TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menggelar rapat koordinasi membahas persiapan Pekan Olahraga Nasional atau PON 2020 di Papua.
Rapat itu dihadiri oleh Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny Gerard Plate, Kepala LKPP (Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah) Ronny Dwi Susanto, Ketua KONI (Komite Olahraga Nasional Indonesia) Marciano Norman, Ketua Harian PB PON Yunus Wonda.
"Hari ini kami melakukan rapat koordinasi untuk persiapan PON 2020 dan Peparnas (Pekan Paralimpiade Nasional) ke-16 yang akan diselenggarakan di Papua tahun 2020 ini," kata Muhadjir dalam konferensi pers seusai rapat di kantor Kemenko PMK, Jakarta, Kamis, 5 Maret 2020.
Muhadjir menyampaikan Kementerian PUPR telah membangun 80 persen dari venue yang dibutuhkan untuk mengelar PON 2020. Menurut dia, Kementerian yang dipimpin oleh Bazuki Hadimuljono itu menyiapkan 12 bangunan dengan kapastias 1.816 orang.
"Kemudian ditambah ada beberapa bangunan yang diusulkan Kemenko PMK, dua lokasi dibangun di Jayapura akan ditambah lagi, ada dua di Merauke dan satu di Jayapura untuk tambah tempat penampungan atau akomodasi atlet dan ofisial," kata dia.
Muhadjir menenkankan penyediaan konsumsi diharapkan lebih menonjolkan kearifan lokal atau ciri khas berbagai macam kuliner yang ada di Papua. Walaupun makanan asli daerah, kata dia, harus sesuai dengan standar penyelenggaraan, seperti Asian Games 2018.
Ia juga menyebutkan Kemenpora bakal menyediakan peralatan pertandingan untuk 26 cabang olahraga, paling lambat Juli 2020 sudah di venue masing-masing. Untuk peralatan cabang olahraga yang menjadi tanggung jawab PB PON akan segara dilakukan lelang dalam waktu 10 hari ke depan.
"Peralatan pertandingan eks Asian Games akan dicek kembali dan dimanfaatkan. Pengecekan akan dilakukan oleh Kemenpora dan PB PON," ujarnya.
Terkait perizinan memanfaatkan peralatan pertandingan bekas Asian Games, kata dia, akan dikoordinasikan dengan Kementerian Keuangan.
"Terutama dari pihak cukai sehingga peralatan itu bisa dimanfaatkan secara optimal sehingga bisa lebih menghemat PON ini karena kita tahu pengadaan peralatan baru akan kesulitan jika impor karena ada wabah (virus corona) Covid-19 ini," katanya.
IRSYAN HASYIM