TEMPO.CO, Jakarta - Jenazah atlet paralayang Indonesia, yang menjadi korban bencana gempa Palu, kembali ditemukan di reruntuhan gedung Hotel Roa Roa, Palu, Sulawesi Tengah, Selasa, 2 Oktober 2018.
"Ini jenazah ketiga yang ditemukan, teridentifikasi atas nama Ardi Kurniawan," kata Ketua Paralayang Indonesia Wahyu Yudha kepada Antara, Selasa.
Jenazah atlet paralayang Indonesia ketiga yang menjadi korban gempa Palu, Sulawesi Tengah, ini ditemukan pukul 10.00 Wita.
Baca: Ini Kisah Atlet Paralayang Asian Games yang Lolos dari Gempa Palu
Menurut Wahyu, masih ada empat jenazah atlet paralayang lain yang masih belum ditemukan. Upaya pencarian oleh tim Badan SAR Nasional masih terus dilakukan.
"Sudah tiga yang ditemukan, masih ada empat lagi yang dalam pencarian," ujar Wahyu.
Ardi Kurniawan merupakan atlet paralayang asal Batu, Malang. Ia tercatat sebagai atlet pendukung yang masuk pemusatan latihan nasional Asian Games 2018 bersama Reza Kambe. Wahyu mengatakan, saat ditemukan, jenazah Ardi Kurniawan mengenakan celana pendek hijau bertulisan Jawa Timur.
Setelah dikoordinasi dengan pihak keluarga dan Viki Mahardika, atlet paralayang yang berhasil selamat saat kejadian gempa dan tsunami, membenarkan korban yang ditemukan di reruntuhan Hotel Roa Roa pagi ini adalah Ardi Kurniawan.
Wahyu menambahkan, pihak keluarga meminta agar jenazah Ardi Kurniawan dapat dimakamkan di Batu, Malang.
Baca: Korban Gempa Palu, Dua Jenazah Atlet Paralayang Ditemukan
"Saat ini sudah dikondisikan untuk kepulangan jenazah ke Malang. Sudah dikoordinasikan dengan pihak lanud," ucapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, tujuh atlet paralayang yang mengikuti kejuaraan Palu Nomoni 2018 hilang kontak pasca-gempa Palu dan Donggala berkekuatan 7,4 skala Richter, yang disertai dengan tsunami, Jumat, 28 September lalu.
Tujuh atlet bersama tiga pendukung lain menjadi korban runtuhnya Hotel Roa Roa saat gempa Palu terjadi. Ketujuh atlet itu adalah Reza Kambey, Ardi Kurniawan, Fahmi Malang, Glen Mononutu, Franky Kowas, Petra Mandagi, dan Dong Jin asal Korea.