Jeff Horn (kiri), mendaratkan pukulan ke kepala Manny Pacquiao kelas welter WBO World di Brisbane, Australia, 2 Juli 2017. Pacquiao memasukkan 59 jab, sedangkan Horn 19 dalam pertarungan tinju dunia versi WBO tersebut. REUTERS
TEMPO.CO, Jakarta - Jeff Horn tak peduli jika kemenangannya atas Manny Pacquiao dalam laga tinju dunia di Brisbane, Australia pada 2 Juli lalu disebut kontroversial. Horn menang angka mutlak dalam laga perebutan gelar kelas welter WBC tersebut.
"Selalu muncul reaksi terhadap sesuatu yang terjadi di luar perhitungan, dan saat ini itu yang sedang saya hadapi. Saya disebut beruntung, dibantu juri, faktor tuan rumah, apapun itu. Selalu ada pihak yang berseberangan bilang, saya seharusnya kalah. Tetapi sebaliknya, saya justru merasa menang," kata Horn, soal pertarungannya melawan Pacquiao yang sedang jadi topik bahasan di seluruh dunia.
Horn menambahkan bahwa tidak sedikit juga yang mengatakan bahwa dirinya menang. Dia percaya jumlah pendukungnya tidak kalah banyak dibandingkan pembencinya.
"Sangat banyak penduduk Queensland yang mengatakan saya menang. Banyak juga penggemar tinju di seluruh dunia yang berpendapat seperti itu. Jadi memang akan selalu ada pihak-pihak yang sependapat dan berlawanan dengan kita," kata Horn lagi.
"Pacquiao memang pejuang sejati. Dia seorang legenda di dunia tinju. Tetapi mungkin memang sudah saatnya dia kalah, saya tidak tahu," kata Horn lagi.
Keinginan Horn seusai memenangi laga tinju dunia atas Pacquiao adalah menantang Floyd Mayweather Jr. Horn tidak keberatan jika keinginannya melawan Mayweather digelar di Amerika Serikat.