TEMPO.CO, Jakarta - Yamaha telah merilis pernyataan tentang hukuman pengurangan 50 poin di klasemen konstruktor dan klasemen tim MotoGP oleh FIM Stewards. Yamaha mendapatkan penalti karena tidak menghormati protokol yang mengharuskan mereka memperoleh persetujuan bulat dari MSMA untuk perubahan teknis.
Tim pabrik Yamaha mengonfirmasi bahwa pelanggaran tersebut disebabkan oleh penggunaan katup dari dua produsen yang berbeda, tetapi diproduksi dengan satu spesifikasi desain yang umum. Yamaha menyatakan akan menghormati keputusan FIM dan tidak akan mengajukan banding.
Mesin yang dipermasalahkan digunakan oleh semua pembalap Yamaha selama seri pembuka di MotoGP Spanyol, Juli lalu. Saat itu, pembalap Maverick Vinales dan Valentino Rossi telah kehilangan satu mesin.
Baca juga : MotoGP: Yamaha Dihukum 50 Poin, Berpengaruh ke Fabio Quartararo dan Kolega?
Meski demikian, tidak ada pengurangan poin diberlakukan untuk para pembalapnya. Dengan demikian, di klasemen MotoGP, Fabio Quartararo masih berselisih 14 poin dari peringkat pertama pembalap Suzuki Ecstar Joan Mir (137 poin). Dua pembalap di belakang mereka adalah Vinales (-18 poin) dan Franco Morbidelli (-25 poin). Semuanya tetap dalam persaingan untuk merebut gelar juara dunia di tiga putaran tersisa.
Berikut pernyataan Yamaha Motor Co., Ltd. tentang sanksi FIM.
Menyusul pernyataan FIM mengenai sanksi karena gagal mematuhi protokol yang membutuhkan persetujuan mutlak dari MSMA saat menggunakan katup dari dua pabrikan berbeda di mesin Monster Energy Yamaha MotoGP dan Petronas Yamaha Sepang Racing Team di musim 2020. Yamaha Motor Co., Ltd. menyatakan sikapnya.
Baca juga : Jadwal MotoGP Eropa: Misi Para Pembalap Yamaha Menjegal Joan Mir
Yamaha Motor Co., Ltd. mengakui, menghormati, dan menerima keputusan FIM tentang protokol yang salah yang diikuti. Kami tidak akan mengajukan banding atas sanksi FIM. Karena pengawasan internal dan pemahaman yang salah tentang regulasi saat ini, Yamaha tidak memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada MSMA untuk mendapatkan persetujuan atas penggunaan katup oleh dua pabrikan.
Yamaha ingin mengklarifikasi bahwa tidak ada niat jahat dalam menggunakan katup dari dua pemasok berbeda yang diproduksi sesuai dengan satu spesifikasi desain umum.
Menyusul sanksi yang diberikan oleh FIM pada Kamis 5 November, Yamaha tetap berkomitmen penuh untuk mendukung pembalap MotoGP dan kedua tim dalam persaingan gelar juara. Ini akan membuat upaya luar biasa untuk tetap bersaing memperebutkan gelar juara MotoGP Constructor dan Rider World Championship 2020.