TEMPO.CO, Pamulang - Turnamen hasil kerja sama antara Universitas Terbuka dan Tempo, Tenis Meja UT-Tempo, resmi dibuka oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Universitas Terbuka Convention Center (UTCC), Pondok Cabe, Pamulang, Tangerang Selatan, Jumat, 20 Juli 2018.
"Selamat atas penyelenggaraan ini, kalau bisa enam kali secara berturut- turut artinya penyelenggaraan sangat baik dan di percaya oleh para peserta," kata Menteri Imam dalam pidatonya.
Menurut Imam, saat dirinya memasuki tempat pertandingan di UTCC, ia melihat wajah dan mata yang optimistis juara dari para peserta turnamen. "Saya lihat matanya, mata optimistis juara, raut muka yang senang dan bergembira. Ini penting untuk lahirnya petenis meja muda Indonesia untuk tampil di dunia," kata dia.
Partisipasi seluruh pihak, kata Imam, sangat penting untuk mendukung tenis meja dan olahraga lain. Semakin banyak atlet bertanding maka semakin banyak pengalaman dan keberaniannya muncul. "Maka dari itu, adik-adik yang ada di sini ikutilah bimbingan guru, orang tua dan pelatih agar ke depannya bisa membanggakan Indonesia. Saya tunggu kalian menjadi juara dunia," kata Imam lagi.
Direktur Utama PT Tempo Inti Media, Toriq Hadad, mengatakan turnamen tenis meja Piala Universitas Terbuka menjadi salah satu barometer turnamen terbaik di Indonesia. "Dari angka 734 peserta yang mengikuti turnamen ini akan berubah banyak kalau saja tidak ada Asian Games. Ada atlet pelatnas Asian Games yang menjadi langganan turnamen tenis meja UT-Tempo ini," kata dia.
Toriq mengatakan apresiasi yang paling besar layak diberikan kepada Universitas Terbuka, yang semua civitasnya ikut mengawal turnamen ini. Ia juga berharap turnamen ini bisa melahirkan atlet hebat. "Dari peserta yang hadir ini saya yakin pasti ada yang menjadi pemain nasional," kata dia.
Turnamen Tenis Meja UT-Tempo ini akan berlangsung hingga 22 Juli 2018. Sebanyak 734 peserta dibagi dalam 10 kategori, yaitu Pemula Putra, Pemula Putri, Kadet Putra, Kadet Putri, Junior Putra, Junior Putri, Divisi 5, Non PON, Umum/Undangan, dan Korporat/Perusahaan.
MUHAMMAD KURNIANTO