Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Mundur, Direktur High Performance Karate Asian Games Buka Kartu

Reporter

Editor

Nurdin Saleh

image-gnews
Ilustrasi karate. (antara)
Ilustrasi karate. (antara)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pengunduran diri atlet dan pelatih terjadi di pemusatan latihan karate (pelatnas) yang tengah disiapkan untuk Asian Games 2018. Ada empat atlet langganan medali dan empat pelatih yang mundur sejak Januari lalu.

Empat karateka telah meninggalkan pelatnas itu adalah Srunita Sari Sukatendel, Cok Istri Agung Sanistyarani, Sisilia Agustiani Ora, dan Ahmad Zigi Zaresta Yuda. Sedangkan empat pelatih yang mundur adalah Philip King Galedo, Delphinus Rumahorbo, Abdullah Kadir, dan Frans Nurseto (Direkrut High Performance Unite).

Frans Nurseto menyatakan penguduran diri itu karena alasan yang berbeda-beda. Ia sendiri memilih mundur karena merasa tidak berada pada situasi dan waktu yang tepat. “Kami berempat tidak berniat untuk menjelekkan,” kata Frans, yang menyandang gelar profesor, melalui sambungan telepon, Ahad, 25 Februari 2018.

Baca: 4 Karateka Andalan Asian Games 2018 Hengkang, Ini Kronologinya

Ia pun lantas membeberkan kronologi pengunduran dirinya. Ia meraas, hasil rapat untuk Pelatnas Asian Games tidak sesuai sengan Surat Keputusan (SK), yang kemudian diterbitkan oleh PB Forki.

Awal mulanya, ia disebut sebagai salah satu dari tim manajer karate Indonesia. Pada rapat tanggal 3 Januari 2018, ia menolak jabatan tersebut karena, menurutnya, yang paling layak menerima jabatan itu adalah Kepala Bidang Bina Prestasti Pengurus Besar Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (PB Forki), Zulkarnaen Purba.

Selang beberapa waktu, ia ditawari menjadi koordinator pelatih oleh Sekretaris Jenderal PB Forki, Lumban Sianipar. Ia menyanggupinya. “Secara lisan, sebelum Surat Keputusan (SK) keluar,” kata Frans.

Akan tetapi, ketika SK keluar, ia ditempatkan di posisi High Performance Director (HPD), jabatan yang sudah ditiadakan di Program Indonesia Emas (PRIMA) sejak tahun 2007. “Intinya, HPD sudah tidak ada lagi di PRIMA. Satlak Prima sudah dihapus sejak tahun 2017 awal. Lalu, untuk apa lagi?” kata Frans.

Baca: Asian Games 2018: Penjelasan Konflik Karate Tunggu Pasca Seleksi

Menurut Frans, jabatannya sebagai HPD sudah selesai dengan adanya penunjukan pelatih, atlet, dan program pembinaan menuju Asian Games 2018, yang disusun atas perintah Lumban Sianipar. Program tersebut, kata Frans, sudah dilaksanakan, tinggal tes fisik dan kesehatan. “Alasan yang kedua, saya melihat pelatih yang ada sudah bagus, untuk apa lagi ada HPD? Lebih baik saya mengundurkan diri,” ujar Frans.

Ia meminta salah satu staf sekretariat PB Forki, Budi, untuk membuat surat pengunduran dirinya selaku HPD pada tanggal 27 Januari. Rencananya, kata Frans, surat itu akan diberikan pada pertemuan terbatas Binpres dengan Lumban pada 31 Januari.

Frans sempat mengurungkan niat untuk mengundurkan diri setelah dapat penjelasan dari Lumban. “Katanya, dia tidak tahu bahwa HPD sudah dibubarkan. Dia merujuk pada program yang lama,” ujar Frans.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Baca: 4 Karateka Andalan Mundur, Masih Bisakah Tampil di Asian Games?

Bahkan setelah rapat selesai, ketika Frans bergegas menuju kendaraannya, Lumban sempat menanyakan tentang keputusan bila empat karateka tidak bisa ikut Pelatnas Asian Games 2018. Frans menjawab, bila itu sudah keputusan Ketua Umum PB Forki, Gatot Nurmantyo, ya harus didukung dan bina atlet yang sekarang ada di Pelatnas.

Kamis, 1 Februari, pukul 14.00 WIB ada rapat di PB Forki, yang dipimpin oleh Lumban Sianipar. Frans tidak bisa mengahadiri rapat tersebut karena harus ke luar kota. Ia mengirimkan pesan kepada Sekretaris PB Forki, Maxy W. Pauran untuk memberi tahu hal tersebut.

Pada pukul 17.00, Frans mendapat telepon dari salah satu pengrus PB Forki bahwa surat pengunduran dirinya diminta oleh Lumban Sianipar. “Loh, kok bisa? Padahal pertemuan kemarin tidak membahas sedikit pun tentang pengunduran diri,” ujar Frans.

Baca: Karate Incar Pelatih Asing dari Eropa untuk Asian Games 2018

Akhirnya, Frans mengirimkan surat pengunduran diri lewat grup WhatsApp PB Forki. Frans melakukan hal tersebut karena merasa diminta mengundurkan diri. Belakangan, ia mengetahui bahwa rapat tidak meminta pengunduran dirinya. Di sana hanya dibahasa soal kabar ia mengajukan surat pengunduran diri.

Tapi, Frans merasa sudah kadung mengajukan surat. besok paginya, ia menelepon Ketua Musyawarah Lembaga Perguruan (MLP) PB Forki, Tono Soet Tono dan memutuskan untuk tidak kembali menjadi HPD. “Ludah yang sudah keluar tidak mungkin saya jilat kembali,” kata Frans. Pada 11 Februari, Frans diperintahkan oleh Tono datang ke Pelatnas di Ciloto, Cianjur, Jawa Barat. “Saya tidak datang karena merasa tidak lagi menjadi HPD.”

Frans kini memutuskan tetap mengundurkan diri. “Saya berkeyakinan, para pelatih dapat melakukan fungsi dan tugas saya sebagai HPD dengan lebih baik."

Baca: Karate Sudah Terima Kucuran dana Pelatnas Asian Games 2018

Ia lebih memilih kembali mengejar ketertinggalan di kampus Universitas Lampung. “Sertifikasi, jabatan fungsional, kenaikan pangkat untuk meraih guru besar tertunda hampir 10 semester karena poin pembelajaran (memberi kuliah minimal 12 SKS tidak ada). Saya butuh tiga tahun untuk menyelesaikan ini.”

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

25 Februari 2024

Karateka Indonesia Akio Saiko dan Sifa Salsabila bersama tim pelatih berpose bersama usai menyabet medali emas dan perunggu dalam ajang kompetisi karate berkelas dunia World Karate Youth League 2024 di Fujairah, Uni Emirat Arab, 22-25 Februari 2024. (ANTARA/Dok. Inkanas)
Indonesia Torehkan Prestasi di World Karate Youth League 2024: Akio Saiko Sabet Emas, Sifa Salsabila Kantongi Perunggu

Akio Saiko menyabet medali emas dalam ajang World Karate Youth League 2024. Sifa Salsabila mengantongi medali perunggu.


Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

22 Februari 2024

Ilustrasi kejuaraan Pencak Silat. Fotografer : Alfan.
Rekomendasi 5 Bela Diri untuk Anak, Bisa Cegah dan Antisipasi Bullying

Bela diri mengajarkan anak untuk tidak menganiaya orang. Bisa digunakan anak membela diri dari pelaku bullying


Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

9 Februari 2024

Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan. Shutterstock
Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

Berikut profil Gelora Bung Karno atau GBK lokasi kampanye akbar Prabowo-Gibran. Mulai dibangun 1960 dan diresmikan 1962. Berapa kapasitasnya?


Makna Karate bagi Iwan Fals sebagai Way of Life

22 Januari 2024

Iwan Fals. Dok. Tiga Rambu/Musica's Studio.
Makna Karate bagi Iwan Fals sebagai Way of Life

Iwan Fals kerap melatih karate anak-anak komunitas di sekitarnya. Karate telah digelutinya sejak ia remaja.


Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi menghadiri dialog bisnis bersama pengusaha/investor Vietnam pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Hotel Melia Hanoi, Vietnam. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.


Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

12 Januari 2024

Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia

Ketua MPR RI Bamsoet Apresiasi Keberhasilan Atlet Fudokan Indonesia Raih Juara di 9th World Fudokan Karate Championship Serbia


Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

10 Desember 2023

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan di Asian Games 2023. Kredit. Tim Media NOC
Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

Karier gemilang atlet angkat besi Eko Yuli Irawan sudah terlihat sejak 2006. terakhir, raih medali perak di kejuaraan IWF Grand Prix II 2023 Qatar.


Aldhea Azarina Bharata Pulang Kampung ke Banyuwangi Setelah Gondol 2 Medali Emas Kejuaraan Karate Dunia di Portugal

8 Desember 2023

Atlet karate asal Banyuwangi, Jawa Timur, Aldhea Azarina Bharata. (ANTARA/Humas Pemkab Banyuwangi)
Aldhea Azarina Bharata Pulang Kampung ke Banyuwangi Setelah Gondol 2 Medali Emas Kejuaraan Karate Dunia di Portugal

Aldhea Azarina Bharata, 11 tahun peraih dua medali emas dalam kejuaraan karate dunia pulang ke kampung halamannya di Banyuwangi, Jawa Timur.


Tim Karate Pelajar Indonesia Raih 10 Medali Emas di Kompetisi Internasional MIKO

7 Desember 2023

Delegasi tim karate Indonesia di ajang MIKO 2023 di Portugal. Dok. Kemendikbud
Tim Karate Pelajar Indonesia Raih 10 Medali Emas di Kompetisi Internasional MIKO

Tim Karate Indonesia bersaing dengan 791 peserta dari 93 tim yang berasal dari negara-negara kuat pada cabor karate.


Siswa SD Banyuwangi, Aldhea Azarina Bharata, Raih 2 Medali Emas Karate di Portugal

5 Desember 2023

Atlet karate asal Banyuwangi, Jawa Timur, Aldhea Azarina Bharata. (ANTARA/Humas Pemkab Banyuwangi)
Siswa SD Banyuwangi, Aldhea Azarina Bharata, Raih 2 Medali Emas Karate di Portugal

Aldhea Azarina Bharata, atlet karate yang masih duduk di bangku Sekolah Dasar Kabupaten Banyuwangi, dua medali emas pada kejuaraan di Portugal.