Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Katakan 'Gila' Pada Maria

image-gnews
Iklan
TEMPO Interaktif, Jakarta: Keberhasilan Maria mengalahkan pebulutangkis Cina Lu Lan, memang luar biasa. Di tengah kepungan tiga pemain tuan rumah, di tengah teriakan Lu, jiao you..., di tengah paceklik medali, Maria berhasil mempersembahkan perunggu ketiga bagi kontingen Indonesia di hari kedelapan Olimpiade Beijing, Sabtu pagi (16/8).Bermain lambat panas, perempuan kelahiran Tuban itu sempat tertinggal di set pertama. Gemuruh penonton Cina yang memenuhi Beijing University of Technology Gymnasium, membuat Lu Lan percaya diri. Peringkat tiga dunia ini unggul mudah di set pertama 21-11. Dan tampaknya harapan terbuka bagi Cina untuk menyapu bersih medali di tunggal putri.Istirahat 20 detik rupanya memberi spirit baru bagi Maria. Tak mau membuat kesalahan lagi Maria langsung tancap gas. Lewat pukulan-pukulan lob ke belakang yang diselingi permainan net menyilang, membuat Lu Lan kewalahan. Tanpa ampun, Maria menghajar pemain jangkung ini, 21-11.Lu yang tak mau malu di depan publik sendiri, bermain lebih menekan di set ketiga. Namun, Maria yang keburu percaya diri kian menggila. Permainan reli dan bola lob yang ia peragakan sangat merepotkan Lu. Maria, pemain nomor 21 dunia, unggul jauh 18-8. Lu sempat menyusul hingga 15-18, sebelum Maria menutup set ini dengan 21-15. Datang ke Beijing bukan sebagai unggulan, Maria memang tidak ditargetkan merebut medali. Oleh PBSI, pemain binaan Djarum Kudus tersebut hanya diharapkan sekadar lolos ke perempatfinal mengingat para pemain yang turun di Olimpiade merupakan jago-jago dunia.Selain trio Cina (Xie Xingfang, nomor satu dunia; Lu Lan, nomor dua dunia, Zhang Ning nomor tujuh dunia), juara All England 2008 dan peringkat empat dunia, Tine Rasmussen dari Denmark, juga difavoritkan untuk merebut emas. Deretan pemain unggulan kian sesak bila ditambah imigran Cina yang bermain di negara lain, seperti Pi Hongyan (Prancis), peringkat lima dunia; dan Wang Chen (Hong Kong), peringkat enam dunia.Namun, bukan Maria namanya kalau tidak bermental baja. Satu persatu lawan ia tundukkan. Perjuangannya dimulai ketika mengalahkan Juliane Schenk (Jerman). Lalu berturut-turut ia menundukkan Yoana Martinez (Meksiko), dan favorit emas Tien Rasmussen. Di perempafinal, runner up Indonesia terbuka itu mengalahkan pebulutangkis semenjana, Saina Nehwal (peringkat 15 dunia) dari India. Meski bermain cemerlang di semifinal dan membuat Zhang Ning berlari ke seluruh penjuru lapangan, namun Maria tak mampu menembus final. Ia gagal mengulang kemenangan atas Zhang di semifinal Indonesia Terbuka 2008 lalu. Maria menyerah dua set langsung, 15-21, 15-21. Kalah di semifinal tidak mengubur begitu saja impian Maria merebut medali. Melawan Lu Lan mungkin akan lebih mudah karena dari segi mental dia tidak sebagus Zhang Ning. Tapi saya tetap akan bermain sebaik mungkin, katanya sehari sebelum bertanding kepada Tempo.Pagi ini, Maria benar-benar membuktikan ucapannya. Ia bermain 'gila'. Maria memang bermental baja. Ia memporak-porandakan pesta tuan rumah untuk menyapu bersih medali di tunggal putri. Perunggu Olimpiade dari Maria menjadi medali pertama di nomor putri setelah Susi Susanti dan Mia Audina (kini membela Belanda) merebut emas dan perak di Barcelona 16 tahun silam.Maria memang membuat kita tergila-gila.BOBBY CHANDRA
Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


11 Pasien Covid-19 di Olimpiade Musim Dingin Dibawa ke Rumah Sakit

2 Februari 2022

Petugas medis melakukan swab pada warga di tempat pengujian asam nukleat darurat di kompleks perumahan di Beijing, China, 24 Januari 2022. Beijing melaporkan enam infeksi menular domestik baru dengan gejala. REUTERS/Tingshu Wang
11 Pasien Covid-19 di Olimpiade Musim Dingin Dibawa ke Rumah Sakit

Ada 11 pasien Covid-19 di area Olimpiade musim dingin dirujuk ke rumah sakit di Cina.


Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Film Eko Yuli Irawan The Movie. Tempo/Irsyan
Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.


Markis Kido Kurang Sehat dalam Beberapa Hari Sebelum Meninggal

15 Juni 2021

Suasana pemakaman Mantan Atlet Bulutangkis Indonesia Markis Kido di TPU Kebon Nanas, Jakarta, Selasa, 15 Juni 2021. Markis Kido meninggal dunia diduga karena serangan jantung saat sedang bermain bulu tangkis di Tangerang, Senin 14 Juni 2021 malam. TEMPO/Muhammad Hidayat
Markis Kido Kurang Sehat dalam Beberapa Hari Sebelum Meninggal

Adik kandung Markis Kido, Bona Septano, menuturkan bahwa kakaknya kurang sehat dalam beberapa hari terakhir sebelum meninggal.


Legenda Bulu Tangkis Markis Kido Dimakamkan di TPU Kebon Nanas

15 Juni 2021

Istri Almarhum Markis Kido, Richa Sari Pawestri berdoa usai pemakaman, TPU Kebon Nanas, Jakarta Timur, Selasa, 15 Juni 2021. ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah
Legenda Bulu Tangkis Markis Kido Dimakamkan di TPU Kebon Nanas

Legenda bulu tangkis Indonesia, Markis Kido meninggal pada Senin malam, 14 Juni 2021, saat tengah bermain bulu tangkis di Tangerang.


Markis Kido, Sang Juara Dunia 2007 dan Peraih Emas Olimpiade Beijing 2008

15 Juni 2021

Hendra Setiawan (kiri) dan Markis Kido merayakan perolehan meraih medali emas di ganda putra bulu tangkis di Olimpiade Beijing 2008, 16 Agustus 2008. Duet Markis-Hendra telah membuahkan banyak gelar termasuk 7 medali emas SEA Games. REUTERS/Beawiharta
Markis Kido, Sang Juara Dunia 2007 dan Peraih Emas Olimpiade Beijing 2008

Markis Kido mencapai puncak kejayaan dalam pretasi bulu tangkis saat berpasangan dengan Hendra Setiawan.


Markis Kido dan Cerita Soal Firasat Kemenangan di Olimpiade 2008

15 Juni 2021

Hendra Setiawan (kanan) dan Markis Kido. ANTARA/Andika Wahyu
Markis Kido dan Cerita Soal Firasat Kemenangan di Olimpiade 2008

Markis Kido dan Hendra Setiawan membawa pulang medali emas bulu tangkis Olimpiade Beijing 2008.


Markis Kido Meninggal Saat Main Bulu Tangkis, Ini Kesaksian Candra Wijaya

15 Juni 2021

Markis Kido bersama pasangannya Hendra Setiawan berhasil meraih Juara dunia tahun 2007 dan meraih medali emas pertama untuk Indonesia di Olimpiade Beijing 2008 untuk cabang bulu tangkis ganda putra. Instagram/@Markis_kido11
Markis Kido Meninggal Saat Main Bulu Tangkis, Ini Kesaksian Candra Wijaya

Legenda dan mantan atlet bulu tangkis nasional, Markis Kido, meninggal dunia pada pukul 18.40, Senin malam, 14 Juni 2021


Markis Kido Diduga Mengalami Serangan Jantung Saat Main Badminton

14 Juni 2021

Mantan humas PBSI, Yuni Kartika menyampaikan kabar duka ini lewat Twitternya. Ia menyebut Markis Kido meninggal dunia saat sedang bermain bulutangkis di Tangerang. Instagram
Markis Kido Diduga Mengalami Serangan Jantung Saat Main Badminton

Mantan atlet bulu tangkis Indonesia yang pernah meraih medali emas Olimpiade 2008, Markis Kido, telah berpulang.


Markis Kido Meninggal, Hendra Setiawan Kehilangan Rekan Terbaik

14 Juni 2021

Pasangan pebulutangkis ganda putra Markis Kido (kanan) yang berpasangan dengan Hendra Setiawan menunjukkan medali emas . FOTO ANTARA/Andika Wahyu
Markis Kido Meninggal, Hendra Setiawan Kehilangan Rekan Terbaik

Prestasi puncak pasangan Markis Kido dan Hendra Setiawan adalah meraih medali emas Olimpiade Beijing 2008.


15 Atlet Angkat Besi Olimpiade Positif Doping  

26 Agustus 2016

Angkat Besi
15 Atlet Angkat Besi Olimpiade Positif Doping  

Tiga atlet angkat besi putri dari Cina itu masuk 15
lifter yang positif memakai obat terlarang.