TEMPO.CO, Yogyakarta - Sejumlah persiapan menuju Olimpiade Tokyo 2020 terus digenjot Federasi Panjat Tebing Indonesia (FPTI).
Salah satu persiapan itu, FPTI telah menggelar simulasi Combined Pelatnas Pra-Olympic 2020 pada 20-21 Juni 2019 yang digelar di arena Panjat Tebing, Kompleks Stadion Mandala Kridha, Yogyakarta.
Pelatih Hendra Basir mengungkapkan simulasi ini rangkaian agenda Pelatnas.
“Simulasi digelar dengan mendatangkan juga atlet terbaik dari beberapa daerah untuk menciptakan suasana kompetisi dan pertandingan sehingga atlet Pelatnas akan terbiasa dengan suasana pertandingan,” ujarnya Selasa 25 Juni 2019.
Sebelumnya jajaran tim pelatih dan manajemen Pengurus Pusat FPTI telah menentukan 10 atlet yang akan memperebutkan tiket ke Olimpiade Tokyo 2020. Selain diikuti atlet Pelatnas, simulasi ini diikuti atlet dari berbagai daerah seperti dari DIY, Gresik, DKI Jakarta, NTB, Jawa Tengah, Bali, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Jawa Timur, dan Bengkulu. Total ada 66 atlet yang terdiri dari 41 putra dan 25 putri yang ikut serta dalam simulasi tersebut.
"Simulasi ini juga sebagai pemanasan sebelum mereka beraksi di ajang IFSC Climbing Worldcup di Villars, Swiss (4-6 Juli 2019) dan Chamonix, Prancis (11-13 Juli 2019). Targetnya adalah mempertahankan masuk peringkat 20 dunia," ujar Hendra.
Ada lima atlet pelatnas yang kini masuk peringkat dunia. Di nomor putra Aflian M Fajri meduduki peringkat lima, Aspar Jaelolo peringkat tujuh, dan Fatchur Roji peringkat sembilan. Di nomor putri Aries Susanti Rahayu bertenger di peringkat empat dan Nurul Iqamah di peringkat 20.
Manager Tim Nasional Panjat Tebing Indonesia Pristiwawan Buntoro mengungkapkan dengan adanya simulasi ini akan memotivasi atlet karena persaingan semakin ketat. "Selain itu dengan simulasi ini akmi mengakomodasi kepentingan daerah untuk menuju prakulaifikasi PON yang terbagi dalam tiga zona," ujar dia.
Dalam simulasi itu atlet pelatnas Fatchur Roji keluar sebagai pemenang simulasi untuk kategori combined putra. Sementara, nomor putri dimenangkan oleh Kharisma Ragil Rakasiwi atlet dari Gresik.
Di nomor putra Roji berhasil menang setelah menjadi peringkat ketiga di speed, peringkat pertama boulder, dan peringkat pertama lead. Peringkat kedua diduduki Seto yang mewakili kontingen Pelatda DIY. Seto menduduki peringkat kedua speed, keempat boulder, dan kedua lead.
Bertengger di peringkat ketiga adalah Aspar Jaelolo yang merupakan atlet Pelatnas. Ia mencatatkan peringkat pertama di speed, enam di boulder dan enam di lead. Atlet pelatnas lainnya Rivaldi Ode Ridjaya harus puas di nomor empat setelah menduduki peringkat lima speed, dua boulder, dan empat lead.
Di nomor putri, Kharisma berhak menyandang juara pertama setelah menduduki peringkat tujuh speed dan pertama lead. Posisi kedua dan ketiga diduduki atlet Pelatnas yakni Nurul Iqamah dan Fitria Hartani. Nurul Iqamah menduduki peringkat pertama di speed, empat di boulder, dan tiga lead. Fitria menduduki peringkat empat speed, dua di boulder, dan dua di lead.
Atlet Pelatnas lainnya Choirul Umi Cahyaning A dan Salsabila menduduki peringkat empat dan delapan. Umi menduduki peringkat tiga speed, tiga di boulder, dan empat di lead. Sementara Salsabila menduduki peringkat delapan speed, delapan boulder, dan lima lead.
Atlet Fatchur Roji mengatakan ia berharap bisa memberikan yang terbaik untuk Indonesia. Ia mengaku senang bisa masuk dalam Pelatnas Panjat Tebing dan berlatih dengan atlet lainnya. Hal ini memberinya motivasi untuk terus menampilkan yang terbaik. "Saya akan memberikan yang terbaik dan saya ingin bisa mempertahankan posisi di peringkat 20 besar dunia," ujarnya.
PRIBADI WICAKSONO