TEMPO.CO, Jakarta - Di era digital seperti saat ini, semuanya bisa dilakukan secara online, tidak terkecuali catur. Bermain catur, memainkan bidak catur tak harus lagi di atas papan catur, tapi cukup di layar monitor computer dan bahkan di layar sentuh HP. Catur online inilah yang menjadi kegemaran Danang Subur alias Dewa Kipas.
Karena itulah, pandemi covid-19 tidak menghalangi kegiatan turmanen catur. Salah satunya adalah event yang diadakan Federasi Catur International, FIDE Online World Corporate Chess Championship untuk pertama kalinya secara online bagi para karyawan perusahaan di seluruh dunia. Ada syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh penyelenggara sebelum mengadakan pertandingan catur online.
Biasanya pertandingan catur online digelar melibatkan aplikasi catur online yang profesional seperti Chess.com yang pertandingannya diawasi secara ketat dan dianalisis logaritma pertandingan oleh ahli untuk mencegah terjadinya kecurangan pemain memakai bot. Selain itu, pemain juga diawasi dengan kamera pengawas yang dipasang dibanyak tempat di sekitar pemain saat bertanding.
Syarat-syarat untuk melakukan pertandingan catur secara online berdasarkan regulasi dari FIDE adalah peserta dilarang menggunakan cheat atau bot serta bantuan orang lain, untuk itu sangat diperlukan menggunakan webcam dan screen sharing. Jika ditemukan adanya indikasi kecurangan seperti menggunakan cheat, maka pihak penyelenggara sebelumnya harus sudah mengantisipasi dengan membuat logaritma anti-kecurangan berdasarkan pedoman permainan yang adil dari FIDE.
Nantinya Algoritme anti-kecurangan ini harus disetujui oleh semua Group School Club atau GSC yang anggotanya ikut bertanding. Penyelenggara dapat berkonsultasi dengan platform Hosting Internet untuk membentuk panel permainan yang adil atau Fair Play Panel yang selanjutnya disebut sebagai FPP.
Penanggung jawab atau PJ FPP bekerja untuk memastikan hasil yang adil untuk setiap pertandingan untuk itu mereka dapat menerapkan tindakan apa pun yang dianggap perlu dan memadai untuk memastikan kondisi permainan yang adil selama turnamen. Mendasarkan pada sumber daya teknis dari platform Hosting Internet, PJ FPP dapat mewajibkan penggunaan webcam dan berbagi layar untuk digunakan oleh semua pemain.
Berdasarkan regulasi dari FIDE, PJ FPP berhak untuk mendiskualifikasi pemain mana pun atas dugaan pelanggaran fair-play selama pertandingan atau setelah pertandingan, berdasarkan hasil algoritma anti-cheat atau bukti lain yang dianggap cukup oleh FPP untuk mengklaim tindakan curang tersebut.
Selain itu, PJ FPP juga dapat mengambil satu atau beberapa keputusan terhadap pemain yang didiskualifikasi, di antaranya pemain yang didiskualifikasi dapat dinyatakan kalah. Tim pemain yang didiskualifikasi dapat didenda berdasarkan jumlah poin pertandingan tertentu dalam kelompok atau duel saat ini. Tim pemain yang didiskualifikasi tidak dapat digantikan oleh yang lain. Semua hasil nilai dari tim yang didiskualifikasi dibatalkan.
Dalam catur online seperti yang sering dilakukan Dewa Kipas alias Dadang Subur, keputusan FPP untuk mendiskualifikasi pemain karena dugaan pelanggaran fair-play bersifat final dan tidak tunduk pada banding, peninjauan, atau tantangan lainnya. Baik FIDE, maupun platform Hosting Internet mengklaim bahwa penentuan dugaan pelanggaran fair-play adalah bukti kecurangan yang sebenarnya atau pengakuan bersalah oleh pemain yang didiskualifikasi.
HENDRIK KHOIRUL MUHID
Baca juga: Lawan Irene Sukandar, Ini Algoritma Dewa Kipas di Chess.com yang Diduga Janggal