TEMPO.CO, Jakarta - Pegolf Amerika Serikat, Brooks Koepka, merebut gelar juara turnamen golf kelas utama (major), PGA Championship 2019, di New York, AS, Ahad waktu setempat. Ia mampu memimpin dua pukulan, kendati dia bermain buruk di putaran keempat atau terakhir.
Koepka yang terus memimpin sejak putaran pertama, bermain buruk mencatat 74 pukulan atau 4 di atas par pada permainan putaran terakhir itu. Namun secara total skor selama empat putaran permainan dia memimpin dengan membukukan 272 pukulan atau 8 di bawah par.
Sementara itu pegolf AS lainnya Dustin Johnson berada di posisi kedua dengan total catatan 274 pukulan atau 6 di bawah par. Dua pegolf AS lainnya Jordan Spieth dan Patrick Cantlay serta pegolf Inggris Matt Wallace berada di posisi berikutnya bersama ketiga dengan total catatan 278 pukulan atau 2 di bawah par.
Seusai menerima piala, Koepka berkata, "Ketika mereka meneriakkan "DJ" itu sangat membantu, saya pikir itu hal yang terbaik yang terjadi."
Pada permainan putaran keempat itu, Koepka bermain buruk di empat lubang permainan terakhir, di mana dia harus pasrah mencatat 1 pukulan di atas par, setelah terkena bogey.
Dengan hasil kemenangannya itu, Koepka, 29 tahun, diprediksi bakal menjadi pegolf favorit dalam kancah kejuaraan utara selama beberapa tahun ke depan, setelah dia mampu mengoleksi empat kemenangan dari kejuaraan utama.
"Saya pikir setiap atlet hebat memiliki satu keping, itu pekerjaan bagi saya, dan mengapa saya menyimpang dari itu, itu satu dari beberapa hal yang tidak dibutuhkan oleh siapapun, itu bisa datang dari diri saya sendiri, saya bisa membuat sesuatu di kepala saya sendiri," kata Koepka.
Sementara itu instruktur Koepka, Claude harmon III, menyatakan rasa bangga terhadap anak asuhnya itu. "Dia banyak belajar tentang dirinya sendiri, dia akan mendapat lebih dari itu jika dia memiliki kemenangan 15," kata instruktur pegolf itu.