Pembalap tim Mercedes, Michael Schumacher mengemudikan mobilnya di lintasan yang basah saat balapan Formula 1 di Sirkuit Sepang Malaysia, Minggu (25/2). REUTERS/Samsul Said
Kemenangan itu juga yang pertama bagi Schumacher setelah empat tahun puasa gelar juara.
Menyandang nama besar, Schumacher juga memiliki lawan tangguh yang membentuknya menjadi salah satu pembalap paling berjaya di dunia balapan Formula 1.
Berangkat bersama dari Formula 3 hingga Formula 1, Michael Schumacher dan Mika Hakkinen menjadi seteru abadi.
Duel kedua pembalap itu di GP Belgia tahun 2000 menampilkan salah satu overtake terbaik sepanjang masa.
Tidak mengherankan jika sang pembalap Finlandia itu terpikir di benak Schumacher ketika ditanya tentang rival yang paling dia hormati.
"Orang yang paling saya hormati sepanjang tahun itu adalah Mika Hakkinen. Pertarungan yang hebat tapi hubungan pribadi yang stabil," kata Schumacher.
Meskipun menjadi pembalap paling sukses sepanjang masa, Schumacher tumbuh dengan mengidolakan, bukan seorang pembalap, tapi justru seorang atlet sepakbola, seorang penjaga gawang asal Jerman.
"Di masa-masa muda ketika turun di karting, saya melihat Ayrton Senna dan Vicenzo Sospiri yang saya sangat kagumi. Tapi idola sejati saya adalah Toni Schumacher karena dia adalah seorang pesepakbola yang hebat," ungkapnya.