TEMPO.CO, Kediri – Sebuah video yang merekam aksi Wali Kota Kediri, Abdullah Abu Bakar, mengusir pegawai Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur viral di media sosial. Pengusiran itu terkait pencoretan atlet senam ritmik Shalfa Avrilia Siani dari kontingen SEA Games 2019.
Video berdurasi 48 detik itu menggambarkan Wali Kota Abdullah yang marah dan mengusir seorang pria dari sebuah ruangan. Setelah pria tersebut keluar, Mas Abu, panggilan Abdullah Abu Bakar, terlihat menutup dan membanting pintu.
Tak selesai di sana, detik berikutnya terlihat Mas Abu keluar ruangan dan meminta anggota Satpol PP mengusir pria itu. Selain wali kota, seorang pria lain juga terlihat marah dan membentak pria yang diusir Wali Kota Kediri.
Kepala Bagian Humas Pemkot Kediri, Apip Permana, mengatakan video tersebut direkam di rumah dinas Wali Kota Kediri pada Minggu, 1 Desember 2019. Saat itu Mas Abu tengah menerima tamu dari KONI serta Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Jawa Timur. Kedatangan mereka untuk membantu penyelesaian konflik pencoretan Shalfa dari kontingen SEA Games 2019 atas tuduhan tidak perawan.
“Benar ada tamu dari KONI Jawa Timur dan Dispora provinsi ke rumah dinas wali kota. Awalnya mereka akan berkunjung ke keluarga Shalfa, atlet senam yang dikeluarkan dari Pelatnas SEA Games,” kata Apip Permana dalam siaran persnya, Rabu 4 Desember 2019.
Belakangan kedua tamu itu diketahui adalah Nabil dari KONI Jawa Timur dan Ansori dari Dispora Provinsi Jawa Timur. Apip Permana menjelaskan, awalnya Ansori dan Nabil akan berkunjung ke keluarga Shalfa di Kelurahan Lirboyo, Kecamatan Mojoroto, Kota Kediri. Namun pada saat yang bersamaan Shalfa dan ibunya dengan didampingi pengacaranya sedang berada di rumah dinas Wali Kota Kediri. Akhirnya kedua tamu tersebut turut bergabung di rumah dinas.
Pada mulanya pertemuan antara keluarga Shalfa dengan perwakilan KONI dan Dispora Provinsi Jawa Timur yang difasilitasi Mas Abu berjalan lancar. Hingga tiba-tiba Ansori mengatakan dirinya siap kalau persoalan Shalfa dibawa ke proses hukum. Dan di forum tersebut, dia menyebut jika Shalfa sudah tidak perawan.
Hal itulah yang memantik kemarahan Mas Abu. Dia menilai pernyataan itu tak pantas disampaikan Ansori di depan Shalfa dan ibunya. Hingga pada akhirnya wali kota mengusir Ansori dari rumah dinas. “Akibat tudingan itu Shalfa langsung pingsan,” kata Apip Permana.
Masih menurut Apip, sikap tersebut sangat disayangkan mengingat kedatangan Ansori ke Kediri membawa mandat Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, untuk mencari penyelesaian terbaik. Bahkan jika kemudian tuduhan soal keperawanan itu tidak terbukti, Khofifah menuntut dilakukan permintaan maaf kepada Shalfa dan keluarganya.
Hingga kini video yang beredar luas tersebut telah menuai banyak respon dari netizen di Kota Kediri. Sebagian besar mendukung sikap tegas Mas Abu yang mengusir Ansori dari ruangan karena dinilai tidak etis.
HARI TRI WASONO