TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap Repsol Honda Alex Marquez angkat bicara tentang hukuman pengurangan 50 poin untuk Yamaha pada klasemen konstruktor MotoGP 2020. Menurut dia, mustahil para pembalap Yamaha tidak mengetahui kecurangan perubahan mesin motor M1 sejak awal musim dimulai.
“Yang jelas pada akhirnya adalah mereka telah melakukan kecurangan atau tidak memenuhi peraturan. Para pembalap tahu mesin yang mereka gunakan adalah ilegal,” kata Marquez tentang hukuman Yamaha, dikutip dari Motorsport, Sabtu 7 November 2020.
Yamaha merapat 50 poin konstruktor pada Kamis kemarin setelah penyelidikan FIM menemukan pabrikan asal Jepang itu telah membuka segel beberapa mesinnya tanpa persetujuan dari asosiasi pabrikan. Mereka memasang katup non-homolog untuk balapan di MotoGP Spanyol pada Juli lalu.
Baca juga : MotoGP Eropa: Kekesalan Maverick Vinales, Tanpa Kru dan Start dari Pitlane
Penalti tersebut tidak berdampak pada para pembalap mereka, Franco Morbidelli, Fabio Quartararo dan Maverick Vinales, yang saat ini sedang bersaing dalam perebutan gelar juara. Yamaha menegaskan bahwa katup yang digunakan tidak memiliki desain yang berbeda dengan yang telah dihomologasikan sebelum musim bergelar.
Yamaha mengatakan bahwa pelanggaran ini adalah salahnya pengawasan internal dan pemahaman atas ketentuan yang berlaku. Adapun Morbidelli, Quartararo, dan Vinales menyangkal bahwa mereka telah mengetahui mesin motor di Sirkuit Jerez adalah ilegal.
Baca juga : MotoGP: Tak Ajukan Banding, Ini Klarifikasi Yamaha Soal Penalti 50 Poin
Alex Marquez mengaku tidak percaya in. Ia juga yakin pembalap mengetahui peristiwa sebenarnya. "Alasan bahwa mereka tidak mengetahui aneh, sepanjang waktu pabrik sangat terbuka dan Anda tahu mesin apa yang Anda gunakan. Anda tahu segalanya, selalu up to date. Sebagai pengendara Anda selalu memperhatikan saat mereka memasang mesin atau menyimpannya," katanya.
Adapun pembalap Ducati Andrea Dovizioso juga berpendapat senada. "Itu yang saya tidak mengerti. Saya tidak memahami strategi dari berbagai pabrikan, yang tampaknya setuju untuk tidak menentang putusan itu. Saya tidak tahu detailnya, jadi saya tidak ingin menghakimi, tapi itu tampak sangat aneh bagi saya," ujar Andrea Dovizioso.