TEMPO.CO, Jakarta - Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan sukses membawa pulang tiga medali emas di seri Kejuaraan Dunia Angkat Besi di Ashgabat, Turkmenistan. Ia mengatakan selama masa persiapan rekan-rekannya hanya memikirkan bagaimana tampil maksimal.
Menurut dia, target awal di kejuaraan dunia ialah memastikan merebut poin menuju Olimpiade 2020 di Tokyo, Jepang. "Kami ingin masuk tiga besar. Kalau bisa rebut medali akan dikejar," ucap Eko di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Rabu, 7 November 2018.
Seiring jalannya pertandingan, Eko menyatakan ada peluang besar meraih medali di nomor yang diikutinya, yakni kelas 61 kilogram. Peluang itu ialah meningkatkan total angkatan dan membuat rekor baru. Hasilnya, tiga emas menjadi milik lifter asal Lampung itu. "Karena single event emasnya dari total angkatan, clean and jerk, dan snatch," kata dia.
Di kejuaraan dunia Eko bertanding di nomor baru, yaitu kelas 61 Kg. Ia berhasil melakukan angkatan clean and jerk 174 Kg dan snatch 143 kg. Walhasil total angkatannya menjadi 317 Kg.
Dengan total angkatan itu Eko juga mencatatkan rekor baru di kelas 61 kg. Sementara medali perak dan perunggu direbut oleh lifter Cina, yaitu Fabin Li dengan total angkatan 310 kg dan Fulin Qin dengan total angkatan 308 kg.
Lebih lanjut, rekor baru angkatan tidak hanya dilakukan oleh Eko. Ia menyebut lifter lainnya pun tidak sedikit yang menciptakan rekor baru. Menurut dia, hal itu wajar terjadi mengingat saat ini ada perubahan nomor atau kelas pertandingan.
Sejumlah rival Eko yang biasa bertemu di kelas 62 Kg memilih untuk naik kelas. Sementara ada beberapa yang beralih ke kelas 61 Kg. Dengan demikian, Eko Yuli Irawan menemukan lawan-lawan baru di kelas 61 Kg. "Ke depan lebih berat lagi karena setiap atlet akan melakukan persiapan lebih matang," kata dia.
ADITYA BUDIMAN