TEMPO.CO, Jakarta - Louvre Surabaya menandai debut mereka di Liga Bola Basket Indonesia atau Basket IBL dengan kemenangan gemilang 81-71 atas Bank BPD DIY Bima Perkasa Jogja dalam laga pembuka musim 2020 Seri I Semarang di GOR Sahabat, Semarang, Jumat.
Rekrutan pertama IBL Draft sekaligus Pemain Terbaik (MVP) Final IBL 2018/19, Savon Goodman, jadi penyokong utama kemenangan Louvre lewat torehan dwiganda 28 poin dan 19 rebound disertai lima assist dan tiga steal, demikian catatan statistik laman resmi IBL.
Dua pemain asing Louvre lainnya, Michael Ayodele Kolawole dan Martavious Irving, juga jadi kontributor utama dalam kemenangan tersebut. Kolawole mencetak 20 poin dan sembilan rebound, sedangkan Irving mengemas 13 poin.
Sebaliknya bagi Bima Perkasa, Devin Gilligan mencetak 24 poin dan sembilan rebound diikuti dwiganda 10 poin dan 12 rebound milik David Seagers.
Nuke Tri Saputra yang mencetak 13 poin untuk Bima Perkasa praktis menjadi satu-satunya pemain lokal yang menembus torehan statistik dua digit dalam pertandingan pembuka IBL 2020 tersebut.
Louvre membuka pertandingan dengan cukup menjanjikan lewat penguasaan paint area demi menutup kuarter pertama dalam keunggulan 26-18 atas Bima Perkasa.
Bima Perkasa bangkit pada kuarter kedua, disokong 15 poin Gilligan dan delapan poin, demi meraup 31 poin dan berbalik memimpin 49-42 pada paruh pertama pertandingan.
Pertandingan mulai mendingin pada kuarter ketiga, tetapi dua lemparan bebas Kolawole cukup untuk membawa Louvre kembali unggul 61-60 mengakhiri periode tersebut.
Kuarter keempat jadi pembuktian keseriusan Louvre sebagai penantang baru peta persaingan IBL 2020, lewat rentetan poin 12-6 untuk menegaskan keunggulan 73-66 atas Bima Perkasa pada separuh pertama periode pemungkas itu.
Keunggulan itu berhasil dipertahankan, bahkan diperlebar menjadi 81-71 oleh Louvre untuk menandai penampilan perdana mereka di IBL berbuah kemenangan atas Bima Perkasa.
Pada hari kedua Basket IBL Seri I Semarang, Sabtu (11/1), Louvre akan menghadapi tim nasional Indonesia, Indonesia Patriots, sedangkan Bima Perkasa bertemu Amartha Hangtuah.
