TEMPO.CO, Jakarta - Tim tenis Indonesia dan Filipina sama-sama tak menyertakan pemain andalannya saat bertemu di ajang Piala Davis Grup II Zona Asia/Oseania di Stadion Tenis Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, 3-4 Februari 2018.
Indonesia tidak menyertakan petenis andalannya, Christopher Rungkat. Meski begitu ada pemain muda, Justin Barki (17 tahun), yang telah empat kali juara ganda putra turnamen Federasi Tenis International (ITF) Men`s Futures pada 2017.
“Ya otomatis kekuatan berkurang,” kata Feby Widhiyanto, non-playing captain Tim Indonesia, melalui pesan WhatApp, Kamis, 1 Februari 2018. “Tapi kita harus berani coba pemain muda biar (mereka) dapat pengalaman.”
yang telah tiba di Indonesia sejak Rabu, 31 Januari 2018 akan menyertakan lima petenis dalam ajang perebutan piala lambang supremasi tenis beregu putra ini. Mereka adalah Francis Casey Alcantara, Alberto Lim, Jeson Patrombon, John Bryan Decasa Otico dan Jurence Zozimo Mendosa serta Chris Cuarto sebagai non-playing captain.
Dua pemain tenis unggulan Filipina yakni Treat Huey dan Ruben Gonzales tak ikut bermain dalam ronde pertama Piala Davis. Sebelumnya, media massa massa asal Filipina menyebut ada tiga pemain Filipina yang tak ikut bertanding. Namun, Francis Casey Alcantara telah menyatakan akan membela skuad negaranya tersebut.
Wakil Ketua Bidang Pembinaan Prestasi Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti), Dedy Prasetyo, mengatakan, absennya kedua pemain itu merupakan kesempatan. Namun, tiga pemain lain dalam skuad negara Filipina tersebut juga harus diwaspadai karena peringkat mereka lebih tinggi dari pemain Indonesia.
Dedy mengatakan, absennya pemain andalan meningkatkan kewaspadaan Indonesia dalam menghadapi Filipina di laga Piala Davis nanti.
Dalam hal peringkat, menurut Feby, Indonesia menempati urutan ke-59, kurang diunggulkan ketimbang lawan yang berada di posisi ke-51. “Selama ini pemain Indonesia kurang bertanding, jadi tak bisa mendapat peringkat yang baik,” ujar dia.