalagi jika harus 20 seri. Saat kondis fisik berada di puncak, seorang pembalap paling banyak bisa mempertahankan untuk 6 atau 7 balapan. Setelah itu pasti ngedrop," kata Vinales memaparkan.
Dorna berencana mengelar 20 seri untuk MotoGP 2018. Selain Thailand yang dikabarkan sudah mencapai kesepakatan, ada 2 lagi kandidat tuan rumah, yaitu Kazakstan dan Finlandia.