TEMPO.CO, Jakarta - Dari Pulau Buru, Maluku, Ongen Saknosiwi sekarang menatap panggung tinju dunia saat menghadapi petinju Thailand, Nanthawat Maolichat, dalam perebutan gelar juara kelas bulu WBC Asian Boxing Council Continental di Singapura, Sabtu 7 September 2019.
Pertarungan ini akan menjadi langkah pertama Ongen di panggung tinju dunia dalam mewujudkan ambisinya menjadi juara dunia.
Perjalanan petinju 25 tahun ini panjang dan berliku. Berkenalan dengan olahraga tinju di usia 17 tahun, Ongen mengadu nasib ke Tangerang pada tahun 2011.
“Waktu itu ditawari untuk bertinju di Tangerang oleh almarhum Om Wiem Sapulette di sasana miliknya. Saya bergabung di sana pada 2011 hingga 2014,” kata Ongen tentang alasannya meninggalkan Ambon.
Tinju dikenalnya sejak kecil. Sang ayah adalah sosok yang memperkenalkan pada olahraga adu pukul ini. Saat pergi bersekolah di Kota Ambon, Ongen pun mengawali karirnya di tinju amatir.
“Sejak SD sering nonton tinju bareng bapak. Saat saya sekolah di Ambon ada sasana tinju di samping rumah. Saya lalu bergabung di sana saat berumur 17 tahun,” ujarnya.